Bye bye

1.1K 93 1
                                    

Los Angeles

Terdengar suara hentakan kaki dari tangga bawah.

Ceklek

Pintu kamar jisoo terbuka

"Soyaa bangun" Suara grandma kim yang sedang membangunkan jisoo sambil mendudukkan tubuhnya di samping badan jisoo

"5 menit lagi grandma, ini masih terlalu pagi untuk aku bangun"

"Ini sudah jam 9 sayang, cepet bangun dan beresin baju serta barang barang kamu, besok kau akan pulang ke korea"

Seketika mata jisoo terbuka, dia mendudukkan dirinya persis di samping grandma. Pandangan jisoo sekarang fokus ke depan. Tatapan jisoo semakin tajam, mengisyaratkan bahwa dirinya engga untuk kembali ke korea

"Bukankah ini sudah cukup terlambat grandma ? , aku sudah terlalu nyaman tinggal berdua dengan mu. Dulu memang aku sangat menginginkan wanita itu, tapi sekarang sudah berubah grandma, yang aku butuhkan hanya grandma. Aku tidak ingin pergi kemana pun, aku akan tetap disini"

"Kau masih punya keluarga nak, kau masih punya daddy dan juga mommy, mereka menginginkan mu untuk kembali ke korea"

"Tapi aku tidak mau, bukankah wanita itu yang membuangku. Dia sama sekali tidak menginginkan kelahiran ku grandma"

"Apa grandma tau , aku sangat membenci dirinya, bahkan aku tidak akan sudi untuk menemuinya" ucap jisoo penuh dengan penekanan

"Soyaa jangan berkata seperti itu, itu tidak baik nak. Mommy mu juga memiliki alasan menitipkan mu dengan grandma"

"Alasan seperti apa yang grandma maksud, apa dia malu memiliki putri tanpa ada status perkawinan. Bahkan setelah daddy menikahinya dia sama sekali tidak pernah menemuiku. Seakan akulah masalah terbesar dalam hidup, bukankah masalah ini tercipta karena ulah dirinya sendiri dan juga daddy"

Jisoo semakin meninggikan suaranya, bahkan tidak peduli dengan siapa saat ini dia bicara, dia hanya ingin mengungkapkan perasaannya yang tertahan. Selama ini dia bersikap cuek dan seolah tidak peduli akan masalah yang ada di hidupnya, tetapi kenyataannya dia sangat rapuh. Dia terus saja tertawa untuk menutupi luka yang ada di dalam tubuhnya. Bukankah ini sungguh tidak adil bagi dirinya, dia seperti menanggung semua masalah yang di alami kedua orangtuanya dulu.

"APA SEPERTI INI CARAMU BICARA KEPADA GRANDMA SOYAA, KAU BAHKAN BERANI MENINGGIKAN SUARAMU"

"Grandma sorry, aku terbawa emosi"

Tanpa sadar jisoo meneteskan air matanya, tangannya mengepal. Saat ini kepalanya dipenuhi oleh amarah bercampur rasa kecewa yang mendalam

Grandma kim lantas merangkul bahu cucunya, mengecup pucuk kepalanya serta mengelus tangan jisoo yang mengepal. Grandma tau jika jisoo saat ini sedang diliputi rasa marah dan juga kecewa. Grandma kim berusaha untuk menenangkan cucunya dengan mengelus elus punggung jisoo sambil sesekali mengecup kepalanya

"Sudah eum tenanglah, sudah jangan menangis semua akan baik baik saja. Bukankah kau merindukan daddy mu, apa perlu grandma menelpon daddy mu hemm ??"

"Tidak perlu grandma, aku sedang tidak ingin bicara kepadanya" tolak jisoo yang saat ini sedang menghapus air matanya

"Yasudah kau cepatlah mandi, setelah itu kebawah kita sarapan bersama"

"Nee grandma"

Grandma kim lantas keluar dari kamar jisoo. Dan saat ini jisoo masih belum bergerak dari tempat tidurnya. Dia masih mencari cara agar daddy nya itu tidak jadi menyuruhnya untuk kembali ke korea.

10 menit kemudian dia telah menemukan sebuah cara, cara ini akan terlihat sedikit konyol dan belum terjamin akan berhasil

Setelah hampir 20 menit berdiam di tempat tidur, jisoo bergegas pergi ke kamar mandi, sebab dari lantai bawah sudah terdengar suara grandma yang menyuruhnya untuk segera ke bawah. Dengan cepat jisoo menyelesaikan mandinya, terhitung hanya sekitar 8 menit dia mandi. Kemudian dia turun ke bawah menghampiri grandma

I'm Going Home Mom || ^SHIPMOM JENSOO^ ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang