Prolog: Dua Kerajaan, Dua Jiwa

20 10 0
                                    

Dunia mereka terbagi, tidak hanya oleh bentang alam yang memisahkan antara kehangatan dan dingin yang menusuk kulitt , tetapi juga oleh sejarah yang mengikat masa lalu keduanya dalam benang tipis keseimbangan yang mudah rapuh. Di satu sisi adalah Kerajaan Sihir Agung, negeri di mana matahari selalu bersinar hangat di atas langit biru, di mana pepohonan berbunga sepanjang tahun, dan udara dipenuhi dengan kilau-kilau sihir. Negeri yang dipimpin oleh Raja dan Ratu yang adil dan bijaksana, yang melindungi rakyatnya dengan kekuatan magis yang diturunkan dari generasi ke generasi.

Dan di sisi lain, jauh di utara, terletak Kerajaan Es, negeri yang selamanya diselimuti salju dan dingin. Angin yang selalu berhembus keras membawa bulir es yang membekukan, dan istana mereka berdiri menjulang dari kristal-kristal es yang tak hancur oleh waktu. Meski terkesan dingin dan tak berperasaan, Negeri Es memiliki pesona tersendiri. Megah, indah, dan misterius, di mana hukum kekuasaan adalah kekuatan dan kebijaksanaan yang dingin.

Selama ribuan tahun, kedua kerajaan ini hidup dalam kedamaian yang rapuh. Kedamaian yang dijaga oleh sebuah perjanjian kuno, yang mengatur keseimbangan antara kehangatan sihir dan dinginnya es. Namun, perjanjian itu tidak bisa bertahan selamanya hanya dengan janji. Keseimbangan itu harus terus dijaga dan diperbaharui setiap 1000 tahun melalui penyatuan darah kerajaan, sebuah ritual kuno yang menyatukan dua jiwa dari kerajaan yang berlawanan.

Althea Zephyra Morwenna, putri dari Kerajaan Sihir Agung, tumbuh dalam cahaya dan cinta. Dia adalah putri kesayangan rakyatnya, dikenal tak hanya karena kecantikannya yang memesona, tetapi juga karena kekuatan magisnya yang luar biasa. Dari usia muda, kekuatan sihir yang besar sudah mengalir deras dalam tubuhnya, dan dia mampu mengendalikan elemen-elemen alam dengan mudah. Pohon-pohon berbuah di bawah sentuhan lembut tangannya, bunga-bunga bermekaran hanya dengan tatapannya, dan angin pun seolah berbicara dalam bahasa rahasia saat dia berbisik.

Althea menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan di istana, menikmati kekuatan sihirnya dan menjalin hubungan dekat dengan rakyatnya. Meski demikian, jauh di lubuk hatinya, Althea selalu merasakan ada sesuatu yang hilang. Sebuah kekosongan yang tak bisa dijelaskan. Orang tuanya sering menghiburnya, mengatakan bahwa itu hanyalah perasaan sementara sebelum dia menemukan tujuannya yang lebih besar sebagai penguasa masa depan. Namun, Althea tahu, ada sesuatu yang menantinya di luar sana, sesuatu yang lebih besar dari apa yang pernah ia bayangkan.

Namun, takdir memang sering datang tanpa peringatan. Pada suatu hari yang tak terduga, istana Kerajaan Sihir Agung menerima sebuah pesan. Sebuah pesan yang membawa perubahan besar bagi Althea dan masa depannya. Sebuah pesan dari Negeri Es, menuntut pemenuhan perjanjian kuno yang telah lama dilupakan oleh banyak orang, pernikahan antara dua kerajaan untuk menjaga keseimbangan dunia.

Di sisi lain dunia, Kaelith Nivek Thalvian, pangeran dari Negeri Es, tumbuh di bawah bayangan dingin dan kekuatan keras. Sebagai pewaris takhta, Kaelith dikenal sebagai pangeran yang tangguh, pendiam, dan penuh wibawa. Dia mempelajari seni perang dan strategi, serta menguasai sihir dingin yang membuatnya mampu membekukan apa pun dengan satu sentuhan. Namun, di balik wajah dinginnya, Kaelith menyimpan rasa penasaran dan keraguan. Dia selalu merasa terbebani oleh tanggung jawabnya sebagai pewaris takhta. Takdirnya tampak telah ditentukan sejak ia dilahirkan, yaitu untuk menjaga kehormatan keluarganya, mempertahankan kekuatan kerajaannya, dan kini, untuk memenuhi perjanjian kuno yang memaksanya menikahi seorang putri dari kerajaan yang jauh berbeda dari dunianya.

Kaelith tidak pernah membayangkan hidupnya akan diikat oleh perjanjian ini. Dia selalu hidup dengan keangkuhan es, jauh dari kehangatan emosi, jauh dari konsep cinta atau pernikahan yang bukan demi kepentingan politik. Namun, ketika hari itu tiba, ketika tiba masanya perjanjian kuno harus diperbaharui, dia tak punya pilihan lain.

Berita itu menggemparkan kedua kerajaan. Rakyat dari kedua sisi bertanya-tanya, bagaimana mungkin seorang putri dari negeri penuh keajaiban dan seorang pangeran dari negeri penuh es dapat hidup bersama? Apa yang akan terjadi pada keseimbangan dunia jika mereka gagal memperbaharui perjanjian itu? Sementara intrik politik mulai bergejolak di balik tirai kedua kerajaan, baik Althea maupun Kaelith harus menyiapkan diri mereka untuk takdir yang tidak mereka pilih.

Hari pertemuan mereka semakin dekat. Althea merasa jantungnya berdebar kencang, tidak sepenuhnya karena ketakutan, tetapi lebih karena ketidakpastian. Bagaimana mungkin dia harus menikah dengan seseorang yang bahkan belum pernah dia temui? Seorang pria dari kerajaan yang jauh berbeda dari negerinya. Dia mendengar banyak cerita tentang Negeri Es. Tentang betapa dinginnya negeri itu, betapa kerasnya kehidupan di sana, dan betapa tak berperasaannya orang-orang di sana. Bagaimana dia, seorang putri yang dikelilingi kehangatan sihir dan kasih sayang, dapat hidup di negeri seperti itu?

Sementara itu, Kaelith mempersiapkan dirinya dengan cara yang berbeda. Baginya, perjanjian ini adalah tugas. Ini bukan tentang cinta atau hubungan pribadi, tetapi tentang menjaga keseimbangan dunia. Dia tidak berharap banyak dari pernikahan ini selain kewajiban yang harus dia penuhi. Namun, jauh di dalam hatinya, ada perasaan asing yang mengusiknya. Dia tahu bahwa pernikahan ini akan mengubah hidupnya selamanya, dan meskipun dia selalu menjaga jarak dari emosi, dia tidak bisa menahan rasa penasaran tentang seperti apa wanita yang akan menjadi istrinya ini.

Hari pertemuan mereka tiba. Di tengah bentangan luas es yang bersinar di bawah sinar matahari musim dingin, istana Negeri Es berdiri megah, menunggu kedatangan Althea dan rombongannya. Udara dingin menggigit, tetapi Althea berdiri teguh di atas keretanya, mengenakan jubah emas yang berkilauan dengan sihir. Wajahnya tegas, namun di baliknya tersimpan kecemasan yang dalam.

Kaelith menanti di atas tangga istana, mengenakan jubah tebal berwarna perak dan biru yang mencerminkan megahnya negeri es. Wajahnya tetap tanpa ekspresi, seperti biasa, namun matanya tak bisa lepas dari Althea yang berjalan mendekat. Saat pandangan mereka bertemu untuk pertama kalinya, seolah ada sesuatu yang bergerak dalam keduanya, meski tak satupun dari mereka yang mau mengakuinya.

"Selamat datang di Kerajaan Es," kata Kaelith dingin, suaranya tegas namun tanpa emosi.

Althea menatapnya tajam. "Terima kasih atas sambutannya, Pangeran Kaelith," jawabnya sopan, meskipun hatinya dipenuhi rasa campur aduk.

Pertemuan mereka adalah pertemuan antara dua dunia yang bertolak belakang antara kehangatan dan dinginnya es yang menusuk kulit, perpaduan harmoni antara sihir dan es. Namun, jauh di balik ketegangan itu, takdir telah menetapkan bahwa mereka harus bersatu. Untuk menjaga keseimbangan dunia, untuk mencegah kehancuran yang dapat melanda jika kedua kerajaan kembali bertikai.

Namun, apa yang tak mereka ketahui adalah bahwa ancaman sebenarnya bukan hanya datang dari keseimbangan antara sihir dan es. Ada kekuatan gelap yang bergerak di balik bayang-bayang, kekuatan yang berusaha menghancurkan perjanjian kuno dan membawa dunia ke dalam kekacauan. Dan di tengah semua itu, Althea dan Kaelith harus menemukan cara untuk saling memahami, bekerja sama, dan mungkin, menemukan perasaan yang lebih dalam di antara mereka.

Di dunia yang terbagi antara sihir dan es, dua jiwa telah ditakdirkan untuk bertemu. Tetapi, apakah mereka akan berhasil menjaga keseimbangan, atau apakah dunia mereka akan runtuh dalam kebekuan dan kegelapan? Hanya waktu yang akan menjawab, dan perjalanan mereka baru saja dimulai.

---

Heyya~ author balik lagi nic tapi dengan cerita fantasi yg baru heehehe~ jan lupa untuk selalu support author yaa biar makin semangat buat upload ceritanya wkwkww author tunggu juga kritik dan saran dari klian para readers ku tersayang 🫶

The Winterspell: Putri Kerajaan Sihir Agung dan Pangeran Negeri EsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang