Pikiran Berkecamuk

9 0 0
                                    

Langit fajar kali ini membuat suasana dimess perwira milik Kapten Dirga terasa hening, setelah kejadian penuh kekhawatiran akhirnya Serina bisa bernafas lega karena selamat dari situasi yang merengut nyawanya.

"Bersihkan dulu tubuhmu saya akan menemui Pelda Karla terlebih dahulu untuk meminta obat dan memberitahukan bahwa malam ini kamu akan tidur disini"

"Apa tidak papa? bagaimana kalau pria seram itu mengetahuinya lalu menghukummu karna menyuruhku tidur disini"

"Pria seram, Letkol Jibril? saya akan tanggung konsekuensinya"

Setelah mengucapkan itu Kapten Dirga berjalan meninggalkan Serina kembali, namun untuk sekarang Serina merasa sedikit aman karena berada di lingkaran area yang ketat penjagaan.

Selesai dengan kegiatan mandi malamnya, akhirnya Serina mulai berjalan keluar kamar mandi dan langsung memasuki mess Kapten Dirga. Saat dirinya berada di area ruang tamu Serina dapat melihat Kapten Dirga telah duduk dengan P3K disampingnya.

"Duduklah saya obati lukamu"

Menuruti perintah Kapten Dirga, kini Serina ikut duduk di hadapannya. Dengan telaten Kapten Dirga mengobati luka di wajah Serina, membersihkannya menggunakan NACl, memberikan salep dan menutupnya dengan plester. Selama beberapa saat pandangan mereka bertemu, keduanya merasakan debaran aneh saat melihat wajah mereka dijarak yang sangat dekat.

"Sudah?"

Serina lebih dulu memutuskan kontak, merasa salting ditatap oleh mata tajam milik Kapten Dirga.

"Maaf karna meninggalkanmu tadi"

"Saya mengerti lagian tidak ada yang tau hal itu akan terjadi"

"Hem yasudah kamu istirahat sekarang"

Menganggukan kepala Serina langsung melangkah pergi menuju kamar dengan segera merebahkan tubuhnya dikasur kecil milik Kapten Dirga. Perasaannya masih berkecamuk pada perhatian Kapten Dirga yang sangat telaten, memastikan setiap luka di tubuh serina telah dibersihkan terutama goresan benda tajam yang menghiasi pipinya.

"Gue gak baper kan? Please jangan baper Serina ayo tidur"

Berusaha menghilangkan Kapten Dirga di pikirannya, namun bayang-bayang saat tangan kekar itu menyentuh lembut setiap bagian yang terluka, seolah takut membuat serina semakin sakit terus mengganggu pikirannya.

"Jangan gila Serina, cepat tidur" lirihnya pelan trus mencoba membuang pikiran aneh itu dengan menutup matanya.

//Paralayang_Love_You//

Pagi hari Kapten Dirga mendapatkan mandat dari Letkol Jibril lewat Halkie Talky mengenai latihan khusus hari ini, meski terasa berat meninggalkan Serina tapi tugas negara sudah memanggilnya. Memastikan Serina aman dimess akhirnya Kapten Dirga memberikan mandat kepada Pratu Mingga untuk menjaga lingkungan sekitar rumah dinas miliknya selama ia bertugas. Pratu Mingga yang merasa bersalah atas kejadian kemarin, dengan senang hati menyetujui keinginan sang Kapten untuk menjaga Serina.

"Saya pergi dulu Serina, jika terjadi sesuatu panggillah Mingga"

Dengan hati yang masih tak rela meninggalkan Serina, Kapten Dirga berangkat menuju tempat latihan menyusul Prajurit yang lain.

Udara pagi yang segar tak mampu menghapus bayangan Serina dari pikirannya. Namun, tugas sebagai seorang prajurit menuntutnya untuk tetap fokus. Latihan kali ini bukanlah latihan biasa. Ini adalah latihan gabungan yang menggabungkan satuan infanteri dari berbagai pangkat seperti Kapten, Letnan, Sersan sampai Kopral.

Terhitung 100 tentara dari beberapa infanteri berkumpul di lapangan yang penuh disiplin ini. Dengan dikomandani oleh Letkol Jibril, seorang prajurit senior yang terkenal dengan ketegasan dan pengalamannya dalam pertempuran.

Paralayang Love You (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang