Chapter 8

32 3 2
                                    




2015
Mereka sampai di atas gunung Cheonggyesan sekitar pukul 6.30 pagi. Sembari menatap kearah tempat matahari terbit, mereka menutup mata dan mengucapkan harapan mereka dalam hati.

Dua minggu yang lalu, sehari sebelum mereka libur untuk merayakan natal bersama keluarga, CEO Han memanggil mereka semua untuk membicarakan mengenai debut mereka. Saat berbincang, CEO Han mengatakan kalau ada stasiun TV yang tertarik dan ingin membuatkan debut show untuk band mereka. Tentu semua member bersuka cita mendengarnya. Pada akhirnya, harapan mereka untuk debut sebentar lagi terwujud.

Setelah pertemuan dengan CEO, Seungcheol mengajak member untuk pergi berlibur bersama. Setelah berdiskusi, akhirnya mereka memutuskan pergi ke gunung Cheonggyesan untuk berdoa dan mengucap harapan mereka saat matahari terbit.

Jeonghan tersenyum menatap matahari yang perlahan menampakkan cahayanya. Kemudian segera ia menutup matanya dan berdoa dalam hati.

Sesaat sebelum doa yang ia panjatkan selesai, tiba tiba ada sebuah tangan yang menggenggam erat tangan kanannya. Jeonghan pun membuka matanya dan melihat ada Seungcheol yang memejamkan matanya sembari tersenyum. Jeonghan tertegun dan dadanya berdetak sangat kencang ketika melihat wajah Seungcheol yang terterpa sinar matahari itu. Sadar dari ketertegunannya, Jeonghan kembali menatap matahari terbit kemudian memejamkan matanya kembali.

Tuhan.. jika dikehidupan ini aku tidak dapat memilikinya.. tolong pertemukan kami di kehidupan selanjutnya...

****

2016
Terhitung satu tahun semenjak mereka berhasil debut. Kini wajah mereka mulai dikenali oleh publik dan lagu lagu mereka mulai menghiasi tangga musik. Kebahagiaan mereka semakin membesar ketika akhirnya mereka dapat memenangi acara musik bergengsi setelah satu tahun debut.

Hari itu sepulang dari acara musik, mereka memutuskan untuk makan malam bersama. Tawa canda member beserta staff memenuhi rumah makan yang memang berada tak jauh dari dorm. Kemudian pada pukul 11 malam, mereka akhirnya memutuskan untuk pulang ke dorm dengan berjalan kaki.

Jeonghan tersenyum menatap teman temannya yang berjalan didepannya sembari bercanda, melemparkan pukulan pukulan ringan ketika Seungkwan dan Seokmin mengeluarkan candaan khas mereka diikuti dengan tawa para member lain. Jeonghan pun sangat bersyukur karena Jisoo sekarang mulai membuka diri dan akrab dengan semua member.

Seungcheol yang berjalan tidak jauh didepan Jeonghan mulai berjalan sedikit pelan untuk menyesuaikan dengan Jeonghan.

"Mikir apa?" ucap Seungcheol setelah mereka berdua berjalan sejajar sembari merangkul bahu Jeonghan.

Jeonghan menggeleng pelan,
"Aku gak sedang berpikir. Aku sedang bahagia"

Seungcheol tersenyum sembari melihat kearah teman temannya yang cukup berjarak dengan mereka berdua.
Setelah hampir sampai didorm, Seungcheol menarik tangan Jeonghan kearah taman.

"Jangan dikunci dulu ya Nyong pintunya, aku ngobrol sebentar sama Jeonghan" ucap Seungcheol sedikit berteriak setelah mendapat tatapan bingung dari Soonyoung

'Dasar modus' ucap Soonyoung dalam hati

****

Sesampainya di taman, mereka berdua duduk di ayunan yang mengarah kesebuah air mancur.

"Ada apa Cheol?" ucap Jeonghan melihat kearah Seungcheol yang menatap air mancur sembari sedikit menggerakkan ayunan

"Tadi malam aku pergi ke taman ini setelah kalian tidur. Rasanya tenang berada disini sambil mendengarkan bunyi air mancur"

"Sendiri?"

Seungcheol terkekeh, "ya iya.. kalian semua sudah tidur"

"Kalo kamu bangunin aku ya aku temenin, Cheol"

Love Wins All || Cheolhan/Jeongcheol AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang