Masih terkejut bercampur dengan perasaan bingung apakah benar shifa adalah sahabat masa kecilku? Eby mencoba berfikir keras. Masih tidak yakin bahwa shifa adalah sahabat masa kecil yang selama ini dia cari. Masih berfikir bahwa foto itu sebenarnya bukan dirinya melainkan salah lihat. Tapi jika dipikir pikir kalo benar salah lihat mengapa merasa tak asing dengan buku ungu polos diary milik shifa
"Tumben nih dua anak matung gini" cantika memperhatikan kedua temanya terdiam sedari tadi
"Mikirin apa kalian?" tanya Devi pada gralind dan eby
"Muka lu merah lind" ledek vio
Sejak melihat kejadian tadi vio sudah tau bahwa sekarang gralind sedang salting memikirkanya
"Apa sih merah merah emang gue apaan!" jawab ketus gralind
Cantika dan Devi hanya di buat bingung oleh percakapan mereka berdua. Satu sama lain saling memandang
Di sisi lain dafy sedang sibuk menjaili EBY yang melamun dari tadi. Beberapa kali memasang wajah jelek yang berbeda beda, cosplay jadi monyet, lidah melet, bersuara seperti babi, mengikuti gaya melamun eby. Tapi tidak ada ekspresi dari eby dia tidak memperdulikan hanya fokus ke pikiran
"Ah, diem baek lu gk rame" ucap dafy merasa tidak berhasil menjaili
"Lu tau mereka kenapa ngelamun" ucap Devi pada vio
"Kalo eby gue gk tau kalo gralind gue tau" vio menatap ledek gralind
"Emang si gralind kenapa" tanya penasaran cantika
"Jadi tadiii gralind tuh-" belum sempat melanjutkan kalimat gralind membungkam gemas mulut vio
"Diem bisa gk lu!"
"Mpphh" suara teriakan vio dari balik bungkaman tangan
"San lu tau gk gralind kenapa"
"Lah mana gue tau"
"Bukanya lu orang nya curigaan dan kadang curigaan lu bener"
"Gk gitu juga nyet" jawab cantika
"Huft" vio mengeluarkan nafas setelah melepaskan bungkaman tangan "hampir sesak gue" ucap vio menghela nafas
"Aw!" tiba tiba eby mengeluarkan suara kesakitan
"AW!" suara teriakan mulai keras
"Ngelamun mulu lu" ucap santai Rey
"Makanya jangan banyak ngelamun gue dateng lu gk sadar kan padahal gue ngelewatin lu tadi" sambung rey
"Issh! " merasa kesal karena cubitan kedua terlalu keras hingga meninggalkan bekas merah
"Gk papa by lucu merah"
"Lucu dari hongkong!"
"SANDRINA!!!" teriak aqeela tiba tiba dari luar kelas
"Kebiasaan tuh anak teriak teriak gk jelas" Sandrina berdiri lalu keluar menghampiri aqeela
Tanpa aba aba aqeela langsung memeluk saking terlalu seneng
"Gue salting banget sumpah" loncat loncat dengan sumringah
"Aaaaa, meleyot gue" teriak aqeela lagi
"Kebiasaan lu banyak salting nya mulu kalo mau cerita sesuatu jadi gk jelas gue denger nya juga"
"Bentar atuh sayangkuhhh gue masih salting"
"Gue denger apa kalo lu banyak salting"
"Sumpah, Aaaaa omg! "
"Ah tau ah males gk jelas" aqeela mencegat langkah sandrina
"Gue belum selesai cerita"
"Cerita dari mana dari tadi yang ada lu salting mulu"
"Tau gk" ucap aqeela sumringah
"Enggak"
"Ih.. Dengerin dulu cintah"
"Jadi tadi gue kan kepeleset terus pacar gue nolongin dong!!" sambung aqeela
"Kirain apaan, gitu doang?" Sandrina menaiki satu alis
"Iyalah si paling pengalaman" aqeela memutar malas mata
"Qeel" panggil alin
Karena tidak ingin melihat tanpa memperdulikan mereka berdua pergi masuk ke dalam kelas
"Gue cerita sama gralind aja kali yak dia kan gk pernah pacaran dari pada sama Sandrina mentang mentang pengalaman sombong begitu" batin aqeela
"Lind, boleh gk kalo kita nginep di rumah lu kali kali gitu belum pernah kita soalnya" ucap Devi
"Iya juga ya.. Gue yang lebih kenal lama lu dari pada Devi juga belum pernah main ke rumah lu" ucap cantika yang sedang bersandar dekat jendela
"Sory gaes bukan maksud ngelarang lu berdua main ke rumah gue tapi jangan dulu ya.. Soalnya gk bisa" menampakan wajah merasa tak enak
"Kali kali main gue pengen liat rumah lu gimana sekalian gue sama cantika ketemu orang tua lu juga kan"
"Bukan gitu tapii-" tanpa aba aba tiba tiba aqeela memeluk dari belakang
"Gralind!!" teriak aqeela dekat kuping
"Astagfirullah! Qeel jan teriak teriak sakit kuping gue" mengusap kuping miliknya
"Jangan mau denger cerita dari aqeela gk jelas dia bakal banyak salting nya eh tau nya cerita nya gaje" saut Sandrina. sudah lama bersahabat dengan aqeela apa yang akan di lakukan sahabat nya dirinya lebih tau dari pada yang lain
Tak memperdulikan gralind mempersilahkan sepupu nya itu untuk bercerita
"Gaje jangan di dengerin!" teriak ledekan Sandrina
"Diem lu!" tegas aqeela
"Tau gk lind" ucap aqeela terseyum lepas
"Gaje jangan di dengerin" lagi lagi Sandrina berteriak mengulang kata yang sama
"Ish bisa diem gk lu!" aqeela mengejar Sandrina yang berlari mengelilingi meja
Teman temanya dibuat geleng kepala oleh mereka berdua dasar sahabat
Happy Reading
𝐌𝐚𝐚𝐟 𝐭𝐞𝐥𝐚𝐭 𝐮𝐩 𝐡𝐞𝐡𝐞 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐧𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 𝐮𝐝𝐚𝐡 𝐚𝐝𝐚 𝐜𝐮𝐦𝐚 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐤𝐞𝐟𝐨𝐤𝐮𝐬𝐚𝐧 𝐦𝐚𝐢𝐧 𝐭𝐢𝐤𝐭𝐨𝐤 𝐢𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐣𝐚𝐝𝐢 𝐛𝐚𝐫𝐮 𝐢𝐧𝐠𝐞𝐭 𝐦𝐚𝐚𝐟 𝐲𝐚𝐚🙏
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐬𝐮𝐩𝐚𝐲𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐚𝐤𝐢𝐧 𝐬𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐤𝐚𝐥𝐨 𝐦𝐚𝐮 𝐚𝐣𝐚 𝐬𝐢𝐡:𝐯
𝐒𝐞𝐦𝐨𝐠𝐚 𝐬𝐮𝐤𝐚 𝐚𝐧𝐝 𝐡𝐚𝐯𝐞 𝐟𝐮𝐧!
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my sun
قصص عامة" terimakasih sudah mau ada dalam hidup ku jika tak ada kamu mungkin hidup ku tak berwarna" -gralind- "aku akan selalu ada untuk mu sekalipun semesta tak menerima kita untuk bersama" -arkha- seorang gadis cantik yang selalu terluka dengan keadaan di...