5.0 Forget about that suffering

274 28 7
                                    

DISCLAIMER

This story is a purely fictional work and takes characters from Masashi Kishimoto, there will be several similarities in the plot, flashbacks, character names and places of events. It is hoped that everyone can enjoy this work without any pros and cons.

幸せな読書

"Oi.. Saruto! Cepat sekali kau datang dattebasa! Benar-benar mencetak rekor, sebelum nya wanita galak berkacama itu ya-AHK! ITTAI!"

Belum sempat bocah pirang itu menyelesaikan perkataan nya, tinjuan maut gadis Uchiha itu berhasil mengenai tepat di ubun-ubun nya.

Sudah menjadi kebiasaan Saruto mendengar keributan yang di ciptakan kedua nya, gadis Uchiha dan laki-laki Uzumaki itu tak dapat dilerai bila sudah memasuki ranah pertengkaran, dan yang bisa Saruto serta Mitsuki lakukan hanyalah terbiasa.

"Ya.. Seperti biasa.."

Mitsuki membuka suara, ia melihat kearah Saruto yang tanpa ekspresi, sudah lebih dari dua bulan Saruto masuk kedalam kelompok tujuh sebagai anggota baru, ia ingat betul bagaimana Saruto bisa masuk ke dalam team nya.

Hari pertama Saruto masuk akademi, ia sempat diremehkan oleh beberapa Jounin pengajar, seseorang yang baru menginjakkan kaki kedalam akademi, langsung diberikan wewenang untuk mendapatkan gelar Genin, sedikit berlebihan, namun bagi Mitsuki, Sarada, dan Boruto yang sudah melihat kekuatan Saruto pun memaklumi, bahkan seharusnya ia bisa dengan mudah naik ke tingkat Jounin.

"Ano.. Saruto-kun.. Apa kau akan ikut pertandingan kenaikan nanti?"

Sumire yang bertanggung jawab pada kelas, kembali bertanya pada Saruto, sebenarnya sudah dari seminggu yang lalu ia menanyakan hal ini pada Saruto, namun yang ia dapat hanya keheningan dari pria berambut hitam legam itu.

"Oi Saruto, kau seharusnya mengikuti ujian itu, dengan kekuatan mu sekarang, kau jelas bi-"

"Uzai"

[ Uzai (うざい) = Kata lain untuk menyebalkan ]

Setelah mengatakan hal tersebut, Saruto berjalan meninggalkan kelas, dimana ia sekarang berada di atas kepala patung, Nanadaime Hokage.

Dapat ia lihat kondisi kota yang ramai, banyak keluarga yang keluar untuk menghabiskan waktu bersama, hal itu membuat nya berpikir, untuk apa sebenarnya ninja itu ada, kenapa ia harus mendapatkan kekuatan yang begitu besar padahal dunia sedang damai tanpa adanya ancaman.

"Kau disini?"

Saruto berbalik badan mendengar suara seseorang yang terkesan familiar, dilihat nya sosok pemilik dari pahatan patung yang sedang ia pijaki.

Naruto menghampirinya dan duduk di sampingnya, ia merasa bahwa anak ini memiliki pemikiran yang ia sama sekali tak bisa pahami, apa itu dia pun tak tahu, namun yang pasti, ia ingin lebih mengenal nya, ada perasaan yang mendorongnya untuk membuat anak ini percaya, percaya bahwa eksistensi nya ada disekitarnya.

"Hanya bersantai"

Singkat, padat, lugas, sejak hari pertama Naruto bertemu dengan nya, ia selalu konsisten dengan penampilan dan gaya bicaranya, mirip Sasuke kecil, pikirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LUNAR : the other side of the moonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang