keesokan harinya...
Zian tengah berada dikamarnya sambil memainkan ponselnya melihat reels Instagram. Hingga tiba-tiba Hendra menelpon nya.
"ehh? apa ada yang penting?" ucap Zian saat melihat notif telepon dari Hendra yang masuk.
"halo??" ucap Zian saat sudah menjawab panggilan Hendra.
"bersiap-siaplah, temani aku ke mall" ucap Hendra.
"ke mall? untuk apa?" tanya Zian bingung, lantaran Hendra tidak biasanya seperti ini.
"sudah dengarkan saja aku, aku sedang berada di markas, sebentar lagi aku akan berangkat pulang untuk menjemput mu" ucap Hendra.
"baiklah kalau begitu" ucap Zian.
Hendra langsung mengakhiri telepon yang berlangsung.
"huh dia ini aneh, sama sekali tidak bisa ditebak, yah sudah, aku bersiap saja" Zian beranjak dari ranjangnya dan memilih baju yang hendak ia pakai nanti.
15 menit kemudian, Hendra datang dan mengetuk pintu kamar Zian.
"iya sebentar" Zian membuka pintu.
Saat Zian membuka pintu, Hendra terpukau dengan penampilan Zian yang sederhana namun sangat manis dan lucu menurutnya. Ia menatap Zian tidak berkedip untuk beberapa saat.
"Hendra? heii HENDRA!!" teriak Zian menyadarkan Hendra.
"ah?" Hendra bingung
"ayo cepat berangkat" ujar Zian
"ekhem, baik lah" Hendra segera berbalik badan dan berjalan kebawah menuju mobil yang diikuti Zian di belakang nya.
"wahh kenapa dia tinggi sekali dan bahunya sangat lebar" gumam Zian kecil.
"apa kau mengatakan sesuatu?" ucap Hendra saat mendengar gumaman Zian
"ahh tidak, aku diam saja dari tadi" ucao Zian sedikit malu.
Kini Keduanya memasuki mobil dan Hendra mulai menjalankan mobilnya.
Di jalan keduanya hanya diam saja tidak berbicara satu sama lain, canggung tampak menyelimuti keduanya.
Sesekali Hendra mencuri pandang melihat Zian yang tengah memainkan ponselnya lalu lanjut fokus melihat ke jalan.
Sesampainya di mall, Hendra memarkir kan mobilnya di parkiran kemudian keduanya berjalan menuju mall.
"sebenarnya kita mau kemana?" tanya Zian pada Hendra yang berjalan disampingnya.
"tidak ada, aku hanya ingin berjalan-jalan saja" ucap Hendra.
"baik lah kalau begitu" ucap Zian.
"kau sendiri ingin apa? ada barang yang kau inginkan?" tanya Hendra pada Zian.
"tidak, aku tidak ingin apa-apa" ucap Zian
"apa kau yakin?" tanya Hendra.
"lihat nanti saja, sejauh ini tidak ada hal penting yang ku butuhkan". Ucap Zian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boy [BL]
Random"Jangan!!! Aghhhh sakit!! Ahhhh" Teriak Zian kesakitan "Bagaimana jika sedikit ukiran lagi di sini" Ucap Hendra sambil mengukir namanya di lengan kanan Zian "Aghhh stop!!! s-stop" Zian semakin lemah dan cahaya redup hingga ia tak sadarkan diri.