REDAMANCY [Jaeyong]

Orientasi (Day 2)

"Larangan adalah perintah"

Adalah istilah yang biasa digunakan di kalangan mahasiswa, apalagi para maba, tapi nampaknya untuk yang satu ini, Jaehyun menerobos larangan dengan tidak tanggung-tanggung.

"Gue gak ikut-ikut lho, ya" Jungwoo memberi disclaimer.

Para mahasiswa berdecak kagum dari sejak melihat Jaehyun menapakkan kakinya menuju lapangan utama fakultas teknik. Ada yang geleng-geleng kepala dan banyak yang malah semakin kagum dengan penampilan baru si cowok itu. Tapi tak sedikit yang menunggu-nunggu apa yang akan terjadi pada Jaehyun di hari kedua itu.

Para mahasiswa sudah berbaris rapi, diikuti para kating dan kaping yang berjalan ke posisi mereka di depan. Tanpa perlu waktu lama, Doyoung membelalak melihat tampilan Jaehyun yang berubah dan langsung memberitahu Taeyong.

"Kak Taey—"

"Iya, gue tahu Doy" potong Taeyong. "Siapa juga yang ga bisa lihat rambut semenyala dan sementereng itu di antara mahasiswa yang rambutnya hitam semua?"

"Jung Jaehyun!" panggilnya lagi, membuat Winwin pasrah dan Jungwoo sedikit khawatir (tapi lebih ke penasaran). "Maju sini"

Jaehyun pun lagi-lagi maju dan menatap kakak tingkatnya yang manis itu. "Iya, kak?" tanyanya polos, tak menyia-nyiakan menatap kedua mata bagai bongkah berlian itu dari dekat.

"Kakak kan sudah bilang, mahasiswa semester 1 tidak boleh mengecat rambut dulu" kata ketua BEM itu. "Apa maksudnya kamu kayak gitu? Apa kamu mau ngelawan kakak? Mau ga lulus orientasi?"

"Maaf, kak" kata Jaehyun pelan. "Saya cuman mau... cari perhatian kakak"

"CIEEEEEE!!!!!"

Salting berjemaah part 2 terjadi lagi. Meski Jungwoo khawatir sama temannya itu, tapi dia sangat terhibur dengan pertunjukan ini. Doyoung juga sebenarnya.

"Gak bisa, Jung Jaehyun. Kamu mau kuliah atau mau main drama korea?" tanya Taeyong tegas. "Kalo mau main drama, mestinya daftar di TVN!"

"Iya kak, maaf" kata Jaehyun lagi. Dalam hati ia sudah tahu kalau akan dimarahi. Ia memang sengaja supaya Taeyong makin mengingatnya. Menjadi mahasiswa biasa yang paling baik pun biasanya mudah terlupakan, tapi mahasiswa ternakal dan si paling onar akan lebih mudah diingat, kan?