Siluet Rindu

6 2 0
                                    

Hari ini Serina dan Qian memutuskan untuk berjalan-jalan, setelah seharian penuh dibuat pusing oleh laporan skripsi mereka. Mereka hanya memilih tempat sederhana seperti Taman Kota, dimana mereka bisa bersantai sambil kulineran.

Sebelum itu mereka juga sempatkan untuk keperpustakaan kota terlebih dahulu, sekarang tenggat waktu pengumpulan buku yang dipinjam Serina, meskipun jauh dengan lokasi Taman Kota tapi pria bernama Qian itu tetap dengan senang hati mengantarkan Serina

"Padahal kita janjian di Taman Kota aja langsung" Ujar Serina merasa tak enak pada Qian

"Gapapa, aku anter kamu aja"

Jangan salah mempersepsikan bahasa keduanya, memang tak ada status diantara kedua manusia itu. Tapi semua mahasiswa/i FISIP tau bahwa pria yang bernama Qian itu dari awal semester 1 menyukai Serina, hanya entah karna gadis itu bodoh atau benar-benar tak menyadari, sampai saat ini Serina menganggap bahwa Jovita lah gadis yang disukai Qian.

30 Menit perjalanan keduanya sampai di perpustakaan kota, setelah melepas sepatu mereka langsung berjalan masuk kedalam, tak langsung memberikan buku yang dia pinjam, Serina dan Qian lebih memilih untuk melihat sekitar siapa tau ada buku yang referensinya sama dengan judul skripsi mereka.

"Ada buku yang cocok?" Tanya Qian pada Serina yang masih fokus ke rak tinggi didepannya

"Belum, Kamu udah ada?"

"Sama belum juga"

Keduanya kembali diam dengan kegiatan masing-masing, Serina dengan fokusnya pada buku dan Qian dengan fokusnya pada ponsel miliknya yang tengah memotret Serina saat ini.

Di tengah aksi diam-diamnya itu Qian dikejutkan dengan seruan Serina yang membuat dia langsung mematikan ponsel miliknya dan menyimpannya kembali disaku kemeja miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di tengah aksi diam-diamnya itu Qian dikejutkan dengan seruan Serina yang membuat dia langsung mematikan ponsel miliknya dan menyimpannya kembali disaku kemeja miliknya

"Kenapa?" ujarnya menemui Serina seolah tidak terjadi apa-apa

"Lihat deh, ini kayaknya sesuai dengan judul laporan kamu?"

Qian menatap buku itu dengan seksama, memang benar buku ini sesuai dengan judul laporannya makanya seminggu yang lalu ia juga meminjam buku itu, namun melihat Serina yang antusias Qian akhirnya mengambil alih buku itu ditangan Serina lalu tersenyum manis setelahnya.

"Iya, sama kaya judulku.... hebat kamu bisa nemu buku ini, kalo gitu aku bakal minjem buku ini deh" lirih Qian yang mendapat senyuman bahagia dari Serina

"Yaudah ayo kita ke penjaga perpus, aku juga udah dapet"

Keduanya berjalan beriringan menemui meja penjaga perpus, diawali oleh Serina yang memberikan buku pinjamannya seminggu yang lalu, dan beralih memberikan buku yang akan dipinjamnya sekarang untuk dicatat penjaga perpus.

Setelah Serina kini giliran Qian, memberikan buku yang dia pinjam kearah penjaga perpus yang sedikit terheran

"Bukannya minggu kemarim kamu sudah meminjam buku ini?"

Ucapan penjaga perpus itu sontak membuat Qian gelagapan, apalagi saat melihat Serina kini tengah menatap kearahnya

"Ah mungkin....mungkin kau lupa, aku belum pernah meminjam buku ini"

Meski merasa janggal, penjaga perpus itu hanya diam mencatat dan memberikan kembali buku yang akan dipinjam oleh Qian. Untungnya Serina tak menanyakan lebih dalam, sehingga Qian bisa bernafas lega sekarang.

Keduanya melanjutkan perjalanan ke Taman Kota, Serina terlihat senang dan tak sabar mencicipi semua makanan yang ada disini, apalagi saat Qian berucap akan mentraktir semua makanan yang dipesan oleh Serina, membuat jiwa-jiwa gratis Serina bersemangat untuk berburu makanan malam ini.

Dimulai dari makanan manis, pedas sampai asam telah Serina coba, Serina yang juga senang memfosting makanan di akun instagramnya, langsung memfosting kesehariannya, mengunggah beberapa foto makanan yang mereka cicipi dan dua foto kebersamaan bersama Qian, satu saat di perpustakaan kota dan satu saat sedang di taman kota ini.

Hal aneh kembali terjadi, akun abi_prasega dengan cepat memberikan Love pada semua postingan Serina saat ini kecuali pada 2 foto yang menampilkan kebersamaan Serina dengan Qian. Merasa semakin janggal, namun tetap berusaha untuk mengabaikannya.

Tak terasa mereka berburu makanan sampai malam tiba, tapi Serina tetap memutuskan untuk membeli bakso malang sebagai penutup makanan mereka hari ini.

Lagi dan lagi Qian menuruti kemauan Serina, meski perutnya sudah terasa ingin meledak dia masih terlihat menikmati Bakso di pinggir jalan. Ditengah menikmati Baksonya itu sesuatu yang tak terduga terjadi, sebuah truk besar milik tentara militer terlihat berjalan melintas didepan mereka. Serina bisa melihat Truk itu diisi oleh beberapa prajurit yang duduk didalamnya.

Sejenak perhatian Serina teralihkan, entah kenapa setelah melihat truk itu pikirannya kembali melayang kepada sosok yang menyelamatkannya dulu 'Kapten Dirga'

Mata bulatnya terpaku pada siluet seorang tentara yang tengah duduk didalam truk militer. Sekilas Serina melihat bahwa fostur dan wajah tentara itu terlihat mirip seperti Kapten Dirga. Namun Serina terus menyangkalnya, merasa tak mungkin bahwa itu adalah Kapten Dirga jikalau memang Kapten itu masih hidup berarti seharusnya ia masih bertugas di sumatra barat mungkin Serina tak tau pasti.

Namun tetap rasa rindu yang sudah lama ia pendam, muncul kembali tanpa peringatan seakan meski setahun waktu telah berlalu, Serina tidak pernah bisa menghapus jejak pria itu dalam ingatannya. Serina jadi teringat, dulu jam segini Serina pasti akan membantu sang Kapten memasak didapur lalu memakan masakan itu berdua ditemani dengan obrolan-obrolan tak penting yang terasa penting sekarang.

Serina terdiam sejenak, menatap truk militer itu hingga hilang diantara puluhan kendaraan yang menyapa jalan malam ini. Di sebelahnya Qian menepuk bahu Serina pelan, membuyarkan lamunannya mengenai sosok pria itu.

"Serina, cepet habisin bakso kamu, Aku lupa kita sekarang ada undangan rapat konsolidasi ormawa bersama BEM" Ujar Qian buru-buru merasa teringat dengan undangan Septian pagi tadi, dia sebagai Ketua baru di mapalanya tentu saja harus bisa datang sebelum anggota yang lain datang.

Mendengar seruan Qian, serina tersenyum tipis merasa kembali pada kenyataan, meski dihatinya dia masih belum bisa menghilangkan perasaan aneh yang menghampirinya setiap kali dia melihat segala sesuatu yang berhubungan dengan Kapten Dirga

"Lah aku gak tau ada undangan?"

"Aku lupa Serina hehe, tadi pagi Septian menelponku"

Melihat Qian yang cengengesan tentu saja Serina kesal dengan Ketuanya itu, pasalnya dia yang sudah berubah jabatan menjadi seorang Sekertaris kadang terkena getahnya akibat Qian yang sering lupa.

"Baiklah-baiklah ayo kita berangkat"

Dirinya segera menyelesaikan suapan terakhir, mengajak Qian untuk jalan. Selama perjalanan mereka menuju kampus, fokus Serina masih terpaku pada bayangan tentara di dalam truk militer yang melintasinya tadi, dan jujur ini menganggu pikirannya, seolah menjadi pertanda bahwa ada sesuatu yang belum selesai diantara mereka berdua. Apalagi akun abi_prasega yang juga masih menjadi hal misterius yang membuatnya bertanya-tanya, siapakah orang itu sebenarnya? mengapa seperti begitu tertarik dengan segala hal yang dilakukan Serina?

Paralayang Love You (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang