Kembali Kebetulan

7 2 0
                                    

Didepan halaman rumahnya, Serina berdiri dengan tangan berkacak pinggang, memandang Saka adik laki-lakinya yang bersiap menaiki motor. Wajah Serina tampak kesal dia berusaha mencegah Saka untuk pergi.

"Saka!! kamu mau kemana malam-malam begini hah?" Serina setengah berteriak, nadanya penuh kekesalan dengan raut wajah yang malah terlihat menggemaskan.

Sementara Saka sang adik terlihat menoleh dengan santai tidak merasa takut meski Serina menampilkan wajah Kesal "Saka janji kak, cuman sebentar gak akan lama" Jawabnya mulai memasang helm fulface dikepalanya, menghiraukan wajah Serina yang sudah terlihat cemberut

"Sebentar? tadi sore juga kamu bilang gitu, kamu udah janji ya nganter kakak ke indomaret, jangan main kabur gitu aja!!" Serina mendekati adiknya, berdiri didepan motor menghalangi Saka agar tidak keluar begitu saja.

Melihat tingkah kakaknya Saka menghela napasnya panjang, mengangkat bahu dengan sikap pasrah.
"Kak, beneran deh cuman sebentar, paling setengah jam aku balik lagi, kamu bisa nunggu kan?"

"Setengah jam? kamu tadi juga bilang lima menit, dan lihat sekarang udah jam sebelas malam!!" Serina melotot tangannya masih berada dipinggang, "Kalau kamu gak mau nganterin, bilang dari tadi biar aku pergi sendiri"

Saka terkekeh, meski Serina tampak terlihat serius "Ih kakak aku galak banget sih, nanti pulang Saka beliin kakak makanan deh tenang aja"

Serina mendengus "Gak usah janji-janji makanan! aku cuman minta kamu nurutin omongan kakak mu sekali-kali. Jangan cuma sibuk dengan urusanmu sendiri"

"Aduh ya ampun" Saka tersenyum merasa lucu campur sebal dengan kemarahan Serina "Saka, udah gede kak, jangan diatur-atur kaya anak kecil lagi"

"Ya kamu masih bersikap kayak anak kecil" balas Serina cepat "Kalau sudah dewasa kamu bakal tau bagaimana caranya bertanggung jawab dengan omongan kamu sendiri"

Saka akhirnya menyerah dengan debat ini, seperti biasa dia akan selalu kalah dengan kecerewetan Serina "Oke. oke maaf kak, kali ini aku beneran pergi sebentar, pulang nanti aku anterin kamu"

Serina menghela napas panjang merasa percuma berdebat dengan adiknya "Terserah deh, tapi jangan terlalu malam pulangnya!" katanya sambil melangkah kebelakang, meninggalkan Saka yang kini tersenyum dimotornya

"Siap kak janji, aku pergi dulu kakak jelek" ujarnya sebelum motor miliknya menderu keluar dari pagar rumah.

Serina hanya menggelengkan kepala kesal, merasa jengkel meski adiknya sudah pergi. Sampai suara tawa kecil seseorang didepan pagar rumahnya terdengar, membuat Serina penasaran dan mulai berjalan melihat siapa orang yang tengah tertawa itu. Setelah sampai diluar Serina terkejut saat melihat sosok Kapten Dirga berdiri didepan rumahnya, sepertinya menyaksikan drama antara Serina dan Saka.

"Kapten, kamu ngapain ada disini" tanya Serina dengan nada heran, sementara Kapten Dirga terlihat menyilangkan tangan didada, senyum kecil terulas diwajahnya.

"Harusnya saya yang tanya, kenapa kamu malah marah-marah di malam-malam begini?"

Mendengar itu Serina mendenguskan napasnya kesal "Itu adikku. tadi aku nyuruh dia mengantarku beli makanan kedepan, tapi dia malah pergi entah kemana. Laki-laki emang selalu bikin pusing" jawabnya sambil menggelengkan kepala

"Oh itu adikmu?" Dirga mulai tertawa kembali "Saya pikir pacarmu, soalnya saya sudah 2 kali melihat kalian berdua berpelukan seperti teletubies"

Serina sontak tertawa geli mendengar ucapan Kapten Dirga "Astaga bukan, itu Adikku!! namanya Saka, dia selalu membuat masalah"

Dirga menggangguk paham, sempat merasa lucu karena sempat salah paham meski dalam hatinya ada rasa senang saat mengetahui kenyataan bahwa laki-laki tadi adalah adiknya Serina. "Jadi, tetap mau menunggu adikmu atau ikut dengan saya? tujuan kita sama"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Paralayang Love You (on going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang