Jangan lupa di vote yaa gaessLove u all 🖤💕
.
.
.
.
.
.
.
.
.Bulan demi bulan telah berlalu. Jisoo yang disibukkan dengan kuliah nya dan kedua orangtuanya yang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
Sore ini jisoo pulang ke mansion dalam keadaan yang cukup lelah. Akhir-akhir ini banyak sekali tugas yang perlu jisoo kerjakan. Sampai-sampai dirinya tidak cukup tidur.
.
.
.Saat menaiki tangga menuju kamarnya, Jisoo mendengar desahan samar dari dalam kamar orang tuanya. Pintu kamar itu sedikit terbuka. Suara desahan itu cukup membuat rasa jijiknya terhadap Jennie semakin membuncah. Baginya, itu hanya menambah alasan untuk membenci sosok yang sudah dia anggap sebagai mommy yang buruk.
Jisoo berhenti sejenak di tengah tangga, tubuhnya membeku saat mendengar desahan samar dari dalam kamar orang tuanya. Meski pintu kamar itu sedikit terbuka, suara itu sudah cukup untuk membuat perutnya bergejolak dengan rasa jijik. Pikirannya dipenuhi kebencian, dan bayangan Jennie semakin jelas sebagai sosok yang tidak pernah bisa dia terima sebagai mommy nya.
Baginya, Jennie hanya menjadi alasan utama dari segala ketidaknyamanan dirinya di rumah. Sejak awal memang hubungan mereka sudah tidak harmonis. Dan kini, setiap tindakan yang Jennie lakukan, bahkan yang paling kecil sekalipun, hanya menambah jarak di antara keduanya. Entah mengapa jisoo selalu saja menyalahkan jennie.
"Bagaimana bisa wanita seperti dia layak disebut mommy. Dia bahkan meninggalkan ku sejak bayi" Pikir Jisoo
Jisoo tak punya keinginan untuk mengintip atau mencari tahu lebih lanjut, tapi suara itu terus terngiang di kepalanya, membuatnya semakin muak. Rasa jijiknya tidak hanya datang dari apa yang dia dengar, tetapi juga dari sosok Jennie yang selalu tampak sempurna di depan orang lain. Padahal bagi Jisoo, Jennie hanyalah seorang mommy yang buruk, penuh kepalsuan. Di luar Jennie terlihat seperti orang yang berpendidikan. Ditambah lagi pekerjaan nya sebagai dokter, yang membuat semua orang iri kepadanya.
.
.
."Bagaimana kalau dia hamil ??" Jisoo merasa resah
"Aku akan mendorongnya dari atas tangga, dan setelah itu, aku akan kabur ke rumah lisa"
"Ohhh no, aku bukan orang jahat. Tapi sedikit menyiksa nya tidak akan masalah"
Sejujurnya jisoo tidak mau jika harus memiliki adik diusia yang sudah menginjak 18 tahun ini. Dia berfikir kasih sayang nya akan terbagi jika dirinya memiliki adik kecil.
.
.
.
.
.Jisoo menghela napas panjang, mencoba mengabaikan suara-suara yang masih terdengar samar dari balik pintu kamar orangtuanya. Jisoo mempercepat langkahnya, ingin segera sampai di kamarnya sendiri.
.
.Saat menutup pintu kamar, Jisoo menutup nya dengan keras. Dia melemparkan tubuhnya ke tempat tidur, mencoba memejamkan mata meskipun pikirannya berputar tanpa henti.
"Lihat saja akan aku kempes kan perut buncit milik jennie" Gerutu jisoo
Sebenarnya bukan hanya soal kemungkinan memiliki adik yang membuat Jisoo merasa berat. Hubungan antara dirinya dengan jennie, yang menyandang status "mommy," sudah lama terasa asing. Ada jarak yang seakan-akan tidak pernah bisa dijembatani. Jisoo masih ingat betul bagaimana Jennie lebih sering absen dalam momen-momen penting masa kecilnya. Sibuk dengan urusan-urusan yang selalu terasa lebih penting daripada dirinya. Sekuat apapun Jennie berusaha mendekat, jisoo seolah menghindar dan sangat sulit untuk didekati. Bahkan hanya sekedar mengobrol pun jisoo sangat enggan

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going Home Mom || ^SHIPMOM JENSOO^ ||
FanficKim Jennie yang berusaha untuk meluluhkan hati putrinya Kim Jisoo, yang mana putrinya itu sangat amat membenci mommy nya :(( . . "KIM JISOO" Teriak jennie sambil melayangkan tamparan ke pipi kanan jisoo "YAK KIM JENNIE APA YANG KAU LAKUKAN" Marah Ta...