Chapter 1

74 5 0
                                    





Terhitung sudah 7 kali Hani membenarkan poninya yang menjuntai penutup sebagian mata kanannya. Ingatkan dia untuk memotong poni sepulang kuliah. Hani duduk di barisan kedua dalam bis berwarna kuning yang sedang melaju di jalur khusus bis. Mungkin 2 kali stop lagi ia akan sampai pada halte didepan kampusnya. Hani sesekali melihat kesekelilingnya, melihat apakah ada orang yang ia kenal. Hani adalah perempuan yang aktif, ia senang sekali becengkrama dan bergaul dengan banyak orang. Bahkan ia sering masuk ke club yang ada di kampus hanya untuk sekedar menyapa, sehingga hampir semua orang dikampus mengenal si Hani yang periang dan ramah.

Pagi itu, Hani hanya perlu menaruh kertas tugas yang sudah semalaman ia kerjakan di meja dosennya. Suasana hati Hani sangat baik karena hari ini hari terakhir masuk sebelum adanya libur musim panas. Dan musim panas kali ini, Hani beserta ayah Yoon, ibu Yoon dan Sol, adik bungsu Hani pergi ke rumah neneknya yang berada di desa Haenam. Kakak Hani, kak Bin kali ini tidak ikut karena istri kak Bin yang sedang hamil.

Hani mengunjungi nenek yang tinggal bersama beberapa pembantu yang juga tinggal disana setelah kurang lebih empat tahun tidak berkunjung kesana. Selama empat tahun ini, Hani lebih sering bertemu dengan nenek Yoon di Seoul karena nenek yang rutin memeriksakan kesehatannya dirumah sakit dan seringkali menginap dirumahnya. Terakhir mereka bertemu mungkin sekitar 7 bulan yang lalu. Hani sama sekali belum pernah bertemu dengan kakek Yoon. Padahal Hani sangat ingin bertemu kakek Yoon yang merupakan seseorang yang sangat terpandang dimasa beliau hidup.

***

"Hani!"

Hani menoleh kearah suara yang memanggilnya. Disana ada Jishu, sahabat Hani yang selalu berada disisi Hani sejak SMA. Mereka selalu bersama bahkan banyak yang salah mengira bahwa Jishu itu pacar Hani. Baik Jishu atau Hani pun pernah melontarkan pertanyaan yang sama. Mengapa mereka tidak saling suka? Padahal tidak ada yang bisa mengalahkan kenyamanan mereka saat bercengkrama satu sama lain. Namun perasaan itu tidak pernah menghampiri keduanya.
Semasa SMA, Hani dan Jishu bahkan sering hangout dengan pasangan mereka masing masing saat mereka masih punya pasangan.

Kedekatan Hani dan Jishu dimulai semenjak Jishu pindah dari Canada untuk bersekolah di Korea karna kedua orangtuanya ingin memulai bisnis di Korea. Jishu sendiri yang merupakan anak tunggal dan kedua orangtuanya merupakan warga berkebangsaan Canada. Ayah Jishu yang merupakan campuran Korea-Canada membuat wajah Jishu tidak begitu berbeda dengan warga lokal Korea.

"Jishuuuu"
Ucap Hani selagi melambai kearah Jishu yang sedang berjalan mendekati Hani.

"Kamu kok gak bilang kalo mau berangkat, kan bisa aku jemput sekalian" ucap Jishu selagi mensejajarkan langkahnya dengan Hani

"Ga ah, aku lagi pengen naik bis, udah lama  engga hehehe"

"Emang apasih menariknya bis butut dan kuno begitu Han? Padahal om Yoon bukannya pernah nawarin buat beli kapsul baru ya?"

"Yaa seru aja, kuno kuno begitu masih enak tau dinaikin. Lagipula aku gak terlalu suka naik kapsul, gak ada jalur khusus ntar nabrak lagi" jelas Hani sambil berusaha merogoh sesuatu tas bahunya dan mengambil kartu mahasiswanya.

Jishu hanya mengedikkan bahu dan ikut merogoh kantong kemeja yang ia pakai untuk juga mengambil kartu mahasiswanya.
Kemudian mereka beriringan masuk dengan men 'tap' kartu mahasiswa mereka di batas depan pintu kampus.

"Kamu kemaren bilang mau pergi ke Haenam ya? rumah nenek kamu kan, Han?" ucap Jishu selagi mereka mulai masuk dan berjalan menuju ruang dosen mereka.

"Hmm mm, udah lama banget gak kesana, mungkin terakhir 4 tahun lalu. Kamu gak pulang kampung Shu?"

"Engga deh kayaknya, lagian kan kakek nenekku bentar lagi juga mau pindah ke Korea"

"Hah demi apa? Kenapa?"

Love Wins All || Cheolhan/Jeongcheol AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang