Shifa sudah sampai di rumah gralind sebelum memasuki dia memakirkan motor depan gerbang terlebih dahulu
"Devi!" panggil shifa dengan suara kecil
(𝐁𝐢𝐚𝐬𝐚 𝐨𝐫𝐚𝐧𝐠 𝐢𝐧𝐭𝐫𝐨𝐯𝐞𝐫𝐭 𝐦𝐚𝐡 𝐛𝐞𝐝𝐚)"Devi" shifa mencoba memanggilnya lagi
Tapi untung telinga Devi tajam mau sekecil apapun orang manggil pasti terdengar. Cepat cepat berlari menghampiri shifa
"Makasih ya shif maaf ngerepotin"
"Enggak papa" shifa tersenyum ramah
"Gue mau ikut jenguk tapi malu bilang" batin shifa
"Shif maaf sekali lagi ini mah lu boleh bantuin gue gk bikinin kamu biar gralind bisa mendingan soalnya yang lain pada sibuk masing masing"
"Boleh"
Devi menarik masuk kedalam rumah *krek* pintu terbuka terlihat gralind sedang duduk bersandar lemas wajah semakin pucat tak berdaya
"Ini kenapa banyak pecahan kaca" shifa melihat sekitar lantai terlihat beberapa pecahan kaca berserakan
"Awas Shif!" teriak cantika yang membuat kaget dan spontan minggir
"Hati hati shif ini masih banyak pecahan kaca berserakan masih kita bersihin" ucap cantika sambil memungut kaca kaca kecil
"Gue yakin lu bingung" Devi melirik shifa
"Nanti gue ceritain tapi sebisa mungkin lu cepet ya bikinya" sambung Devi
Saat shifa melewati satu kamar yang sedikit terbuka ada eby berdiam diri . Tapi satu sama lain mereka berdua saling tidak menyadari keberadaan teman masa kecil
"Aneh deh perasaan lu tadi baik baik aja deh hilang hilang tiba tiba gini" Devi menghampiri gralind membiarkan shifa berjalan sendiri menuju dapur
Rasa ingin menjawab perkataan sahabat nya tapi apalah daya dia tidak bisa apa apa
"Sini lu minum obat dulu" Devi mengambil obat yang di berikan shifa
Gralind menggeleng sebagai jawaban "lu kalo kaya gini malah makin lemes minimal lu makan aja" omel Devi
Terpaksa gralind harus meminum obat walau sebenarnya tidak mau . Saat ingin mengambil kotak nasi yang tadi arkha berikan. Devi memberhentikan aktivitas "tumben banget si arkha beliin mana pake uang dia lagi biasanya juga suruh orang itu pake uang sendiri giliran gralind di beliin kesambet apaan dah, apa jangan jangan dia suka lagi sama gralind asa perhatian banget.ke cewek lain juga ada perhatian nya sih tapi kok kaya lebih kalo ke gralind ya?" batin Devi
"Ish Devi ini sahabat lu kasian malah mikirin gk penting" gerutu batin Devi
"Nih makan dulu" Devi menyodorkan kotak nasi pada gralind
Aktivitas menyapu terhentikan saat melihat perlakuan Devi dengan polos menyuruh untuk makan padahal sudah tau gralind sedang lemas tak berdaya "Dev! Lu gk mikir apa suapin kek si gralind lagi lemes mana bisa dia makan sendiri lu jadi sahabat gimana" seru cantika dari jauh
"Oh iya maap maap lupa hehe" Devi memperlihatkan gigi putih
"Sini biar gue suapin" Devi menyuapi sepotong beberapa makanan kedalam mulut sahabat nya itu dengan memakai sendok
Selang 11 menit makan akhirnya habis dan tepat sekali jamu yang dibikin oleh shifa sudah jadi. Shifa mengantarkan satu gelas jamu perlahan lalu meletekan atas meja "makasih shif maaf sekali lagi"
"Gk papa santai aja dev"
"Maaf kalo boleh tanya gralind kenapa ya?" Rasa tak enak ingin menanyakan tapi rasa penasaran terus ada
KAMU SEDANG MEMBACA
you are my sun
Ficción General" terimakasih sudah mau ada dalam hidup ku jika tak ada kamu mungkin hidup ku tak berwarna" -gralind- "aku akan selalu ada untuk mu sekalipun semesta tak menerima kita untuk bersama" -arkha- seorang gadis cantik yang selalu terluka dengan keadaan di...