Bibi Margaretha sedang mengawasi dan membantu para maid yang sedang memasak makanan untuk menu makan malam didapur. Mendengar suara langkah kaki yang mendekat, wanita tua itu segera menoleh dan terkejut ketika mendapati nyonya mudanya menginjakkan kaki didapur.
Wanita tua itu kaget ketika ia memandang siluet nyonya muda mereka. Renjun tampak berjalan dengan kesusahan dan sedikit pelan karena kakinya yang mulai membengkak, itu wajar dan sering terjadi pada orang hamil. Wajahnya masih nampak kacau. Matanya memerah bekas ia menangis.
"Ya ampun nyonya apa yang anda lakukan disini?! " Bibi margaret memekik kaget sembari menghampiri panik nyonya muda mereka dengan langkah tergopoh-gopoh.
Renjun hanya menyengir lucu untuk menutupi rasa sedihnya , "Bibi aku lapar, maaf aku tidak memakan menu makan siang buatanmu tadi" sesalnya.
"Tidak apa-apa nyonya, sekarang nyonya ingin makan apa? "
"Aku ingin Kimchi jiggie bi, apakah boleh? "
"Akan bibi buatkan, nyonya duduklah dulu disini" ucap bibi margaret sembari menuntun renjun membantunya duduk dikursi.
"Terimakasih bi"
"Dengan senang hati nyonya"
Setelah menunggu lumayan lama, permintaan renjun sudah jadi. Kimchi jiggie kini sudah terhidang diatas meja makan dengan beberapa lauk pendamping lainnya. Air liur renjun seakan ingin menetes ketika ia melihat makanan merah itu sudah ada dihadapannya. Bibi margaret menyiapkan mangkuk dan sendok agar renjun bisa segera memakannya.
Sesendok Kimchi jiggie masuk kedalam mulutnya. Renjun bersorak gembira dalam hati. Rasanya senang sekali ketika keinginannya sudah terpenuhi sekarang. Sepertinya renjun sedang mengidam.
Bibi margaret tersenyum teduh memperhatikan renjun yang sedang menikmati makanannya dengan lahap. Renjun meletakkan sendoknya setelah suapan terakhir masuk kedalam mulutnya. Ia tersenyum puas.
"Terimakasih makanannya bi" ucapnya.
"Sama-sama nyonya, jika anda sedang mengidam sesuatu lagi silahkan beritahu saya nyonya"
Renjun tertegun sebentar mendengar perkataan bibi margaret. Mengidam? Sepertinya dia memang sedang mengidam, renjun bahkan tidak terlalu suka dengan kimchi jiggie dulu. Kimchi jiggie adalah makanan kesukaannya Haechan. Pria itu selalu memakannya hampir setiap hari. Bibirnya tersenyum simpul sembari mengelus perutnya sayang.
.
.
.
Hari sudah malam, renjun sedang beristirahat dikamarnya sembari memikirkan Haechan. Pria itu tidak keluar dari ruangannya sama sekali semenjak mereka bertengkar tadi siang. Bahkan saat Jeno dan Jaemin pulang pria itu juga tidak mengantarnya keluar. Renjun cemas, apa ia sudah makan? Dirinya menimang-nimang haruskah ia menyusulnya dan minta maaf? Renjun sedang berperang melawan egonya sendiri, ia sadar jika tadi dirinya sudah keterlaluan mengatakan hal itu kepada haechan akan tetapi disatu sisi masih ada rasa kesal mengingat ia sudah dibohongi selama enam bulan ini.
Renjun memutuskan untuk menyusul haechan ke ruang kerjanya saja. Kali ini ia tidak boleh egois, renjun akan meminta maaf pada pria itu. Kaki bengkaknya melangkah pelan menuju depan pintu ruangan kerja Haechan. Ia mengambil nafasnya sebentar lalu mengetuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lasciami Andare [HYUCKREN]
FanfictionRenjun pemuda yang telah menikah dan memiliki seorang anak tidak menyangka jika ia harus menjalani hidup yang bagaikan mimpi buruk semenjak dipindah tugaskan oleh kantornya untuk sebuah perjalanan bisnis di italia. Dikurung dalam sebuah kemewahan ba...