❝𝙴𝚟𝚎𝚛𝚢 𝚙𝚒𝚎𝚌𝚎 𝚘𝚏 𝚢𝚘𝚞𝚛 𝚑𝚎𝚊𝚛𝚝
𝙴𝚟𝚎𝚛𝚢 𝚋𝚛𝚞𝚒𝚜𝚎 𝚊𝚗𝚍 𝚜𝚌𝚊𝚛❞❝𝙸 𝚠𝚊𝚗𝚗𝚊 𝚔𝚗𝚘𝚠
𝙴𝚟𝚎𝚛𝚢𝚝𝚑𝚒𝚗𝚐 𝚝𝚑𝚎𝚛𝚎 𝚒𝚜 𝚝𝚘 𝚔𝚗𝚘𝚠
𝙳𝚘𝚗'𝚝 𝚢𝚘𝚞 𝚍𝚊𝚛𝚎 𝚕𝚎𝚊𝚟𝚎 𝚗𝚘𝚝𝚑𝚒𝚗' 𝚘𝚞𝚝, 𝚗𝚘
𝙸'𝚖 𝚐𝚘𝚗𝚗𝚊 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚢𝚘𝚞 𝚌𝚘𝚖𝚙𝚕𝚎𝚝𝚎𝚕𝚢❞(Jung Jaehyun)
✘✘✘
[A/N: Inti ceritanya ada di chapter selanjutnya, jadi aku harap kalian membaca 2 chapter ini sampai habis :)]
Rintik hujan yang belum terlalu deras mulai jatuh membasahi bumi pada malam itu. Di tengah hiruk pikuk perkotaan, di perpotongan jalan besar yang menghubungkan tiap gedung pencakar langit tengah ibu kota itu, Jung Jaehyun berdiri. Menunggu di tengah keramaian yang sedang menanti lampu merah di hadapan mereka berganti warna, tanda mereka bisa menyeberang dan melanjutkan perjalanan mereka.
Lantas warna itupun berganti dan membuat pemuda itu melangkahkan kakinya dengan cepat, melangkah ke seberang jalan yang ditujunya. Matanya menghiraukan tiap-tiap orang yang berjalan berlawanan arah melewati sisi tubuhnya, namun seketika pandangannya berhenti pada seseorang ketika kakinya hampir mencapai ujung jalan itu.
"Lampu tanda menyeberang sudah berwarna hijau, tapi kenapa ia tak juga menyeberang?" pikirnya.
Di hadapannya, pemuda itu tetap memandang kosong ke depan, sementara orang-orang mengambil jalan ke sisinya dan melewatinya. Tak ada satupun yang berniat memberitahunya atau mengatakan sesuatu padanya.
Ketika Jaehyun sudah mencapai seberang dan berada di sisi yang sama dengan pemuda itu, ia mencoba mendekatinya untuk memberitahu.
"Permisi" panggilnya, namun ketika pemuda itu menoleh, Jaehyun begitu terkejut melihat sosok familiar itu. Sosok yang selama ini ia pikir mungkin tak dapat ia jumpai kembali.
"Taeyong... hyung?" tanyanya hati-hati.
Tapi, sosok Taeyong yang ia lihat sangat jauh berbeda dari yang terakhir ia tahu, sebelum mereka berpisah jauh satu sama lain, 12 tahun yang lalu. Namun yang paling membuatnya merinding adalah, kedua matanya yang terlihat begitu kosong dan buram.
"Oh, kau mengenalku?" tanya Taeyong yang juga terlihat begitu heran. "Maaf, kau siapa?"
"Aku Jaehyun. Jung Jaehyun" ujar lelaki yang lebih muda. "Apa hyung ingat?"
"Jaehyun?" Taeyong mengernyit, berusaha mengingat-ingat. Namun kemudian ia menunjukkan raut wajah bersalah. "Maafkan aku, Jaehyun-ssi, aku tak ingat pernah mengenalmu. Aku juga tak bisa melihat wajahmu, jadi aku tak tahu seperti apa rupamu"
"Aku buta" katanya lagi.
Perkataan itu membuat hati Jaehyun mencelos tak percaya. Nafasnya seperti tercekik. 'Bu...ta?' batinnya dalam hati. 'Dan dia... tidak ingat padaku?'
Jaehyun masih berdiam begitu lama dengan seribu pertanyaan dan perasaan yang menyerang dirinya, ketika Taeyong sudah hendak pergi. Sepertinya pemuda itu hendak berlalu meninggalkannya karena merasa tidak nyaman.
"Hyung, tunggu! Jangan kesana!" ucapnya buru-buru menarik tangan Taeyong dengan refleks.
"Kau mau apa?" pemuda itu balik bertanya dengan nada terganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
REDAMANCY [Jaeyong]
Fanfiction𝐑𝐞𝐝𝐚𝐦𝐚𝐧𝐜𝐲: (𝚗.) 𝚝𝚑𝚎 𝚊𝚌𝚝 𝚘𝚏 𝚕𝚘𝚟𝚒𝚗𝚐 𝚝𝚑𝚎 𝚘𝚗𝚎 𝚠𝚑𝚘 𝚕𝚘𝚟𝚎𝚜 𝚢𝚘𝚞; 𝚊 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚛𝚎𝚝𝚞𝚛𝚗𝚎𝚍 𝚒𝚗 𝚏𝚞𝚕𝚕 Jaeyong drabbles/ mini stories BxB 15+, fluff, no sad end Language: Indonesian