"AYAHHHH!!!!!" Teriak seorang anak kecil berusia 4 tahun ketika melihat ayahnya yang dibantai habis-habisan oleh seseorang.
"Jangan... jangan... jangan...." Tiba-tiba seorang pria remaja berumur 17 tahun terbangun dari mimpi buruknya itu.
"ahh ternyata cuma mimpi, kenapa kejadian itu terputar kembali, padahal kejadian itu sudah sangat lama, aku masih saja memikirkan ayah"
Zian Kindrata, seorang pria remaja berumur 17 tahun yang tampan, lucu, dengan wajah yang tampak masih baby face dan lugu. Saat ini Zian masih duduk di bangku SMA dan akan segera tamat.
Zian kini tinggal sendirian karena ia sudah tidak memiliki ayah dan ibu lagi, kedua orang tuanya sudah lama meninggal, ibu nya meninggal karena sakit saat dia masih berumur 7 tahun, sementara ayahnya meninggal karena dibunuh saat ia masih berumur 13 tahun. Zian mencukupi kehidupan nya dengan bekerja paruh waktu di sebuah supermarket di dekat rumahnya.
Suatu hari, saat Zian sedang dalam shift malamnya dan sebagai kasir di supermarket, seorang pria bertubuh kekar, tinggi nya 190 cm, wajahnya yang tampan, rahang tegas dengan mata yang tajam dan suara yang berat datang ke supermarket itu untuk membeli sesuatu.
"Selamat datang...." Ucap Zian dengan tenang, namun di dalam hatinya, ia merasa hawa yang berbeda dari pria yang masuk barusan.
tak lama kemudian, pria itu datang dengan membawa belanjaan nya yang hanya berupa korek api dan rokok saja.
"apa hanya ini saja tuan?" tanya Zian pada pria tinggi itu.
Namun pria itu tidak menjawabnya sama sekali dan hanya menatap ke arah Zian yang Tubuhnya pendek itu. Menyadari hal itu, Zian semakin merasa ketakutan dan mempercepat pekerjaannya agar orang itu segera pergi saja dari hadapannya.
"i-ini tuan" Zian memberikan belanjaan pria itu dengan tangan yang gemetaran.
Pria itu langsung pergi begitu saja tanpa memperdulikan sedikit pun.
"Akhirnya dia pergi juga" ucap Zian dengan bernafas legah.
Saat-saat bekerjanya pun dilanjutkan Zian dengan penuh semangat, tepat pada pukul 00.00, tiba waktu zian untuk menutup supermarket dan berjalan menuju pulang.
Saat Zian dalam perjalanan, tampak jalanan begitu sepi, tidak ada orang atau pun kendaraan yang lewat, hanya ada beberapa tokoh yang sudah tutup dan penerangan oleh lampu jalanan, namun bagi Zian itu tidak masalah, ia tetap melanjutkan perjalanannya menuju rumahnya.
Namun pada saat sedang berjalan di jalanan sepi dan sempit, tanpa sengaja dari kejauhan Zian melihat pria asing dengan aura mencekam yang tadi ia temui di supermarket tadi tempat ia bekerja, gilanya lagi, pria itu sedang...
MEMBUNUH SESEORANG?!!!!! tampak ditangannya tergenggam sebuah pisau tajam, dan seluruh tangan juga bajunya ternodai oleh darah sang korban.
Melihat itu tentu Zian sangat shock. Belum sempat untuk Zian melarikan diri, sang pria itu menyadari keberadaan Zian dan berbalik badan menghadap Zian sambil berpose dengan jari telunjuk di mulut mengisyaratkan untuk Zian tetap tutup mulut sambil memampangkan senyum yang nengerikan yang membuat siapa pun yang melihatnya bergidik ngeri.
Dengan cepat Zian segera berlari ketakutan mencari jalan pintas lain untuk kembali kerumahnya.
Sesampainya di rumahnya, Zian segera menutup dan mengunci rumah nya dengan tergesa-gesa sambil ketakutan.
"A-apa? d-dia membunuh secara terang-terangan" ucap zian pada dirinya sendiri.
"Psikopat, a-aku harus bagaimana? a-aku melihat dia melancarkan aksinya, apa aku akan menjadi target selanjutnya?" monolog Zian dengan kepanikan.
Segera Zian mencoba menenangkan dirinya, dia menarik nafas dalam dan menghembuskan secara perlahan kemudian diulang sampai beberapa kali hingga ia merasa bahwa dia lebih tenang. Setelah ia sudah tenang ia memilih untuk segera tidur agar tidak terlambat bangun untuk pergi sekolah besoknya.
keesokan paginya ...
Zian berada di sekolah seperti biasanya, ia duduk di bangkunya sambil membenamkan kepalanya ke meja karena masih kepikiran dengan kejadian semalam.
"ehh tau gak ada guru baru tau, ganteng bangettt, tinggi, badannya atletis, putih, rahangnya tegas banget, asian face yang ganteng gitu loh"
Samar-samar Zian mendengar percakapan para siswi yang menceritakan adanya guru baru itu disekolah nya, namun Zian tidak perduli dengan hal itu.
Pelajaran demi pelajaran diikuti oleh Zian seperti biasanya, yah dia sering sekali tidur di kelas karena harus bekerja paruh waktu untuk memenuhi kebutuhan nya.
Saat Zian hendak mengarahkan kepalanya kearah pintu, ia melihat pria pada saat malam itu mengenakan kemeja putih yang sedikit sempit hingga memperlihatkan bentuk otot-ototnya. Mata mereka berdua saling bertemu dan pria itu memberikan smirk kecil pada Zian.
Melihat itu seketika mata Zian melalak dan panik, sepanjang pelajaran dia tidak fokus sama sekali.
Jam menunjukkan pukul 5 sore, dan bel berbunyi menandakan waktunya untuk pulang. Dengan sigap Zian langsung bergegas pulang, takut akan terjadi apa-apa saat ia dijalan.
Zian berlari keluar dari sekolah dan langsung menaiki Taxi saat berada di gerbang sekolah, segera taxi pun langsung berjalan meninggalkan sekolah.
Dari balkon sekolah tampak Pria Psikopat itu yang melihat kepergian Zian dengan terburu-buru.
"menarik" ucap Pria itu sambil tersenyum jahat.
Sementara itu Zian sudah berada di rumah sederhana nya, yang lebih tepat disebut kost. Ia segera menutup dan mengunci rapat-rapat pintu dan jendela nya. Zian mencoba menenangkan dirinya dengan segala cara.
"AGHHH!! Kok bisa dia ada disekolah?!! Apa jangan-jangan dia guru baru yang diceritain sama siswi tadi? gawat! apa aku akan mati juga?" ucap Zian dengan panik.
"gak mungkin kan aku harus pindah sekolah, aku mau pindah kemana lagi? aku gak sanggup pindah ke sekolah lain karena pasti beasiswa ku di putus kalau aku pindah, aku gak mau berhenti bersekolah" Zian frustasi, dia dihantui bayang-bayang kematian.
"A-aku takut"
HELLO GUYSSS, JADI INI ITU CERITA TERBARU AKU, YAHHHHHH GIMANA YAKK, SEMOGA AJA KALIAN SUKAA, AYOOO DONGG VOTEEE SUPAYA AKU LEBIH SEMANGAT
KAMU SEDANG MEMBACA
My Psycho Boy [BL]
De Todo"Jangan!!! Aghhhh sakit!! Ahhhh" Teriak Zian kesakitan "Bagaimana jika sedikit ukiran lagi di sini" Ucap Hendra sambil mengukir namanya di lengan kanan Zian "Aghhh stop!!! s-stop" Zian semakin lemah dan cahaya redup hingga ia tak sadarkan diri.