Chapter 11

28 4 0
                                    




⚠️⚠️⚠️

Cw // kissing, mention sexual activities.

2023
Jemari Jeonghan tak hentinya bergerak menggerus kulit jari satu sama lain. Jeonghan yang sebelumnya dalam perjalanan menuju gedung tempat ia akan melakukan pemotretan dengan salah satu brand, berbelok menuju salah satu rumah sakit di Seoul setelah ia mendapat kabar dari sang kekasih.

Sebenarnya, manajer Jung mengabarkan kepada manajer Shin yang sedang dalam perjalanan bersama Jeonghan bahwa kak Seungmin, yaitu kakak kandung Seungcheol menelpon untuk meminta bantuan.

Pagi hari tadi, Seungcheol dan kakaknya sedang jogging bersama. Namun lama kelamaan Seungcheol merasakan lutut kirinya semakin lama semakin sakit dan kemudian Seungcheolpun terjatuh. Ia dilarikan kerumah sakit oleh kakaknya dan kemudian kak Seungmin melaporkan hal tersebut kepada manajer untuk membantu mengurus keperluan rumah sakit.

Mendengar hal tersebut tanpa mengulur waktu, Jeonghan meminta manajer Shin untuk mengubah tujuan mereka ke rumah sakit. Walaupun awalnya manajer Shin menolak dengan alasan pemotretan ini sudah dijadwalkan, namun Jeonghan dengan sejuta katanya mampu meluluhkan manajer Shin. Jeonghan mengatakan bahwa ia harus mengetahui kondisi Seungcheol dengan matanya sendiri untuk sebelum mengambil keputusan atas nama Seungcheol nantinya. Mengingat tak lama lagi mereka akan mulai melakukan tour di Jepang.

Sesampainya di rumah sakit, Jeonghan bergegas menutup wajahnya menggunakan masker dan topi kemudian berlari kecil masuk melewati pintu yang sudah dijaga oleh beberapa bodyguard agensi mereka.

Setelah mencapai ruang perawatan, Jeonghan bertemu dengan kak Seungmin yang sedang menempelkan ponselnya ditelinga sembari mengangguk kearahnya. Lalu Jeonghanpun masuk kedalam ruang perawatan itu.

Hatinya terasa dihinggapi jarum kecil ketika melihat Seungcheol meringis saat seorang perawat menggeser posisi kaki kirinya. Dan ketika mata Seungcheol melihat Jeonghan yang telah memasuki ruangan, ia meminta bodyguard yang berada didalam, manajer Jung dan perawat yang sedang berada didalam sana untuk keluar, memberikan kode bahwa ia ingin berbicara empat mata dengan Jeonghan. Semua orangpun mengangguk dan berjalan keluar.

Jeonghan seketika memasang wajah murung sembari mendekati Seungcheol.

"Hei Han.. kamu kok kesini? Kan kamu pemotretan hari ini? Jam berapa ini nanti terlambat Han" ucap Seungcheol sembari meraih tangan Jeonghan

Jeonghan menarik tangannya dari tangan Seungcheol dan menepuk dada Seungcheol berulang kali.

"Sudah kubilang harusnya langsung kerumah sakit kemarin!! Harusnya kemarin kalau lututmu sakit jangan memaksa main bola!! Harusnya kamu bilang kita harus ganti konten karena kakimu sakit!!" ucap Jeongjan masih dengan memukul mukul dada Seungcheol

"Aw aw aw.. Han. Aku jangan dipukul lahh... lagi sakit harusnya disayang" ucap Seungcheol memelas sembari berusaha meraih tangan Jeonghan

Sebuah pukulan cukup kuat mendarat kembali di dada Seungcheol sebelum akhirnya terdengar suara isakan kecil dari Jeonghan.

"Hei hei.. aduh.. sini sayang peluk dulu.. aku gak papa kook~" Seungcheol berusaha meraih tubuh Jeonghan dan memeluknya. Beruntung kali ini Jeonghan tidak menolak. Bahkan balas memeluk Seungcheol

"Gakpapa gimana.. hiks... tadi katanya.. hiks.. harus operasi.. hiks.. katanya lama baru sembuh.. hiks.. katanya mungkin kamu.. hiks.. gak bisa nemenin aku tour.. hiks.. katanya.. hiks.. kamu gak bisa nemenin aku wamil nanti.. hiks.. terus.. hiks.. aku.. hiks.. sama siapa..." ucap Jeonghan terbata bata sembari semakin menangis

"Hei hei.. udah dulu nangisnya sini nanti bengkak matanya Han.. ssssshh shhhh" Seungcheol mengelus punggung Jeonghan sembari menenangkannya

Setelah cukup tenang, Seungcheol meminta Jeonghan untuk duduk dan mendengarkannya.

Love Wins All || Cheolhan/Jeongcheol AUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang