.
.Kawan-kawan ku semuanya, minta doanya yaa biar aku nya cepet sembuh. Lagi sakit, ga enak bgt asli 🌡️🌡️
Buat kalian semua jangan lupa jaga kesehatan, lagi musim demam :(((
.
.
.Terus yang udh vote, makasih yaaa 🦀
Love you all 🖤💕
.
.Pagi ini, Jisoo bangun lebih awal dari biasanya. Cahaya matahari yang menerobos jendela kamarnya menghangatkan ruangan, tetapi tidak sanggup mencairkan suasana dingin di hatinya.
Hari ini adalah hari terakhir kuliah sebelum liburan semester dimulai. Sebuah hari yang seharusnya menyenangkan bagi kebanyakan mahasiswa. Namun, bagi Jisoo, ini hanyalah hari lain yang penuh dengan rutinitas dan perasaan hampa.
Setelah mandi, Jisoo duduk di depan meja yang berada di walk in closet. Jisoo membuka kotak P3K yang selalu tersedia di sana. Dengan telaten, jisoo mulai membersihkan luka jahitan di tangannya, bekas kecelakaan beberapa hari lalu ketika dia tak sengaja memecahkan gelas akibat emosi yang tak terkendali.
.
.
.Jisoo mengoleskan obat antiseptik dengan telaten, meskipun rasa perih sempat membuatnya menggigit bibir. Setelah itu, memasangkan perban baru dengan rapi, memastikan semuanya tertutup rapat.
Dia melakukannya dengan sendiri. Baginya, mengurus dirinya sendiri adalah satu-satunya cara untuk tetap merasa berdaya di tengah semua kekacauan yang terjadi di mansion, yang di sebut sebagai neraka itu.
"Dari sekian banyaknya orang di muka bumi ini, kenapa aku harus lahir dari wanita jalang itu" Gumam jisoo
.
.
.
.
.Setelah selesai, Jisoo menatap luka itu sejenak. Di balik rasa sakit fisik yang dia rasakan, luka itu seolah menjadi simbol dari semua luka batin yang jisoo pendam selama ini. Tanpa suara, jisoo menarik napas panjang dan mengembalikan kotak P3K ke tempat semula.
Setelah mengenakan atasan warna pastel dengan rok putih polos di atas dengkul yang membuat penampilan jisoo semakin feminim, Jisoo mengambil Tote bag serta kunci mobilnya, dan setelah itu bersiap untuk keluar.
.
.Saat jisoo menuruni tangga, jisoo mendengar suara Jennie dari dapur.
"Jisoo, kau mau sarapan dulu sayang ?" Tanya Jennie dengan suara lembut
Jisoo mendekat dan menuangkan air ke dalam gelas. Setelah itu dengan cepat mengguyur air itu tepat di muka Jennie.
Jennie terkejut dengan tindakan Jisoo yang tiba-tiba mengguyurkan air ke wajahnya. Air dingin itu membuatnya terdiam sesaat, matanya terpejam karena terkejut dan emosi yang tiba-tiba meluap. Suasana di dapur menjadi sangat hening, hanya terdengar suara tetesan air dari wajah Jennie yang mulai menetes ke lantai.
.
Jisoo, dengan tangan yang masih memegang gelas, berdiri sejajar dengan Jennie dengan ekspresi marah.
"Simpan saja omong kosong mu itu. Aku bisa mengurus diriku sendiri" Ujarnya dengan suara penuh kebencian, mencoba menahan emosinya
Jennie menghapus air dari wajahnya dengan perlahan. Tindakannya sangat tenang, meski hatinya merasa sakit dan kecewa. Ketegasan di wajahnya menggambarkan betapa keras kepala nya Jennie.
"Dengarkan mommy, Jisoo" Jennie berkata dengan suara yang lebih rendah, namun penuh keteguhan
"Mommy tahu kau terluka, tapi mommy bukanlah musuhmu. Jika kau benar-benar ingin mengurus dirimu sendiri, mommy tidak akan menghalangi mu. Tapi mommy akan tetap ada untukmu, tidak peduli apa yang kamu katakan"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going Home Mom || ^SHIPMOM JENSOO^ ||
FanficKim Jennie yang berusaha untuk meluluhkan hati putrinya Kim Jisoo, yang mana putrinya itu sangat amat membenci mommy nya :(( . . "KIM JISOO" Teriak jennie sambil melayangkan tamparan ke pipi kanan jisoo "YAK KIM JENNIE APA YANG KAU LAKUKAN" Marah Ta...