"wehh, lempar kene og alam"
"aduh sakit men cokkk"
"ehh sapurane kaa ga sengaja aku to"mereka yang sibuk bermain voli di lapangan dekat rumah mereka bersama teman teman yang lain, namun apalah daya alam main volinya blum lancar amat wkwk gapapa ya lam huhuuu
dan tk selang lama terdengarlah suara teriakan nenek, nenek siapa? yapp neneknya raka panggil aja nenek yeni yang selama ini membesarkannya dan menyesekolahkannya, kemana ortu mereka?bubar wess pisah og, raka yang hanya di kirim uang oleh mereka untuk memenuhi kebutuhannya itu, ibu yang mengirim uang 1 bulan 1x ayahnya kemana? ayahnya udh bahagia sama ibu barunya.
"rakaaaa!!!! balik og sampun soree aduss trus nyore ki nenek pun masak"
"nggihh nekkk raka balik""alamm yoo balik sek ssok main meneh lahh ngajek mas guntur kalih mas ling"
"yoo siapp... ehh sesok aduss kali yoo"
"hoo yolahh gampang wii"raka dan alam bersama teman temannya pun pulang karna waktu sudah hampir mahrib, konon katanya klo udh hampir mahrin gaboleh keluar nnti di culik wewe gomnel atau setan yng ngikutin lanjut...
"wess adus rono le... mengkin maem kalih jangan terong balado, kesukaan mu"
"wiihh enak nekk siapp raka aduss nteni ya"(jangan= sayur)
(adus= mandi)selang beberapa menit raka mandi mereka pun makan di tempat meja makan yang tk sebagus orng kotaa karna mereka tinggal di desa yang sederhana namun asik mengasikan di pesisiran sawahh, sungai deket, ga berisik motor mobil ga berpolusi pokoknya vibes alamnya kerasa nnti klo udh banyak bab
"ga nambah le?... esih akeh niki lohh"
"mboten nek mpun wareg"
(wareg= kenyang)setelah raka makan, raka mendengar seruan dri luar siapa lagi klo bukan temen temennyaa yakni ada alam (tokoh utama), dika, dimas, kiki, catur
"rakaaaaaa..... metu'o rene join mlaku mlaku" seruan dari alam untuk memanggil raka untuk mengajaknya duduk duduk di luar menikmati suasana dinginnya desa dan indahnya malam itu
"yoo dela'o"
"nekk, raka dolan sik yo nek mboten sue sue'o mengkin jam 9 raka balik"
"yoo lee.. ati atii.. ojo dolan neng wit bringin kae'o"
"iyaa nek, raka mpun ngertoss""yoo mau kemana nii?"
"alahhh duduk duduk konoo biasa"
dika yng menjawab itu mengarahkan kearah gubuk dekat sawah yang mengarah ke jalan yang sedikit ramai pada malam itu karna memang tk pernah sepi"ehh mas gunturr, yoo join ngopii kene og"
"ehh yoo, wehehehee rame rame men no opo ke cah?"
"rano popo koh mas, biasa njagongan gabud neng ngumah, sampean jenh pundi si wengi wengi?"
"niat e yoo arep neng umah e nek yeni ep dolan kalih maringna duit go raka"setelah ituu dimas yang nyolong perkataan mereka dan menunjukan raka di balik mereka krna raka yang palng kecil setelah alam
"ehh raka? kii bocah e teng mriki loh mas"
jawab catur yang juga nyolong oerkataan dimas
dan guntur memanggil raka yang sedang diam entah mengapa
"ehh rakaaa mriki tk kanda i dela"
"nggih mas pripun?"
"sesok dek raka maring umahku yoo?"
"nggihh mass sesok jam pinten?"
"esuk mawon nggih"
"okeelahh"guntur pergi dan meninggalkan mereka dan memilih pulang karna sudah bertemu dengan raka, seketika hening, alam pun memecahkan hening tersebut dan memulai dengan peetanyaan yang ada di pikirannya
"wehh cokk, ngemben i dewek kabeh yoo bakal bareng trus ga yo?"
mereka semua termasuk alam dan raka menghadap langit dan memikirkan sesuatu untuk masa depan mereka"yoo gimana ya lam? aku yoo pengun e ga gini tau sendiri aku lohh urip e kalih nenek tok, boro boro ibuk, di jenguk yo ga pernah"
"aku si harap e ya ga bakal pisahhh, tpi kan manusia yo gada yang tau kan masa depan e?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cah Desa (BxB lokal)
Teen Fictionsesuatu mitos dan kehidupan desa -bagi yang gasuka gaush dibaca berisikan BL