.
."Kenapa tidak memberitahu mommy jika ada acara di kampus ??" Jennie berucap dengan disertai nada lumayan tinggi
"Kau sibuk"
"Jika kau bilang dari awal mommy akan mengambil cuti"
"Sudahlah lupakan, lagipula pada akhirnya kau yang datang"
"Ini bukan masalah mommy datang atau tidak, tapi kau seolah-olah tidak menghargai keberadaan mommy"
"Ini hanya masalah sepele, kenapa kau besar-besarkan ??"
"Kau menyakiti hati mommy soyaa" Ucap jennie lirih, menahan agar air matanya tidak keluar
.
.
.Jisoo tentu tidak tega melihat mommy nya yang ingin menangis tepat berada di hadapannya. Dibalik rasa benci yang mendalam terhadap mommy nya, pasti juga terbesit rasa kasihan, apalagi alasan mommy nya menangis karena dirinya sendiri.
Sudah berkali-kali jisoo membuat jennie menangis. Bahkan selama tinggal bersama, jisoo hanya memberikan luka pada jennie. Jisoo berfikir, bukankah itu resiko yang harus jennie terima, dia harus membayar lunas apa yang dulunya dia perbuat kepada jisoo.
Tapi kali ini berbeda. Hatinya terasa campur aduk, antara marah dan bersalah. Meski merasa terluka oleh sikap mommy nya dulu padanya, melihat air mata itu membuat Jisoo ragu untuk mendekat.
Dia berdiri kaku, tidak tahu harus berkata apa, namun di dalam hatinya ada dorongan kuat untuk menghentikan tangisan itu.
"Kenapa semuanya menjadi seperti ini, bukankah ini hanya masalah sepele ?" pikir Jisoo, sambil mengepalkan tangannya, menahan konflik batin yang berkecamuk
.
.
.Akhirnya, dengan suara yang nyaris berbisik, Jisoo berkata
"Mianhae, jika aku telah menyakiti hatimu"
Ucapan itu terdengar kaku, namun penuh ketulusan. Dalam sekejap, Jisoo merasa dinding yang selama ini dibangun di antara mereka mulai retak. Meski ada rasa sakit yang mendalam, ada juga sedikit keinginan untuk memahami dan diperbaiki. Perlu di ingat "HANYA SEDIKIT" .
.
Jennie menengadah perlahan, air matanya masih mengalir.
"Mommy hanya ingin kita bisa saling mengerti sayang. Kau sudah sangat jauh, sangat sulit untuk mommy jangkau. Apa kau memang sudah tidak mengharapkan kehadiran mommy lagi di samping mu ??'' Katanya lirih, suara penuh kelelahan dan harapan.
Jisoo menarik napas dalam-dalam, berusaha meredakan gejolak dalam dirinya.
''Aku ingin marah, tapi di sisi lain, aku juga ingin memeluknya, Aishh sial" Ucap jisoo dalam hati
.
Lantas jisoo beranjak sedikit lebih dekat kehadapan mommy nya. Jisoo merasakan panasnya kemarahan meluap di dalam dirinya. Kemarahan dan kasihan yang bercampur menjadi satu.
"Kau yang membuat ku seperti ini. Bisakah kau tidak bersikap egois. Disini bukan hanya kau yang terluka, tetapi aku jugaa" Suaranya terdengar keras dari yang jisoo inginkan
Wajah jennie tiba-tiba berubah, seperti terkejut dan sangat amat terluka mendengar kata-kata yang di lontarkan putrinya.
"Lagi-lagi kau membentak mommy soyaa" Air mata jennie semakin mengalir deras. Tubuh lemas serta tangan kanan memegang dadanya yang terasa sangat nyeri
Jennie reflek menjatuhkan tubuhnya di sofa. Kakinya sudah tidak dapat menopang badan mungilnya.
.
.
.
.
."Nyonya jennie kenapa ??" Tanya Kwon ajumma yang entah darimana datangnya
"Aishhh terserah kau sajalah, aku mau ke atas" Jisoo berjalan cepat menuju tangga. Kepalanya sangat pusing sekarang. Seperti ingin meledak
.
.
.
.
.Paginya jisoo terbangun sekitar pukul 9 pagi. Tadi malam dirinya tidak bisa tidur dengan nyenyak karena memikirkan kondisi mommy nya. Dia menimang-nimang, apakah kata-katanya sangat kasar tadi malam. Atau Jennie yang sedang ber akting agar jisoo merasa bersalah kepadanya.... Entah lahh, hanya tuhan yang tau.
.
.Jisoo segera bangun dari tempat tidurnya, karena tepat pukul 10.30 kelas nya di mulai.
Saat ingin menuju meja makan, jisoo melihat daddy nya yang sudah berada di sana sambil memakan sarapannya.
"Sejak kapan daddy pulang" Pikir jisoo
.
"Morning dad"
"Morning sayang"
Jisoo mendudukan badannya di kursi
.
Tap tap tap tap
Suara anak tangga
Jennie berjalan menuju meja makan dan duduk tepat di sebelah jisoo. Hari ini dirinya tidak pergi ke rumah sakit karena tidak enak badan. Dan Taehyung berencana akan membawa jennie ke rumah sakit, bukan sebagai dokter tetapi sebagai pasien.
Jennie menatap jisoo dengan tatapan sayu. Kantung mata yang merah, serta mata bengkak yang menandakan dirinya menangis semalaman.
.
.
."Soyaa setelah ini daddy akan ke rumah sakit, mommy mu sedang tidak enak badan"
"Hemm"
"Mau daddy antar ke kampus atau berangkat dengan Jo Ahjussi ??"
"Belikan aku mobil, aku sudah hafal jalan menuju kampus" Jisoo menyudahi makannya, kemudian mendongak menatap daddy nya
"Pilih mobil yang kau inginkan, setelah itu kirim ke daddy"
"Heem, yasudah aku berangkat sekarang"
Ketika hendak berjalan menuju ke depan, terdengar suara jennie yang membuat jisoo membeku dan menghentikan langkahnya.
"Apa mommy boleh memelukmu soyaa ??" Tanya nya lirih dengan sorot mata memohon
Taehyung yang berada di sana tentu menyadari dan merasakan adanya atmosfer yang berbeda di antara mereka berdua.
"Apa selama aku pergi terjadi sesuatu diantara kalian" Tanya Taehyung penasaran
Jennie terdiam, dirinya tidak bisa menceritakan apa yang terjadi semalam. Jennie takut Taehyung akan marah pada jisoo, dan berakhir semakin renggang hubungan diantara dirinya dan putrinya.
"Soyaaa" Panggil jennie lagi
Mendengar namanya dipanggil untuk kedua kalinya, jisoo kemudian berbalik dan berjalan menuju ke arah mommy nya. Jisoo merentangkan kedua tangannya seolah memberikan kode pada mommy nya untuk segera memeluk tubuhnya.
Tanpa pikir panjang jennie langsung berdiri dan memeluk tubuh putrinya. Merasakan pelukan pertama kali dari sang putri membuat hatinya bergetar penuh haru. Air mata kebahagiaan mengalir di pipinya saat dirinya merasakan kehangatan dan cinta yang tulus dari putrinya. Semua kerinduan dan harapan yang terpendam selama ini seolah terbayar lunas dalam momen singkat itu.
.
Sama halnya dengan Jisoo, dirinya juga sangat nyaman berada di dalam dekapan sang mommy. Pelukan yang diharapkan oleh Jisoo sewaktu kecil ternyata baru terbalaskan sekarang. Nyatanya itu sangat menghangatkan hati dan menghapus semua rasa kesepian yang pernah menggelayuti masa kecilnya. Setiap detik dalam pelukan itu seolah mengingatkan betapa berharapnya dirinya kepada sang mommy, yang saat itu dirinya hanya tau jika mommy nya telah meninggal dunia sewaktu dirinya masih bayi.
.
.Jisoo dengan cepat melerai pelukan nya. Dengan lembut jisoo sedikit mendorong tubuh jennie ke belakang. Lantas pergi meninggalkan meja makan.
"Sial aku terlambat" Kesal jisoo setelah melihat jam yang berada di tangannya menunjuk pukul 11 siang, yang mana kelas sudah dimulai setengah jam yang lalu
Jangan lupa di vote yaa gaes 🖤💕
Love u all 🌻
![](https://img.wattpad.com/cover/376103136-288-k26974.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going Home Mom || ^SHIPMOM JENSOO^ ||
FanficKim Jennie yang berusaha untuk meluluhkan hati putrinya Kim Jisoo, yang mana putrinya itu sangat amat membenci mommy nya :(( . . "KIM JISOO" Teriak jennie sambil melayangkan tamparan ke pipi kanan jisoo "YAK KIM JENNIE APA YANG KAU LAKUKAN" Marah Ta...