9.Awal Baru

83 33 4
                                    

Hari Minggu yang cerah ini, Tarisa bersama ketiga sahabatnya berencana untuk pergi ke salah satu taman hiburan yang ada di Jakarta. Dufan, mereka berempat akan menghabiskan Weekend mereka disana.

Perasaan Tarisa yang sudah sangat membaik memberikan mood yang bagus untuk Tarisa. Ia bersyukur dapat memiliki orang-orang disekitarnya yang selalu memberinya dukungan dan selalu menghibur dirinya.

Tarisa yang sudah mendapat pesan dari Azani bahwa mereka sudah berada didepan rumah Tarisa, membuatnya segera turun dari kamarnya. Hari ini mereka akan pergi dengan Ella yang menyetir mobilnya.

Tarisa pamit kepada Ibu dan Ayahnya yang sedang menonton TV di ruang keluarga.

"Ibu, Ayah, Tarisa pamit main yah," ujar Tarisa sambil menyalami kedua orang tuanya.

"Iya hati-hati ya Bro!" ucap Ayah dengan mengusap rambut Tarisa.

"Siap Bro!" balas Tarisa dengan gaya hormat. Ayahnya yang melihat itu tertawa.

"Risa, jangan lupa kasih Cookies nya buat teman-temannya," ujar Ibu.

Tarisa mengacungkan jempolnya. "Siapp Ibu!"

Tadi pagi, Tarisa dan Ibunya memang membuat kue Cookies yang sudah menjadi kue favorit Tarisa dari kecil. Dan Tarisa sengaja membuat Cookies lebih banyak agar ia bisa memberi kepada ketiga sahabatnya.

Tarisa yang sudah berpamitan pun pergi meninggalkan Ayah dan Ibunya dari ruang keluarga. Ia berjalan keluar dari rumah dan membuka pagar rumahnya yang disana sudah ada mobil Ella yang menunggu.

Tarisa membuka pintu mobil, dan langsung duduk disamping Raniya. Setelah duduk Tarisa menutup pintu mobil itu kembali. Tarisa menatap ketiga sahabatnya sambil berdecak kagum.

"Gilaa teman gue cantik-cantik banget hari ini!" ujar Tarisa.

"Jadi kemarin-kemarin kita ngga cantik?" tanya Ella.

"Ngga," jawab Tarisa.

"Wah parah banget. El ntar turunin Tarisa ditengah jalan aja, biar digondol sama Abang-Abang truk!" ujar Azani.

"Setuju Zan!" ucap Ella setuju.

Tarisa yang mendengar itu langsung memajukan badannya dan memeluk leher Ella dan Azani dari belakang.

"Ngomong sekali lagi gue jitak kepala kalian," ujar Tarisa.

"Ran tolongin kita! Galaknya Tarisa kumat," ujar Azani sambil memukul-mukul tangan Tarisa yang melingkar dilehernya.

Raniya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, tak habis pikir dengan tingkah mereka bertiga. Mungkin diantara mereka berempat hanya Raniya lah yang tidak banyak tingkah atau lebih pendiam. Tapi karena memang sudah mengenal mereka bertiga sudah lama, membuat Raniya tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya itu.

Tarisa melepaskan tangannya, kemudian kembali duduk dengan benar dikursinya. Setelah itu Tarisa mengeluarkan Cookies dari Paper Bag besar yang ia bawa tadi.

"Oh ya, tadi gue buat Cookies loh!" ucap Tarisa, kemudian menyodorkan satu persatu kotak kepada Ella, Azani, dan Raniya yang berisikan beberapa Cookies didalamnya.

"Wahh thanks Sa!" ujar Raniya.

"Sering-sering ya Sa," ujar Ella.

Tarisa menoyor kepala Ella pelan membuat sang empunya tertawa.

Ella kemudian menyalakan mesin mobilnya, kemudian menancap gas meninggalkan pekarangan rumah Tarisa. Mereka berempat akan bersenang-senang hari ini. Dan Tarisa, akan menikmati awal baru tanpa adanya hal-hal yang mengganggu pikiran dan perasaanya.

I Love You MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang