DISCLAIMER
This story is a purely fictional work and takes characters from Masashi Kishimoto, there will be several similarities in the plot, flashbacks, character names and places of events. It is hoped that everyone can enjoy this work without any pros and cons.
幸せな読書
"Saruto, aku sudah berbicara dengan tetuah desa, kami menyetujui permintaan mu untuk pergi menyelamatkan kedua paman mu atas segala perundingan yang sudah dilaksanakan, dengan syarat mereka harus menghadap tetuah setelahnya, bersiap lah untuk esok" — Nanadaime Hokage.
Begitulah pesan yang tuan Hokage berikan, esok ia akan menyelamatkan paman nya dan kembali ke desa Kiso, melupakan apa yang pernah terjadi dan ia lalui selama di Konoha adalah cara ampuh untuk menghilangkan ingatan dan memutus ikatan yang terlanjur terjalin.
Saruto baru keluar dari toko senjata milik Tenten, ia sadar bahwa ia hanya membawa kunai, mau tidak mau ia harus membeli senjata baru, seperti Shuriken, kertas peledak, dan kunai baru.
Sebelum ia pergi, ia menitipkan Menma pada Godaime dan Rokudaime Hokage.
Mereka berdua sangat senang ketika ia menitipkan adiknya, berbeda dengan reaksi adiknya seperti sedang dalam masalah besar, reaksinya membuat Saruto enggan dan tidak tega untum meninggalkan nya.
Tak tahu dimana, dan akan kemana kakinya melangkah, kini Saruto sudah mendaki bukit belakang Konoha dengan membawa belanjaan nya, samar-samar ia mendengar ada seseorang yang sedang berlatih seorang diri, saat ia coba mendekat, ia mendapati anak perempuan Sasuke Uchiha sedang berlatih taijutsu dengan sharingan.
"Jika kau terus menerus menggunakan sharingan cakra mu akan cepat habis"
Saruto memilih untuk menghampiri Sarada yang sekarang sedang duduk di batang kayu besar disana.
Ditatapnya Sarasa yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu, keningnya berkerut dengan nafas yang terengah-engah, dan Saruto bahkan bisa merasakan cakra nya yang tidak stabil.
"Aku tak tahu, untuk apa aku memiliki sharingan jika tidak bisa digunakan dalam pertarungan, tidak berguna"
Melihat Sarada yang sepertinya putus asa, entah kenapa Saruto sedikit terenyuh, pasalnya gadis Uchiha itu merasa bahwa sharingan yang ia miliki tidak lah berguna.
Saruto berdiri dari duduknya dan membuat Sarada ikut berdiri, ia tanpa sadar menepuk bahu Sarada.
"Kita memang memiliki mata yang luar biasa, sharingan, tapi tidak selalu dalam pertarungan itu diperlukan, sharingan harus dimiliki oleh seseorang dengan jumlah cakra yang besar"
Ditatapnya Sarada, melihatnya sedikit tersadar membuat Saruto terus melanjutkan perkataan nya.
"Ada hal yang lebih pada seorang Uchiha selain sharingan, insting murni seorang Uchiha, tidak akan pernah salah, dan kau adalah satu-satunya putri Uchiha, anak perempuan dari Uchiha yang berhasil memenangkan perang dunia shinobi keempat, dan insting ku mengatakan bahwa kau akan menjadi shinobi yang kuat, bahkan seorang Hokage akan kau lampaui"
Saruto segera memasang gerakan kuda-kuda dan mengisyaratkan Sarada untuk menyerangkan.
"Bukankah kau ingin menjadi seorang Hokage, apakah hanya sampai sini tekadmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
LUNAR : the other side of the moon
FantasíaPerang dunia shinobi keempat sudah berhasil dimenangkan oleh kedua pahlawan kita, Uzumaki Naruto dan Uchiha Sasuke. Keduanya kembali ke Konoha dan menjalani kehidupan selayaknya dan beberapa tahun kemudian, Naruto membangun sebuah keluarga dan dila...