alam, kiki, dan raka, mereka bertiga berjalan kesekolah, di tengah tngh perjalanan mereka bertemu guntur dan ling yang berjalan jugaa, karna mereka 1 sekolah jadi yaa join deh jalan bareng
"mass ling" teriak raka dan melambaikan tangannya
"ehh sopo wiii" ling dan guntur pun menoleh kebelakang dan berhenti sejenak
"wooo dek raka kiki kalih alam too, tk kira yo sopo celuk celuk"
"kalian jalan too? ga di anter ta?"
"ndak mass mtor e kiki dibawa, alam juga join hehe, lagian yo deket tinggal sebrang ke jalan raya wes sampe"
"haha bener jugaa" ling pun mengelus elus kepala raka, guntur yng melihat itu menepuk bahu ling untuk tidak romantis di tengah perswahan ituu
"wee masih ning dalan esuk esuk wes bucin ae bro broo"
"hustt meneng'o suka suka ya"ppfffttttt mereka sontak tertawa cengengesan lantaran guntur yang menegur ling
***
sesampainya di sekolah mereka berpisah di tangga, karna kelas mereka yang berbeda yakni, alam raka dan kiki kelas 11, ling dan guntur kelas 12 yang sbntar lagi luluss, di tngh tngh perjalanan menuju kelas, ada beberapa grombolan yang sedang membagas tentang pohon beringin yang mitosnya ada penunggunya
"wee reti gaa konon katane yo, kata mbah ku kan keturunan leluhur, kii pohon beringin sing neng pipir dalan wii ono penunggune yo kalian pasti ws reti tah, tpi yoo dahulu kalaa wii ono bayi sing merekna makmur desa e nganti, bayi kue pindah deso, sabab ke yoo mengko mesti akeh wong berbondong bondong meng umah kuwe go nyembuhke penyakit, kan bayi kue selain iso gawe makmur iso nyembuh ke penyakit, saiko yo gatau neng ndi"
" sekk bayi kue lahir e anu gimana cahhh kok dadi makmur mbi iso nyembuh ke penyakit kuii gimana??"
"nahh jare mbahku yoo, kue bayi nu ganu e wong tua e gabisa hamill truss yoo bar minum ramuan seng dirakit sekang bahan pohon beringin wi trus beberapa bulan e ibuk sg kui yo meteng trus anak e ddi ekue lantaran yo sekang kuee penunggu e, kan ws yoo, makmur lahh desa e dewek, kui yo anak pertama sedurung e yo urung anaa, nahh, pokok e gitu lahh, sampaii pada saat e hanya orang terpilih saja sing iso njukut ke bahan kui go ramuan hamill, termasuk e sing lahir e neng dino kamis wage/ malam kamis wage"
sontak raka pun kaget dengan perihal yang diceritakan temannya itu sebab ia lahir pada hari itu seingat dia waktu di ceritakan oleh neneknya bertepatan dengan weton tulang wengi yakni yang bisa memancarkan aura yang bisa menarik perhatian orng yang raka suka lawan jenis maupun sesama jenis
"wehh rakkk bukan e kamu yo sg lahir kamis wage?"
"ehh iyaa kii ahh masa yo? aku juga sebelum e ga dicrta e neng neneku"
"hemm ngko koen takon yuhh aku juga penasaran"woy woy woyyyyy pagi pagii udah gibah ajah tuhh masukk kelas atau ibu hukum ke lapangan!!!!!
****
"wehh rakaaaa bengong bae kmu lohh kenapa?"
kiki pun mentoel toel perut raka yang bengong entah memikirkan apa yang ada di pikiran dia
"isshh meneng og aku yo masih ga percaya tntng apa yang di certak e mauu"
"wess jo dipikir nemen memen, mnding nnti makan wae wareg"
(wareg=kenyang)
"helehh pikiranmu wii lohh madang truss gendut ora cungkring iyaa"
"kurus barang e baguss cahh"***
raka dan kiki yang sudah di kantin tngh memilih makanan yang akan mereka pesan, tk lama mereka pilih, raka memutuskan membeli soto bening dan disusul oleh kiki yanh memesan hal yang sama, dannn 2 brondong pun datang dan duduk bersama memesan bakso sapi bersama guntur dan ling
"dimana ada kiki sama raka disitu ada mas guntur dan mas ling jiahhhkkkk"
kiki yang memang sifatnya barbar dimana mana tk hanya bar bar dia juga tidak mempunyai malu karna sifat itu kiki disukai bnyak anak tk sedikit yang confes dengannya namun ia tolak krna yaaa memang dia lebih memilih menemani raka yang memang kurang kasih sayang dari orang tuaa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Cah Desa (BxB lokal)
Ficção Adolescentesesuatu mitos dan kehidupan desa -bagi yang gasuka gaush dibaca berisikan BL