¹⁰

2.4K 258 2
                                    

⚠️ HATI-HATI! TYPO BERTABURAN! ⚠️

—————

"I think, i think too much .. ?"
- Olivia Rodrigo

———

Angin malam yang menerpa ranting lalu menggoyangkannya mengakibatkan daun rapuh terjatuh. Mengikuti gravitasi bumi.

Bayangan tercetak jelas menjadi motif misterius pada dinding.

Ditengah kegelapan itu sepasang mata dengan iris berbeda warna mengerjapkan mata. Dada bidang tanpa busana menjadi objek pertama yang dilihat.

Kepala sedikit mendongak. Ah, ternyata sang daddy.

Rasa hangat yang tersalurkan membuat Avis malas beranjak. Namun, tenggorokannya butuh cairan.

Rengkuhan dilepas perlahan. Mencoba untuk bangun. Tapi, ternyata gerakan lembut itu tetap membuat Zeyphyr terbangun.

"Hm?" Pria itu menatap cemas sang anak. Zeyphyr menghela napas lega mendapati raut bingung si bungsu. Itu lebih baik dari wajah pucatnya. "Kenapa?"

Selimut yang melorot Zeyphyr naikkan kembali. "Ingin minum?"

Avis mengangguk. Sedetik kemudian menggeleng ketik Zeyphyr menyodorkan gelas berisi air putih di atas nakas.

"Mau susu?" Zeyphyr tidak bisa menahan kekehan mendapati angkukan semangat dari si bungsu.

"Baiklah. Mari ambil susu mu." Jubah tidur yang tersampir pada sisi kasur Zeyphyr gunakan asal tidak lupa membawa Avis yang sudah seperti kepompong dalam gendongannya.

"Tuan." Wiliam, kembaran Damian yang sedang berjaga di depan pintu merunduk mendapati sang tuan keluar dengan tampilan em .. hot.

"Tidak perlu ikut."

"Baik, tuan."

Avis yang sedang mendusel pada leher Zeyphyr mendongak. Mata heterochromia nya berkedip bingung.

Tawa gemas Zeyphyr mengudara. "Dia Wiliam, kembaran si Damian," jelasnya. Tak lupa mencuri kecupan pada pipi gembul si bungsu.

"Buatkan susu," perintahnya pada maid yang bertugas malam hari. Maid itu menunduk sebagai salam lalu melakukan perintah sang tuan dengan cepat.

Sambil menunggu Zeyphyr berjalan menuju kulkas. Mengambil sebotol air mineral kemudian menegaknya. Apel adem yang bergerak naik turun membuat Avis terkesima.

Dari sudut ini daddy benar-benar terlihat menggoda! batinnya.

"Baby tidak boleh meminum minuman dingin pada malam hari," jelasnya. Zeyphyr mengira tatapan lekat sang anak karena ingin minim air dingin ini.

Saat ini jarum panjang yang berdetak jatuh pada angka 5 dengan jarum pendek menetap pada angka 2.

Zeyphyr menarik kursi. Menduduki diri dengan Avis dipangkuannya, terbalut selimut guna menghalau angin malam yang berhembus sehingga hanya menampakkan kepala kecil berhisas surai pirang yang terlihat lembut.

"Ini, tuan." Gelas kaca transparan yang menampakkan isi nya berwarna putih dilekatkan perlahan di hadapan Zeyphyr.

Maid itu tidak langsung pergi karena belum mendapat perintah sang tuan.

"Minumlah." Avis tidak langsung meminumnya. Ia menatap gelas di tangannya dengan bingung. Ini berbeda dengan yang semalam ia minum.

"Ada apa?"

Avis menatapnya lalu menggeleng tidak apa. Yah .. lagian hanya beda rasa, tidak masalah.

Belum sempat bibir gelas mencapai mulutnya. Gelas di tangan Avis di ambil alih oleh Zeyphyr.

My Baby, Say It PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang