Keesokan harinya, Zian bangun awal. Pukul 05.00 dia bangun untuk menyiapkan sup jamur untuk dibawa oleh Hendra.
"baiklah, ayo kita memasak" Zian dengan semangat memasak sup dan menyiapkan bekal untuk Hendra.
beberapa saat kemudian...
"Huhh, akhir nya selesai juga, bekal nya sudah selesai semoga dia menyukainya" setelah selesai menyiapkan bekal untuk Hendra, Zian kembali ke kamarnya untuk bersiap pergi kesekolah.
Sementara itu, Hendra baru saja terbangun dari tidurnya. Ia melihat kearah jam dinding dikamarnya dan segera bergegas membersihkan dirinya.
"aku harus pergi ke markas dan mencari tau dimana si brengsek damian itu saat ini" ucap Hendra.
Selesai bersiap, Hendra segera turun ke ruang makan untuk sarapan roti yang sudah disediakan.
"selamat pagi Tuan" ucap para maid.
Seperti biasa, Hendra sama sekali tidak memperdulikannya.
"dimana Zian?" Hendra bertanya kepada Dasgar yang berada tidak jauh dari meja makan.
"Tuan Zian tengah bersiap-siap dikamarnya Tuan" ucap Dasgar.
Tidak lama kemudian, Zian turun dan bergabung dimeja makan.
"Selamat pagi semuanya" ucap Zian pada para maid.
"Selamat pagi tuan Zian" ucap para maid semangat.
"Selamat pagi Hendra" ucap Zian
"ya, ambil sarapan mu" ucap Hendra singkat.
Zian segera sarapan roti isi miliknya serta segela susu coklat. Keduanya hening tidak bergeming sama sekali dan fokus pada makanannya masing-masing.
Hingga keduanya selesai."Aku akan pergi" ucao Hendra yang beranjak dari tempatnya
"Tunggu dulu..." Zian dengan cepat beranjak dari tempatnya menuju dapur untuk mengambil sesuatu.
"ini bekalnya, kau meminta ini kan semalam? aku memasakkan nya tadi pagi, kuharap kau menyukainya" ucap Zian memberikan Tote bag berisi botol air dan bekal untuk Hendra
"terimakasih" ucap Hendra lalu pergi menuju mobilnya.
Melihat perlakuan Hendra seperti itu, para maid ikut senang.
"baiklah, aku juga harus berangkat". Ucap Zian lalu bergegas pergi kesekolah dengan supir pribadi nya.
💫💫💫
"Tuan, seperti nya Geraldano ketua dari Kelompok Electric Eagle telah mengetahui penyamaran anda" ucap salah seorang pria.
"SIALAN!! BAGAIMANA BISA?!" Damian, Ketua Learix Ben, dengan kesal merubuhkan meja kayu dihadapan nya dengan sekali pukulan.
"S-sabar tuan, jangan terbawa emosi" Ucap bawahannya dengan ketakutan.
"urus semuanya, bunuh Geraldano dan serahkan dia kepada ku..." ucap Damian.
"b-baik tuan"
Keadaan Hendra sekarang...
Hendra mengendarai mobilnya menuju markasnya tepat disebuah pulau terpencil. Untuk mencapai tempat tersebut Hendra butuh menaiki kapal pribadinya.
Sesampainya disana, seluruh bawahannya segera menyambutnya dengan menunduk dan membungkukkan badan.
"aku ingin informasi mengenai Damian ditemukan dalam 6 hari kedepan, aku ingin membunuhnya dengan tangan ku sendiri." Ucap Hendra dengan penuh tekad.
"baik Tuan..." ucap para Wings (anggota The Electric Eagle)
💫💫💫
"hei, Zian!!" Suara seoranh pria memanggil Zian yang tengah duduk di taman sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boy [BL]
Random"Jangan!!! Aghhhh sakit!! Ahhhh" Teriak Zian kesakitan "Bagaimana jika sedikit ukiran lagi di sini" Ucap Hendra sambil mengukir namanya di lengan kanan Zian "Aghhh stop!!! s-stop" Zian semakin lemah dan cahaya redup hingga ia tak sadarkan diri.