[On Going] Terdapat bahasa kasar‼️
"Di dalam kisah cinta yang rumit ini, seorang gadis awalnya terjebak dalam kenangan manis bersama mantan terindahnya, hanya untuk menemukan dirinya jatuh cinta pada seorang lelaki yang awalnya hanya mendekatinya se...
cintanya.kanaya aduduh cantikku, beli lipstiknya dapet kamu nggak?😋
lambeturahkampus_ primadona kampus kita bosss, sudah berpawang belum nihh? ↪️ jullll.dii gabut bener dah lu min min
...
"Cakep ya bro, diliatin mulu," ucap Onel ketika gagal fokus dengan yang dilihat Jevano.
Mendengar itu, Jevano reflek menyembunyikan hp nya. "Nggak."
"Aduduh Van Van, ngaku aja deh, Lo dah mulai naksir kan sama Naya?" Sakti berusaha menggoda temannya.
Jevano tak merespon Sakti, ia langsung menyambar jaket dan kunci motornya hendak pergi.
"Mau kemana lo? Buru-buru amat," mereka berdua kaget karena melihat Jevano berdiri.
"Cari kerja."
"Yokk, good luck bro."
---
Di perjalanan, tiba-tiba ada yang menelpon Jevano.
"Kenapa?"
"Dicariin calon bini lo di rumah. Dah ngamuk-ngamukin gw mulu."
"Siapa?"
"Gilda lah, sape lagi."
"Gw sibuk ada urusan."
"Terus ini gimana? Woy, Van Va-"
Jevano langsung mematikan sepihak telponnya dengan sang kembaran. Ia sangat malas bertemu apalagi harus menanggapi cewek itu. Ia juga sudah tidak peduli jika ayahnya akan menghukumnya.
Hendak menjalankan motornya kembali, ada yang menelponnya lagi.
"Van, lo masih butuh lowongan nggak?"
"Iya."
"Ditempat gw lagi butuh nih, besok lo dateng aja ke kantor, gw kirim nanti surat-surat sama alamatnya."
"Thanks ya, Bang Dirga."
"Yoi, semangat ya."
Syukurlah, akhirnya Jevano mendapatkan pekerjaan lagi. Semoga pekerjaannya kali ini bisa membantu ayahnya melunasi utang dan membatalkan perjodohan bodoh itu.
🌿🌿
PLAK
"Jauhin Vano."
"Apa urusannya sama lo?"
"Dia calon tunangan gw. Mending sadar diri deh pelakor."
Kanaya menatap remeh lawan bicaranya. "Denger ya, Gilda. Selama lo masih calonnya dan bukan siapa-siapanya dia, lo nggak berhak ngatur-ngatur gw."
"Dih, sok cantik banget lo. Kayak Vano bakal suka sama lo."
"Emang gw cantik, dan yang pasti gw bukan cewek kayak lo, jadi Vano bisa suka sama gw. And gw tanya deh, emang Vano suka sama lo? Paling-paling kalian tunangan juga karena paksaan lo kan, dah nggak heran gw sama akal-akalan lo," Kanaya menodongkan jarinya ke bahu Gilda sambil tersenyum smrik.
"Keulti ya mbk? Nggak bisa nanggepin lagi, makanya gausah sok," lanjut cewek itu kemudian.
"Ck, awas aja lo, urusan kita belum kelar," merasa terpojokkan, Gilda memutuskan untuk pergi saja.
"Wah keren bestie gw, tuh cewek kayaknya nggak ada capek-capeknya berurusan sama lo walau dia kalah terus," Clara menggelengkan kepalanya melihat kepergian Gilda.
"Easy Clar kalo cuma sama dia, kalian nggak perlu keluarin tenaga. Dikasih kata-kata gitu aja dah mental yupi."
"Eh, serius deh gw tanya, Nay. Lo nggak naksir Vano beneran kan?" tanya Hanna.
Kanaya diam membisu, tak tau harus menjawab apa. Perasaannya bingung akhir-akhir ini sejak kejadian kala itu. Setelahnya, ia langsung meninggalkan teman-temannya tanpa mengutarakan sepatah kata pun.
---
Disisi lain, Gilda tiba-tiba ditarik paksa oleh Jevano.
"Maksud lo apa ngomong itu?!" gertak Jevano.
"Apasih Van, sakit tau," Gilda berusaha melepaskan tangannya yang merah akibat tarikan cowok itu.
"GW UDAH BILANG, RAHASIAIN MASALAH KITA. LO BUDEK ATAU GIMANA!!"
"EMANGNYA SALAH? GW CUMA MAU MEREKA TAU KALO LO MILIK GW!"
"JELAS SALAH! GW GAMAU PERJODOHAN INI ADA!"
"Lo jahat, Van... Lo jahat..." Gilda pergi meninggalkan Jevano dengan kekecewaan.
"AKKHHH!!" Jevano menarik rambutnya frustasi, ia yakin pasti Gilda akan mengadu pada papinya.
Bersambung...
Dirga
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dino - Seventeen
****
Segitu dulu ygy Bila ada suatu kesamaan di dunia nyata tolong dimaafkan karena itu benar-benar tidak disengaja Janlup vote, komen, dan follow ya!! Ikutin terus ceritanya See u <3
