Berita Tak Pasti

8 0 0
                                    

~Jakarta~

Satu tahun telah berlalu, sejak kejadian yang menimpanya dihutan Sumatra tahun lalu, kini Serina kembali menjalani hari-harinya sebagai mahasiswi tingkat akhir dijakarta. Fokusnya adalah menyelesaikan laporan skripsi bab 4-5 agar bisa segera mengajukan sidang lalu mendaftar menjadi peserta wisuda. Namun, ditengah kelelahan yang datang dari penelitian dan revisi, pikirannya sering kembali kepada masa lalu, masa saat-saat dirinya diselamatkan oleh seorang prajurit negara yang menodongkan senjata kearahnya.

Sampai saat ini, teman-teman dikampusnya masih mengingat bagaimana Serina hilang dan diselamatkan oleh Tentara. Serina jadi mengingat satu tahun lalu, dimana dia dihujani berbagai pertanyaan seperti mempertanyakan bagaimana rasanya tersesat seorang diri ditengah hutan sampai pertanyaan mengenai bagaimana tampang para tentara yang menyelamatkan Serina waktu itu. Banyak rentetan pertanyaan, namun serina selalu menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan senyuman, menyimpan rahasia tentang mereka khususnya Kapten Dirga didalam hatinya.

Sampai saat ini Serina masih menyimpan gantungan kunci karakter kelinci berbaju tentara, serta lilin aroma therapy yang diberikan oleh Kapten Dirga. Setiap kali Serina melihat kedua benda itu, ada perasaan berbeda seolah memiliki makna yang dalam membawa pesan yang tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Meski terlihat sederhana, kedua benda ini seakan menghubungkan Serina dengan Kapten Dirga, Seperti memberikan pesan yang tak terucap. Sampai saat ini Serina tak pernah berani menyalakan lilin aroma therapy itu, ia merasa jika ia menyalakan lilin itu akan menandai berakhirnya sesuatu, dan dia tak ingin menghadapi kenyataan itu.

Sudah satu tahun ini Serina hidup dalam ketidakpastian. Beberapa hari setelah kepulangan ke Jakarta, ada kabar mengerikan yang menghantuinya. Tayangan berita yang menyebutkan kenyataan yang tak ingin diterima Serina sampai saat ini.

Breking News : Pemirsa pada dua hari kemarin, kelompok TNI yang sedang melakukan simulasi pelatihan di hutan Sumatra Barat ternyata mendapat serangan dari para kelompok radikal yang ternyata menjadikan hutan belantara sebagai markas mereka. Karena kejadian itu sebagian besar prajurit yang ada dalam simulasi menjadi korban kejahatan mereka dengan 2 prajurit dinyatakan gugur.

Suara pembawa acara berita waktu itu, masih terngiang-ngiang dipikiran Serina bahkan sampai saat ini. Berita yang menyebutkan bahwa kelompok radikal menyerang simulasi pelatihan militer dihutan sehingga menyebabkan 2 prajurit gugur. Nama korban memang tak disebutkan, tetapi tetap tak membuat Serina menghilangkan perasaan takut bahwa Kapten Dirga adalah salah satu korban yang gugur. Meski belum ada konfirmasi, kabar tersebut menghancurkan harapannya, sejak saat itu Serina tidak pernah lagi mendengar kabar tentang Kapten Dirga. Serina hanya bisa berharap meskipun sedikit bahwa Kapten Dirga entah bagaimana, masih hidup. Tapi setiap kali ia membaca atau mendengar cerita tentang insiden militer, hatinya semakin berat membawa keraguan apakah harapan itu masih ada.

Disela-sela kesibukan skripsinya, Serina pernah mencoba mencari tahu lebih jauh, Serina ingat pada masa-masa disaat dia dengan diam-diam menelusuri semua media sosial dimulai dari facebook sampai instagram, mencari nama 'Dirga'. Tapi hasilnya nihil, tidak ada akun yang terlhat cocok dengan sosok Kapten Dirga. Alih-alih menemukan akun Kapten Dirga, Serina justru menemukan akun Prattu Mingga dan si kembar Peltu Jaya dan Peltu Jaka. Selebihnya tak ada informasi yang berguna berkaitan dengan Kapten Dirga. Ini semakin menambah kebingungan dan keputusasaan dalam diri Serina. Mempertanyakan realitas apakah Kapten Dirga menghilang begitu saja dalam kehidupannya? atau apakah dia benar-benar telah tiada?

Kabar tewasnya para tentara dihutan
terasa seperti palu yang menghancurkan harapannya sedikit demi sedikit. Kini dalam diamnya Serina hanya mampu menggenggam gantungan kunci itu erat-erat, berdoa agar dimanapun Kapten Dirga berada dia masih bisa selamat.

Paralayang Love You (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang