Kini deion dan tian sudah berada di dalam mobil dengan ciyo yang menyetir. Cukup memakan waktu untuk deion menyeret tian hingga sampai mobil karena perlawanan dari tian yang bisa dibilang sedikit membuat deion kewalahan.
Sebenarnya deion tidak ingin melakukan tindak kekerasan kepada sang anak karena itu pasti akan melukai hati tian lebih dalam, tapi ia tak punya pilihan lain selain menariknya kuat sebab jika tidak begitu, pasti sekarang tian sudah kabur entah kemana.
"Tangan nya sakit?" Tanya deion ketika melihat pergelangan tangan tian yang memerah, mungkin besok lengan itu akan membiru.
Deion menyesal telah mencengkram tangan anaknya begitu kuat hingga menampilkan bekas. "Jangan sentuh saya!" Perintah tian saat merasakan telapak tangan deion mulai menyentuh lengannya.
Deion fikir tian sudah melunak karena tidak melakukan perlawanan lagi, tapi ternyata anaknya hanya memendam amarah.
"Ayah minta maaf" sesalnya
"Ck!" Decak tian kesal mendengar suara deion yang memelas, sebenarnya hati tian itu lembut. Dibalik sosoknya yang lebih mirip berandalan ini nyatanya ia memiliki perasaan selembut kapas, tian tak bisa mendengar nada suara penyesalan dari orang lain, itu akan membuatnya mudah luluh. Tapi untuk kasus satu ini ia tak ingin terbuai karena ia sangat amat membenci sosok laki laki di sebelahnya, itulah ia lebih memilih memandang arah luar jendela.
Tian merasa usapan lembut di lengannya yang sakit, buru buru tian menarik lengannya tak ingin disentuh oleh tangan biadab tersebut.
"Kenapa anda baru muncul sekarang? Harusnya anda gak perlu repot melakukan tes itu karena saya juga gak mau tau tentang anda. Bahkan saya tidak pernah menanyakan sosok itu kepada bunda sekalipun. Jadi buat apa anda mengaku sebagai sosok itu. Kalaupun selamanya saya tak mengetahui apapun fakta tentang anda itu tak akan membuat kehidupan saya sebelumnya berubah, saya tetap akan menjadi anak bunda dan merasa bahwa saya memang terlahir tanpa seorang ayah. Dan tetap akan berfikir bahwa mungkin ayah saya sudah tiada, menurut saya itu kenyataan yang lebih baik terjadi daripada harus mengetahui sosok ayah di usia segini." Entah kenapa air mata tian lolos kala mengeluarkan keluh kesahnya. Hatinya sesak, sakit seperti di peras ribuan akar berduri.
"Ayah minta maaf, ayah tau ayah salah nak"
Isakan pilu kian keluar kala mendengar kata 'nak' dari sosok disampinya. Jauh di lubuk hati tian merasa iri saat mendengar ayah teman temannya dulu memanggil anak mereka dengan panggilan sayang, tapi kenapa saat dia mendapatkan panggilan itu bukannya bahagia yang ia rasakan tapi malah terasa perih di hatinya.
Kenapa orang ini baru menunjukan sosok dirinya sekarang? Kalau saja dia datang lebih awal mungkin saat ini bundanya masih berada disisinya. Bukankah hidup deion sangat terjamin, tapi mengapa sangat berbanding terbalik dengan hidup tian, yang bahkan hanya ingin membeli obat untuk sang bunda di apotik saja sangat susah sekali.
Lagi lagi tangan deion terhempas saat ingin mengusap kepala sang anak, bukannya sudah tian peringatkan tadi kalo ia tak ingin disentuh oleh deion meski hanya seujung kuku sekalipun.
Deion merasa gagal, awalnya ia berfikir kalo tian akan senang ketika mengetahui bahwa sosok ayah sudah kembali tapi kenapa malah sebaliknya. Kalau deion tau hal ini lah yang akan terjadi mungkin ia akan melakukan pendekatan diri dahulu kepada tian bukan dengan tindakan gegabah seperti ini.
Ketahuilah bahwa hati deion lebih tercabik cabik kala mendengar tangisan pilu sang anak yang mengetahui kebenaran siapa dirinya. Apa ini adalah sebuah balasan dari semua perlakuan yang deion lakukan dulu? Yaa! fakta bahwa anak semata wayangnya enggan mengakui ia sebagai ayah sangat pantas deion dapatkan, bukannya dulu deion juga pernah melakukan hal yang sama saat tian masih berada dalam kandungan.
![](https://img.wattpad.com/cover/376134433-288-k517103.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Growth
De TodoBastian yang merasa bahwa ia sekarang menjadi yatim piatu semenjak meninggalnya sang bunda awal bulan lalu membuatnya harus menjalani hari hari yang berat seorang diri. Tapi tak disangka hadirlah seorang pria yang tiba tiba mengaku sebagai ayahnya...