Hi! (●’◡’●)ノ
Selamat membaca, dan jangan lupa komen yaaa✧(。•̀ᴗ-)✧
Anw announcement!!⚠️⚠️⚠️
»»——⍟——««
"Bayi, Alpha"
Heeseung menggeleng kecil, "tidak sekarang Sayang..."
Manik Riki berkaca-kaca, lengannya melingkar pada leher Alphanya dan kedua kakinya melingkar pula pada pinggang si dominan, enggan lepas barang sedikit saja.
"Alpha tidak sayang, " Riki menangis, sebab kemauannya tak dituruti, sisi Omeganya ingin memiliki bayi kecil, tapi Heeseung cukup waras karena ingat lagi mereka masih punya kewajiban untuk menyelesaikan sekolah.
Lagi pula rahim Omeganya masih dalam tahap penyempurnaan, itu sebabnya mengapa saat mereka baru bertemu heat yang Riki terima terasa lebih menyakitkan terutama pada bagian perutnya. Mungkin butuh beberapa heat lagi bagi Omeganya sampai benar-benar siap punya seorang bayi kecil.
"Bayi, Aku ingin bayi, " si Omega terus-terusan merengek, menatap Alphanya dengan tatapan memohon, tapi Heeseung tetap dalam pendiriannya.
"Ah! Alpha— ah—"
"Sssttt, nanti Sayang, setelah kita menyelasikan periode Heat mu, " si Alpha berbisik di telinga Omeganya, kembali menggagahi mattenya kali ini dengan sedikit kasar, berharap si Omega tak lagi mengingat hal apapun selain apa yang tengah mereka lakukan sekarang.
"Alpha— hmmh—"
Kaki jenjang si Omega bergetar, pegal sebab nyaris seharian penuh mengangkang, lubangnya dipenuhi Alphanya, berulang kali titik manisnya disentuh dengan akurat.
Bibir merahnya kembali dicium, di lumat habis hingga bengkak, mengkilap oleh air liur keduanya yang bercampur, sesekali si Omega tersedak dalam ciuman sebab tak mampu imbangi permainan sang Alpha.
Lubangnya dirojok dengan kasar, buat kepalanya pening bukan main, pandangannya memburam menatap wajah Alphanya yang berbayang, bibirnya meracau terus-menerus, memanggil Alphanya berulang kali, benar-benar melupakan bayi kecil yang sedari tadi ia suarakan.
»»————>✾<————««
"Dari mana? "
Heeseung terkekeh kecil melihat wajah cemberut Riki yang duduk di atas ranjang, bersandar pada kepala ranjang dengan wajah khas bangun tidur. Piyama milik Heeseung tampak kebesaran di tubuhnya.
"Ambil makanan, mau buah? " tanya Heeseung lembut, meletakkan nampan berisi menu sarapan, buah, segelas susu dan segelas air putih.
"Stroberi? Mau..., " Riki tampak senang saat menemukan buah kesukaannya, sudah dicuci bersih dan dihilangkan daunnya, disusun di dalam mangkok bersama potongan buah apel dan buah pir.
"Makan nasi dulu"
Riki mengangguk menurut, beranjak pindah duduk di pangkuan Alphanya, menerima suapan-suapan dari Alphanya dengan patuh. Heeseung gemas, jika bukan karena heat Riki mana pernah semanja ini?
"Kakak sebentar lagi mulai ujian buat kelulusan ya? "
Riki mendongak, tatap wajah Heeseung yang balas menatapnya dengan alis terangkat sebelah.
"Iya, ada apa? " tanya Heeseung balik, sedangkan Riki membalas dengan gelengan kecil.
Riki berbalik tiba-tiba, menghadap Heeseung setelah sebelumnya mencomot sebuah stroberi, memasukkannya kedalam mulutnya dan kemudian tanpa ragu Omega itu mencium bibir Alphanya, berbagi rasa manis dari sebuah stroberi.
Sesuatu telah terjadi. Mungkin di kepala Riki, yang mana Heeseung tak mengerti apa itu.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Benang Merah [Heeki]
Fiksi PenggemarHeeKi story. Takdir benang merah? Heeseung tak percaya itu. Karena nyatanya, tak pernah ada seutas benang pun yang mengikatnya. ⚠️🔞cerita ini boy's love, bxb, homo, mpreg, Omegaverse, tidak diperuntukkan untuk homophobic. Just left if you're hom...