[A/N: Karena lagi suntuk dan stuck di penulisan buku berikutnya, kali ini aku mau buat cerita simple (tepatnya nonsense banget) yang ga berat dan galau kayak biasanya. Kayaknya bakal beda banget malah wkwk, dialognya ga pake bahasa baku. Aku ga pernah bikin cerita nonsense gini (alias suka suka claire), tapi semoga menghibur yang baca ini 😂]
❀❀❀
Yonsei University, Seoul, Korea.Sore itu cuacanya sedikit lebih hangat dari biasanya, karena Korea akhirnya mulai memasuki musim semi. Bunga-bunga mulai bermekaran dan sinar matahari keemasan menambah indahnya pemandangan kota Seoul.
Beberapa mahasiswa baru tampak berbaris di lapangan utama fakultas teknik Yonsei University sore itu. Mereka telah menyelesaikan orientasi pertama di hari itu, dan kini mereka harus mendengarkan beberapa kata dari kakak-kakak tingkat yang bertugas di acara orientasi tersebut.
Sebenarnya beberapa dari mereka sudah mulai mengantuk dan ingin segera pulang, tapi apa daya sepertinya masih ada banyak hal yang hatus disampaikan oleh para senior.
"Oke, jadi itu tadi yang perlu kalian perhatikan selama menjalani rangkaian orientasi ini" tutup Kim Doyoung, sang wakil ketua BEM. "Dengan ini orientasi hari pertama sudah selesai ya, kita ketemu lagi di hari kedua besok"
"Sebelum pulang, kakak lihat kalian udah pada suntuk nih. Kakak mau ajak kalian seru-seruan dulu dong, biar ga ngantuk di jalan. Boleh kan ya?" ajaknya usil, membuat beberapa mahasiswa yang sudah bosan berat tersentak kembali.
"Ayo, kakak mau tunjuk salah satu dari kalian ke depan sini buat ngomong satu dua kata, dong" katanya lagi, serasa jadi MC ultah dadakan. "Kalian boleh bilang apapun, bebas. Bisa kesan dan pesan kalian selama orientasi hari ini"
Doyoung berkata sambil mengedarkan pandang, seolah mencari santapan empuk diantara para mahasiswa-mahasiswa yang kini serentak melihat ke bawah, tidak mau ditunjuk. Seakan tiba-tiba ada festival dan parade semut yang menarik semuanya di bawah sana.
Di antara ribuan mahasiswa teknik baru yang sedang menunduk atau melihat ke arah lain itu, malah ada seorang cowok yang menatap lurus ke depan dengan mata berbinar, membuat Doyoung spontan berkata 'aha!' dan menunjuknya.
"Kamu yang dari tadi ngelihatin kak ketua BEM terus!" tunjuknya pada cowok berlesung pipi itu. "Yuk, maju ke depan sini!"
Dua mahasiswa di depan dan belakang lelaki itu terbelalak, memastikan teman di tengah mereka itu yang ditunjuk oleh Doyoung.
"Heh, Jae lu ngapain?!!" ujar mahasiswa di depannya, Kim Jungwoo, menoleh tak percaya. "Lu daritadi ngelihatin kak Taeyong?!"
"Iya, soalnya kakaknya cantik bangett" jawab Jaehyun tanpa dosa sambil masih menatap ke depan seakan terhipnotis. "Sayang banget ah, Woo. Selama orientasi ini, dia ga ikut mimpin grup kita sebagai kaping (kakak pendamping*), cuma mantau jalannya acara secara sekilas aja, jadi gue cuma bisa merhatiin dia di awal pembukaan dan penutupan orientasi"
KAMU SEDANG MEMBACA
REDAMANCY [Jaeyong]
Fanfiction𝐑𝐞𝐝𝐚𝐦𝐚𝐧𝐜𝐲: (𝚗.) 𝚝𝚑𝚎 𝚊𝚌𝚝 𝚘𝚏 𝚕𝚘𝚟𝚒𝚗𝚐 𝚝𝚑𝚎 𝚘𝚗𝚎 𝚠𝚑𝚘 𝚕𝚘𝚟𝚎𝚜 𝚢𝚘𝚞; 𝚊 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚛𝚎𝚝𝚞𝚛𝚗𝚎𝚍 𝚒𝚗 𝚏𝚞𝚕𝚕 Jaeyong drabbles/ mini stories BxB 15+, fluff, no sad end Language: Indonesian