Tok tok tok
Suara ketukan pintu terdengar, Haechan mengalihkan perhatiannya ke sumber suara.
"Permisi tuan" ini saya Margaretha.
"Masuklah"
Pintu kamar terbuka, terlihat seorang pelayan wanita paruh baya yang masih terlihat cantik memasuki kamar haechan sembari mendorong sebuah troli berisikan alat kesehatan obat-obatan dan handuk serta perlengkapan untuk bersih-bersih.
"Bersihkan tubuhnya dan panggil sungchan jika sudah selesai, lakukan tugasmu dengan baik bi, aku akan mandi"
Bibi margaretha segera melaksanakan perintah haechan ketika pria itu berlalu untuk ke kamar mandi. Ia mengelap tubuh renjun dengan telaten dan juga lembut. Terbesit rasa kasihan kepada nyonya besarnya ini namun ia tahu jika ikut campur maka nyawanya lah yang menjadi taruhannya. Wanita tua itu mengakui jika nyonya baru mereka ini sangatlah cantik melebihi para wanita untuk ukuran seorang pria tulen. Bahkan tubuhnya sangat mungil dengan pinggang yang ramping.
Setelah membersihkan dan memakaikan pakaian untuk renjun wanita tua itu segera bangkit dan keluar untuk memanggil dokter keluarga Lee.
Haechan keluar dari kamar mandi dan mendapati Sungchan sang dokter kepercayaan keluarganya tengah berdiri disamping bibi margaretha untuk menunggunya.
"Bibi bisa keluar sekarang, dan terimakasih "
"Baik tuan"
Setelah kepergian pelayannya, haechan memberi isyarat kepada sungchan untuk segera memulai pemeriksaannya kepada renjun. Dokter muda itu terlihat serius memeriksa dan menyuntikkan obat-obatan serta vitamin ke tubuh renjun. sedangkan haechan kini tengah duduk disofa sembari merokok dan mengawasi sang dokter. Matanya tidak pernah lepas barang sedetikpun kearah renjun ketika Sungchan memulai pemeriksaan nya.
Setelah selesai melakukan tugasnya, Sungchan kini berjalan menghampiri haechan dan mengambil tempat duduk disampingnya.
"Bagaimana hasilnya? " tanya haechan.
"kau menang haechan. Dari hasil usg yang kita lakukan tadi dia positif memiliki rahim, apa kau senang? "
"Tentu saja sungchan ah.. Bukankah itu gunanya dia diberi obat tidur? " kekeh haechan.
"Ya, dasar licik. Kau menikahinya secara paksa dan juga merepotkan ku asal kau tau! Seenaknya menyuruhku membawa alat usg dan perlengkapannya jauh-jauh kehutan! Setidaknya kasih kabar terlebih dahulu jangan dadakan!"
Haechan hanya tertawa menanggapi keluhan sungchan kepadanya. "Tapi aku senang karena hasilnya sesuai seperti harapanku, dan omong-omong kau akan segera memiliki keponakan" ungkap haechan dengan senyum pongahnya.
Sungchan hanya bisa menghela nafasnya ketika bosnya itu terdengar percaya diri sekali jika ia akan segera memiliki anak dengan pujaan hatinya. "Aku sudah memberinya vitamin dan obat hormon sesuai permintaan mu jadi kuharap semua berjalan sesuai rencana"
"Tentu saja, terimakasih kawan kau bisa pergi"
"Baiklah aku pamit dulu, jaga dia baik-baik haechan"
"pasti" jawab haechan penuh dengan penekanan.
Obsidian haechan kini beralih memandang renjun dengan dalam, ingatan tentang pertemuan pertama mereka kala itu kembali terlintas jelas dikepalanya. Hatinya bersorak gembira mengingat kini renjun sudah ada dihadapannya dan menjadi miliknya. Untuk pertama kali dalam hidupnya Haechan bahagia.
Flashback~
Haechan berjalan menelusuri lorong perpustakaan untuk meminjam buku yang akan ia gunakan untuk bahan materi skripsinya. Tiba-tiba suara seseorang memanggilnya dengan tidak ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lasciami Andare [HYUCKREN]
FanfictionRenjun pemuda yang telah menikah dan memiliki seorang anak tidak menyangka jika ia harus menjalani hidup yang bagaikan mimpi buruk semenjak dipindah tugaskan oleh kantornya untuk sebuah perjalanan bisnis di italia. Dikurung dalam sebuah kemewahan ba...