Kau bagaikan kapas di langit,
Menyusun bentuk, merangkul khayalan,
Jauh nun di sana, tebal dan nipis,
Mimpi indah mu kita jelajahi,Mereka umpama pelukis langit,
Menghadirkan ukiran siang dan malam,
Untuk diriku terus berimaginasi,
Kau mengukir kisah abadi ini,Kau begitu indah,
Bagaikan kanvas biru dihiasi tompokan putih,
Di saat sang suria menyinar,
Kau juga turut menyinar nan indah,Namun,
Ketika kanvas langit berubah warna,
Kau turut mengikut jejaknya,
Siang, malam, ribut, kemarau,
Warna berubah begitu juga bentuknya,Awan,
Tidak kira bagaimana rupamu,
Kau tetap teguh menghiasi langit,
Kau menjadi teman setia sepanjang jalan,
Dalam irama alam, bersatu dan mengungkap makna.14 September 2024,
2:26 pm,
Wang Kelian, Perlis.
YOU ARE READING
One Shoot
PoetryOnly one shoot Chapter baru, kisah baru. Tajuk baru, begitu juga jalan ceritanya. Ada cerpen, ada puisi. Setiap cerita tidak berkait. Selamat membaca!