Jisoo bersama dengan teman-temannya sedang berada di rumah yeri. Sepertinya ada perkumpulan anak fakultas kedokteran di sana. Entah apa yang akan mereka lakukan.Disana juga ada lisa. Dirinya merasa seperti golongan minoritas, karena hanya dirinya saja yang merupakan anak dari fakultas hukum.
Meskipun begitu, kehadirannya menambah warna di antara percakapan yang mungkin sebagian besar berkaitan dengan dunia medis. Perkumpulan ini mungkin menjadi kesempatan bagi mereka untuk saling berbagi cerita, meski latar belakang akademis mereka berbeda.
.
.
."Bisakah kalian berhenti berdiskusi, aku sangat bosan sekarang," Ucap Lisa, yang sudah terlihat sangat jenuh dengan obrolan seputar istilah-istilah medis yang tidak dia pahami.
Jisoo pun tertawa kecil melihat ekspresi Lisa.
"Santai Lisa. Kita di sini untuk bersantai, bukan untuk kuliah" Ucapnya sambil meraih minuman di depannya.
Salah satu teman Jisoo, yang mendengar keluhan Lisa, ikut tertawa kecil.
"Maaf Lisa, kami terbiasa mengobrol seperti ini. Tapi kau benar, ini bukan ruang kelas. Seharusnya kita bersenang-senang"
.
Yeri yang menyadari suasana mulai berat sebelah, segera mengganti topik.
"Lisayaa, Apa kau bisa menceritakan kepada kami tentang kasus-kasus seru di fakultas hukum ?? Pasti sangat menarik bukan ?"
Lisa yang awalnya tampak bosan, seketika tersenyum lebar setelah mendengar pertanyaan dari yeri.
"Oh, kalian tidak akan percaya betapa aneh dan lucunya beberapa kasus di sana" Ucapnya dengan semangat.
"Pernah ada satu simulasi sidang di mana terdakwa dan pengacaranya debat perihal sesuatu yang tidak penting. Juri di sana sangat kebingungan" Ucap lisa sambil tertawa
Semua orang tertawa mendengar ceritanya, dan suasana pun berubah lebih santai. Obrolan pun mulai bergeser dari dunia medis ke hal-hal lain yang lebih ringan, membuat Lisa akhirnya merasa lebih nyaman di tengah keramaian.
.
.
.
.
.
.
.
."Jisoyaa" Panggil seokjin
"Nee"
"Untuk yang kedua kalinya aku akan bertanya kepadamu, apa kau mempunyai kekasih ??" Tanya seokjin secara tiba-tiba
"Bukankah aku sudah menolakmu sewaktu pertama kali aku masuk kuliah, dan bahkan saat itu aku baru pertama melihat mu" Jisoo menjawab sambil menahan tawanya
Tidak hanya jisoo, bahkan teman-temannya yang lain juga ikut tertawa mendengar pengakuan dari seokjin.
Seokjin hanya tersenyum canggung, namun dia tidak akan menyerahkan secepat itu.
"Aku serius kali ini Jisoo. Sudah lama sejak kita pertama kali bertemu, dan perasaanku tidak berubah" Katanya dengan suara yang lebih pelan namun tegas.
Jisoo menatap Seokjin, senyumnya perlahan memudar, tapi bukan karena marah. Ada sedikit rasa bingung dalam matanya, seolah dirinya tak yakin bagaimana harus menanggapi kesungguhan Seokjin kali ini.
Teman-temannya yang tadinya tertawa mulai memperhatikan dengan lebih serius, menyadari ada sesuatu yang berbeda dari nada bicara Seokjin.
"Tapi kenapa harus aku ?? Kenapa kau masih bertanya hal yang sama setelah semua ini ?" Jisoo bertanya, kali ini tanpa tawa, hanya penasaran.
Seokjin menatap Jisoo dengan tatapan yang dalam, dan menjawab
"Karena sejak pertama kali melihatmu, aku tahu kalau kau bukan hanya sekadar orang biasa di hidupku. Aku yakin itu. Jadi, aku bertanya lagi, kali ini dengan harapan berbeda. Apakah kau sudah mempunya kekasih jisoo ??"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going Home Mom || ^SHIPMOM JENSOO^ ||
FanfictionKim Jennie yang berusaha untuk meluluhkan hati putrinya Kim Jisoo, yang mana putrinya itu sangat amat membenci mommy nya :(( . . "KIM JISOO" Teriak jennie sambil melayangkan tamparan ke pipi kanan jisoo "YAK KIM JENNIE APA YANG KAU LAKUKAN" Marah Ta...