.
.
.
.
.
.
.Paginya jisoo merasa sangat mual dan itu membuat dirinya tersiksa. Terlalu banyak meminum alkohol membuatnya menjadi seperti ini. Jisoo harus bolak balik ke kamar mandi untuk memuntahkan semua isi perutnya.
"Efek minuman syalan itu sangat merepotkan ku" Gerutu Jisoo
Jisoo lantas menuju ke bawah untuk mengambil air hangat di dapur, siapa tau bisa meredakan rasa mualnya. Dan lihatlah dirinya, terlihat sangat pucat sekarang.
Dan di dapur terlihat jennie yang sedang memasak sarapan bersama kwon ajumma. Sedangkan daddy jisoo masih tertidur, karena pulang kantor subuh tadi.
.
.
.Saat Jisoo masuk ke dapur, Jennie menoleh dan melihat wajah pucat putrinya. Tanpa berkata apa-apa, Jennie tahu persis apa yang terjadi. Dia meletakkan spatula dan mendekat ke Jisoo yang sedang mengambil air hangat.
"Minum ini" Jennie berkata sambil menyodorkan segelas air lemon hangat yang baru saja dia buat
Jisoo meski masih merasa kesal, mengambil air lemon itu tanpa bicara. Dia tahu tubuhnya butuh sesuatu yang bisa menenangkan perutnya. Setelah meminumnya, rasa lega yang terasa di tubuhnya sedikit berkurang, meskipun belum sepenuhnya hilang.
"Alkohol itu tidak main-main Jisoo" Jennie berkata lembut, namun tetap terdengar tegas
"Sekarang kau tahu kenapa mommy melarang mu. Kau beruntung hanya mual, bisa saja lebih buruk"
Jisoo hanya mendengus, tidak ingin meladeni nasihat Jennie. Tapi dalam hatinya, dia tahu Jennie benar.
.
.
.Sambil meletakkan gelas kosong ke wastafel, dia berbalik untuk pergi. Tapi sebelum itu, jisoo mendekat kan kepalanya pada wajah mommy nya, seraya berkata.
"Sepertinya kau perlu mencuci muka terlebih dahulu. Apa kau tidak lihat belek di ujung matamu ??" Jisoo mengangkat tangan nya dan membersihkan belek yang ada di mata jennie sambil tertawa
Mendengar penuturan dari putrinya, muka Jennie mendadak menjadi merah merona. Bukannya malu, Jennie justru merasa senang jisoo melakukan hal tersebut padanya.
"Sepertinya putri ku masih setengah sadar. Kau sangat perhatian sekali sayang" Ucap jennie sambil mengelus pipi jisoo dan langsung di tepis olehnya
.
.Jisoo tertawa kecil setelah menepis tangan Jennie, meskipun hatinya masih dipenuhi kekesalan.
"Sudahlah, aku naik dulu. Jangan pikir aku sudah memaafkan mu"
Jennie tersenyum tipis, meski tahu putrinya masih jauh dari jangkauannya.
"It's okey sayang. Mommy akan menunggumu sampai kau memaafkan ku"
Jisoo tidak menjawab lagi dan memilih berjalan menuju tangga. Namun, di tengah langkahnya, dia merasakan sedikit kehangatan dari interaksi kecil tadi. Meskipun dirinya menolak untuk mengakuinya, perhatian Jennie membuat hatinya sedikit melunak, meskipun dalam bentuk teguran dan lelucon kecil seperti tadi.
Di balik semua bentrokan dan penolakan terhadap mommy nya, tetap saja ada perasaan yang dia simpan jauh di dalam dirinya. Rasa sayang dan cinta kepada mommy nya, yang meskipun sering dia tolak, tetapi akan tetap ada di dalam hatinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Sekarang ini jam sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Sedangkan kelas jisoo dimulai pukul 9.30, hanya tersisa 30 menit untuk dirinya bersiap-siap.
Jisoo berlari menuju ke meja makan sambil membawa Tote bag yang penuh dengan barang bawaannya. Jisoo mengambil sehelai roti dan mengolesnya dengan selai strawberry.

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Going Home Mom || ^SHIPMOM JENSOO^ ||
FanfictionKim Jennie yang berusaha untuk meluluhkan hati putrinya Kim Jisoo, yang mana putrinya itu sangat amat membenci mommy nya :(( . . "KIM JISOO" Teriak jennie sambil melayangkan tamparan ke pipi kanan jisoo "YAK KIM JENNIE APA YANG KAU LAKUKAN" Marah Ta...