duapuluh

1.4K 148 55
                                    








"Paman"

"Iya ada perlu apa nyonya? " jawab paman mortimore.

"Haechan dimana? "

"Tuan sedang ke kantor untuk mengurus sesuatu nyonya"

"Bisakah paman antarkan aku kesana? "

"Maaf nyonya tapi saya tidak berani untuk menentang perintah tuan Haechan"

"Aku janji tidak akan kabur, ku mohon anak-anak masih menangis dikamar karena merindukan daddynya"

"Baiklah saya mengerti nyonya, silahkan anda nanti keluar saya akan menyiapkan mobilnya" paman Mortimore tidak tega ketika melihat raut memohon yang renjun tunjukan.

"Terimakasih paman"

"Dengan senang hati nyonya"

Renjun menyempatkan diri untuk kedapur dan mencari bibi margaret.

"Bi, apa sudah matang masakannya? "

"Sudah nyonya"

"Boleh tolong siapkan untuk aku bawa ke kantornya Haechan? "

Bibi Margaret agak sedikit ragu, dan renjun paham akan kekhawatiran wanita tua itu.

"Aku ditemani paman Mortimore kok, anak-anak masih menangis mencari daddynya"

"Ah maafkan saya nyonya, akan saya siapkan segera"

"Terimakasih bi"

Ceklek

Pintu kamar dibuka oleh renjun, netranya mengedar dan menemukan dua bayi kecilnya sedang berbaring diatas kasurnya dan menangis. Renjun menepuk-nepuk pantat anaknya untuk menenangkan. Ia lantas segera menggendong Jemi untuk diletakkan dipunggungnya, dan Ale untuk diletakkan digendongan depan.

"Shutttt..  Anak ganteng mama tidak boleh menangis lagi ya, nanti asi yang kamu telan muntah lagi. Sekarang ayo kita temui daddy. Letsgoo"







.






.









.









Renjun sudah sampai dilobi kantor milik haechan. Ia bergerak menuju meja resepsionis bermaksud untuk bertanya. Akan tetapi perempuan didepannya malah berbicara dengan bahasa yang renjun tidak mengerti.

"Ah maaf aku tidak bisa bahasa itali, tunggu paman morti sebentar ya mbak" ucap renjun.

Sang resepsionis hanya mengerutkan keningnya bingung tidak mengerti dengan apa yang dikatakan oleh renjun. Perempuan itu kini keluar dari meja kerjanya dan menuju ke arah security, dia bermaksud untuk mengusir renjun. Ia mengatakan kalau ada pria asing yang tidak jelas dan meminta security mereka untuk membawa renjun keluar.

Renjun masih berdiri didepan meja resepsionis sambil menunggu paman mortimore datang. Ia menimang -nimang anaknya dan mengajak mereka berbicara sebelum seorang pria menarik lengannya kasar dan menuntunnya untuk keluar. Renjun masih terkejut dan belum bisa mencerna apa yang terjadi. Ia didorong dengan kasar sampai terhuyung dan hampir terjatuh. Untungnya paman Mortimore datang disaat waktu yang tepat.

"Astaga.. Anda baik-baik saja nyonya? " pelayan tua itu panik sekali.

"Iya, aku baik paman" jawab renjun.

Security yang melihat intesitas paman mortimore segera membungkukkan badannya memberi hormat. Paman mortimore memukul tengkuk security itu sembari memarahinya dalam bahasa yang renjun tidak mengerti. Renjun ikut meringis nyeri, tua-tua begitu kekuatan paman morti tidak bisa disepelekan. Tidak lama kemudian security tersebut berlutut didepan renjun dan meminta maaf. Renjun hanya diam saja, ia bingung sekali dengan situasi yang terjadi sekarang.

Lasciami Andare [HYUCKREN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang