2013
Pagi itu, Jeonghan mengatur nafasnya setelah mengelilingi ruangan bernuansa hijau itu. Hari ini ia terlambat bangun. Padahal seharusnya hari ini ia datang lebih cepat untuk latihan bersama Seokmin dan Jisoo."Han, sudah larinya?"
Jeonghan hanya mengangguk ketika Seungcheol menghampirinya.
"Maaf aku harus menyuruh kamu lari" ucap Seungcheol mengelus bahu Jeonghan
Jeonghan menggeleng, "memang sudah seharusnya Cheol. Maafkan aku ya"
"Besok, kalau memang mau biar aku bangunkan biar kita bisa berangkat bareng ya Han"
"Gak usah Cheol, kamu urusin adek adek aja. Makasih yaa tawarannya Cheol"
"Han, gak usah kaku ya sama aku"
Jeonghan menganggung sembari tersenyum yang kemudian dibalas dengan senyuman tak kalah manis oleh Seuncheol.
"Yasudah, aku kesebelah ya Han. Kalau sudah gak cape langsung ya biar gak molor jadwal kita"
Jeonghan lagi lagi menganggung sembari melihat punggung Seungcheol yang berjalan menuju kearah pintu. Sesaat setelah Seungcheol berpindah ruangan, Jeonghan mulai mengatur nafasnya.
Haaahh debaran ini selalu muncul kalo dia baik seperti itu. Kan aku gak nyaman.
Ucap Jeonghan dalam hati sembari merutuk terhadap pikirannya yang melayang layang.
Hari itu, semua orang menghabiskan waktunya didalam ruangan hijau itu. Ada yang bermain, ada yang melatih petikan gitarnya. Ada Jihoon yang berkutat dengan laptop Wonwoo sedari tadi, ada Soonyoung yang tak berhenti menghentakkan kakinya mencari posisi tarian yang pas dan yang lain dengan urusannya masing-masing.
Jeonghan melihat Jisoo sedang duduk dipojok ruangan. Belum sampai mendekat, Jisoo sudah lebih dulu berdiri dan pamit ke toilet kepada Wonwoo yang sedang berada tidak jauh dari tempatnya. Kemudian Jeonghan mulai mengikuti Jisoo dari belakang. Sesampainya didalam toilet, Jisoo masuk kedalam bilik yang kosong. Hening. Jeonghan yang menunggu didepan pintu toilet samar samar mendengar suara isakan yang sangat kecil. Suaranya sangat kecil tapi Jeonghan sangat yakin itu adalah suara isakan. Kemudian Jeonghan mencoba mendekat dan mengetuk satu satunya bilik yang tertutup.
"Soo.. Jisoo.. kamu didalam?"
Hening.
"Soo..." ucap Jeonghan sembari mengetuk kembali bilik toilet itu.
"Se sebentar..."
Tak lama kemudian bunyi flush toilet yang diiringi oleh platuk kunci bilik toilet berbunyi. Menampakkan wajah Jisoo yang memerah. Tanpa bertanya apapun, Jeonghan membawa tubuh teman sebayanya itu untuk didekap erat. Perlahan Jeonghan mengelus punggung Jisoo. Tak ada sepatah katapun yang muncul baik dari Jeonghan maupun Jisoo. Kemudian Jisoo membalas erat pelukan Jeonghan dan kembali terisak.
Jeonghan yang mendengar Jisoo kembali terisak pun mengeratkan pelukannya dan mengelus punggung Jisoo dengan lembut. Jeonghan tahu masalahnya. Jisoo dibentak oleh pelatih ketika sedang latihan vocal beberapa saat sebelumnya. Pelatih tadi mengatakan kata kata yang melukai Jisoo.
Setelah dirasa cukup tenang, Jeonghan melepaskan pelukannya dan menatap Jisoo.
"Kuat yaa, Soo.."
"Han.. aku rasa aku sudah gak bisa bertahan disini lagi. Ternyata memang menjadi idol bukan bakatku"
"Jisoo, kita memang baru sebentar disini. Maka dari itu wajar kalau kemampuan kita tidak bisa sama seperti mereka. Sudah yaa gak usah dipikirkan"
"Aku kangen mama, Han.. aku mau pulang"
ucap Jisoo dengan air mata yang mulai berjatuhan lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Wins All || Cheolhan/Jeongcheol AU
FanficHani, perempuan dengan rasa penasaran yang tinggi mulai menyelami masalalu sang Kakek yang membawanya bertemu dengan sang hati yang lama terpisah. ⚠️⚠️ Original Male and Female Character, Jeongcheol, Seoksoo etc, Alternate Universe, Fiksi, Canon, A...