14.Bersama

24 8 3
                                    

Setelah Raniya dan Azani pulang dari rumah Tarisa sejak sejam yang lalu. Tarisa berniat akan membersihkan dirinya dengan mandi. Ia memasuki kamar mandi didalam kamarnya itu. Tadi, setelah mereka bertiga pulang dari sekolah, mereka langsung melakukan aktifitas remaja pada umumnya. Mereka mengobrol banyak hal tentang apa yang akan mereka lakukan setelah lulus SMA. Curhat. Mereka menonton film. Makan bersama didalam kamar. Dan masih banyak lagi. Karena terlalu asik mengobrol dan bercanda dengan Raniya dan Azani, Tarisa bahkan tidak sempat untuk sekedar mengganti seragam sekolahnya.

Sekarang, jam sudah menujukkan pukul 19:00. Setelah Dua Puluh menit berada dalam kamar mandi, Tarisa keluar dengan memakai baju tidurnya. Ia berjalan menuju meja riasnya. Gadis itu lalu mengolesi wajah nya dengan cream yang akan membuat kulit wajahnya terasa lembab. Tak lupa dengan mengolesi Lipbalm ke bibirnya.

Setelah selesai, Tarisa berjalan menuju meja belajarnya. Ia duduk dikursi yang ada didepan meja tersebut. Ia mengambil buku tebal yang selalu ia pelajari. Buku dengan sampul yang bertuliskan ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL. Ia membuka lembar demi lembar buku tersebut. Mencatat dan mempelajari semua hal yang ada didalam buku itu.

Keinginan Tarisa untuk menjadi Dokter membuatnya benar-benar belajar setiap hari. Ia tidak melewatkan harinya tanpa mempelajari buku yang satu itu. Bahkan jika malam Minggu, ia akan belajar sampai larut malam. Tidak peduli jika ia beberapa kali mimisan karena terlalu kecapean akibat mempelajari buku tersebut selama berjam-jam.

Sudah Satu jam Tarisa berkutat dengan buku tebal tersebut. Alarm yang sengaja Tarisa setel dari ponselnya berbunyi. Tarisa menutup buku tersebut kemudian menyimpannya kembali ketempat semula. Ia meregangkan ototnya, lalu mematikan alarm yang masih berbunyi.

"Akhirnyaaa! Malam ini selesai juga belajarnya," ujar Tarisa.

Tarisa lalu menyandarkan tubuhnya ke kursi. Ia kemudian membuka aplikasi WhatsApp nya. Ia tiba-tiba teringat Ella. Gadis itu sampai sekarang belum menghubunginya tentang apa yang terjadi tadi di sekolah.

Tarisa berniat mengirim pesan kepada Ella. Ia lalu membuka Roomchat nya bersama sahabatnya itu.

 Ia lalu membuka Roomchat nya bersama sahabatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tarisa keluar dari aplikasi WhatsAppnya. Ia lalu membuka akun Social Media miliknya yang lain. Namun, ia kini sudah merasa bosan. Ia memilih untuk mematikan ponselnya. Ia berjalan menuju kasurnya, lalu merebahkan tubuhnya disana.

"Gue cerita sama Abang ngga yaa," ucap Tarisa kepada dirinya sendiri. Ia bangun dari tidurnya, terduduk dengan menatap kosong kedepan. Entah mengapa pikirannya tertuju kepada kejadian tadi saat ia di Angkot.

"Gue kayaknya harus cerita deh," gumam Tarisa.

Saat ia sedang memikirkan hal tersebut. Suara notif WhatsApp membuatnya tersadar dari lamunannya. Ia mengambil ponsel miliknya lalu membuka ponsel tersebut. Senyuman Tarisa terbit di bibirnya saat melihat nama Anzeil terpampang dilayar ponselnya.

 Senyuman Tarisa terbit di bibirnya saat melihat nama Anzeil terpampang dilayar ponselnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
I Love You MoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang