"𝚃𝚑𝚛𝚘𝚞𝚐𝚑 𝚝𝚑𝚎 𝚞𝚙𝚜 𝚊𝚗𝚍 𝚍𝚘𝚠𝚗𝚜,
𝚞𝚙𝚜 𝚊𝚗𝚍 𝚍𝚘𝚠𝚗𝚜, 𝚖𝚎𝚊𝚗𝚒𝚗𝚐𝚕𝚎𝚜𝚜"
(Lee Taeyong)✘✘✘
"Mau dengar ceritaku, hyung?"
Jaehyun masih tetap membiarkan kepala Taeyong bersandar di bahunya. Matanya beralih dari surai pemuda manis itu kepada derasnya titik-titik hujan yang menerpa jendelanya di luar sana.
"Diingat-ingat, waktu itu juga sepertinya hujan seperti ini saat kau merawat dan membelikan makanan untukku, hyung"
.
.
.
.
.
.12 Tahun yang lalu.
"Astaga"
Seorang anak lelaki yang berumur 14 tahun dengan pakaian kotor yang lusuh itu mendongak ketika rentetan air hujan deras itu mendadak tak lagi menerpa tubuhnya.
"Kau basah kuyup"
Netra anak itu menemui mata indah bermata boba seorang lelaki yang menunduk padanya. Pemuda itu mengulurkan payung untuk melindungi tubuh mereka dari gemerisik hujan.
"Anak kecil sepertimu kenapa sendirian di tengah hujan lebat begini?" tanya pemuda manis itu. Ia kemudian terkejut ketika melihat beberapa luka di tangan dan kaki anak itu, juga bajunya yang berantakan.
"Lukamu begitu parah! Kenapa tak ada yang mengobatimu dan membiarkanmu hujan-hujanan? Ini bisa infeksi" katanya begitu khawatir.
"Jelaskan nanti saja, disini sangat dingin dan kau harus menghangatkan dirimu dulu. Ayo kita berteduh dulu, oke?"
Taeyong kemudian menuntun Jaehyun beranjak ke sebuah kedai di dekat sana. Lelaki yang lebih tua tersebut kemudian meminta handuk untuk anak itu, dan memesankan kimchi jjigae serta susu hangat.
"Syukurlah hari ini ada praktikum perawatan luka, jadi aku membawa ini" ujar pria itu lalu mengeluarkan kotak yang dibawanya. Kotak itu berisi alat dan obat-obatan untuk mengobati luka.
"Maaf ya, aku tak bisa membawamu ke klinik karena jaraknya masih sangat jauh dan hujannya sangat deras" ujarnya sedih lalu mulai membersihkan tangan kurus yang terulur padanya dengan cairan desinfektan. "Aku juga sebenarnya baru belajar melakukan ini di akademi keperawatan. Kuharap aku melakukannya dengan benar"
Anak kecil itu mengangguk sambil tetap mengamati pemuda tak dikenal yang kini mengobati tangannya dengan gerakan yang paling lembut dan hati-hari yang pernah diterimanya. "Terima kasih, emm—"
"Namaku Lee Taeyong" kata lelaki itu memperkenalkan diri. "Siapa namamu?"
"Jung... Jaehyun" balas sang anak, masih tetap mengamati pemuda manis di depannya.
"Maukah kau bercerita pada hyung kenapa kau sendirian di luar sana tadi?" tanya Taeyong lembut. Jaehyun yang merasa tersentuh dengan kebaikannya, juga kagum oleh keindahan binar mata di hadapannya pun mengangguk.
"Aku tidak mau ke sekolah, hyung" ujar Jaehyun kecil lirih. "Di sekolah, aku dibully fisik dengan begitu parah, tapi tak ada yang mau tahu atau membantuku. Aku juga tidak ingin pulang karena kedua orangtuaku selalu bertengkar dan tidak pernah mau peduli padaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
REDAMANCY [Jaeyong]
Fiksi Penggemar𝐑𝐞𝐝𝐚𝐦𝐚𝐧𝐜𝐲: (𝚗.) 𝚝𝚑𝚎 𝚊𝚌𝚝 𝚘𝚏 𝚕𝚘𝚟𝚒𝚗𝚐 𝚝𝚑𝚎 𝚘𝚗𝚎 𝚠𝚑𝚘 𝚕𝚘𝚟𝚎𝚜 𝚢𝚘𝚞; 𝚊 𝚕𝚘𝚟𝚎 𝚛𝚎𝚝𝚞𝚛𝚗𝚎𝚍 𝚒𝚗 𝚏𝚞𝚕𝚕 Jaeyong drabbles/ mini stories BxB 15+, fluff, no sad end Language: Indonesian