¹¹

7.7K 689 4
                                    

⚠️ HATI-HATI! TYPO BERTABURAN! ⚠️

—————

"Happiness, can't i get happiness?"
- Aziz Hedra

———

Tik .. tok

Tik tok ..

Detakan jarum jam antik yang terpajang diruang tengah mengisi keheningan mansion besar itu.

Dibelakang ada Damian yang setia menemani dalam diam. Dia, Avis. Manusia yang bahkan belum bisa disebut remaja itu sedang menyesali keputusannya.

Kenapa tadi ia menolak ajakan semua orang! Seharusnya tadi tidak sok-sokan menolak! Arghhhh!! batinnya menjerit.

Menghela napas. Kepala itu menoleh kebelakang. Menatap Damian yang juga sedang melihatnya.

"Ya, tuan muda?"

'Ayo ketaman belakang!'

"Baik."

Whussss

Hembusan angin pagi mengacak surai pirangnya. Begitu sejuk namun menyegarkan.

Damian mengajak sang majikan menuju ayunan kayu pada pohon akasia yang sengaja dibuat Zeyphyr beberapa hari lalu.

Bahu kokoh Avis ditepuk. Damian yang peka langsung menduduki Avis disana.

'Om Mian, ayo dorong!' Matanya berbinar tidak sabar. Kemudian terkikik tanpa suara mendapati apa yang diinginkan.

Kedua tangan mencengkram tali tambang yang lembut. Kaki mungil yang terbalut sendal berbulu bergerak sesuai irama. Wajah bahagia Avis tercetak dengan jelas. Siapapun dapat melihat itu, bahkan dari kejauhan.

Termasuk Kevan. Ia melihat semua itu dari teras belakang. Bersandar pada pintu dengan kedua tangan dalam saku celana. Masih terbalut seragam putih abu-abu.

Lengkungan bibirnya naik sampai ia melihat perubahan ekspresi sang adik secara tiba-tiba.

Pias.

Kosong.

Hampa.

.

.

.

"BABY?!"

.

.

.

Sebelum itu.

'Lebih cepat, om Mian.'

"Itu berbahaya tuan muda."

'Kau bisa menangkapku, jika terjatuh.' Damian tidak menjawab namun dirinya sedikit menambah laju ayunan yang didorong.

Meski tidak terima, Avis tidak protes. Ia kembali menikmati hembusan angin yang menerpa wajah nya atau pemandangan yang terbentang disana.

"Saya menyukai anda yang seperti ini, tuan muda. Anda terlihat begitu bahagia." Damian mengatakan itu tanpa maksud apapun.

Ia hanya benar-benar merasa bersyukur dengan perubahan sang majikan. Namun, reaksi yang ditunjukan sangat diluar dugaan.

Damian tidak mengerti. Sebenarnya, apa yang salah?

"Tuan muda?!!"

Ngingg ...

Dengingan panjang yang bergema di kepalanya adalah respon negatif yang otak beri. Seolah ingatan yang terkunci rapat dibuka dengan paksa.

Sel-sel dalam tubuh menyuruhnya untuk mengingat walau dirinya dengan jelas menolak.

My Baby, Say It PleaseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang