Kia membeku sesaat saat ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, Marco sedang mempersiapkan sebuah tali panjang di atas dinding dan di ujung dibuat bulatan seakan ada manusia yang akan tergantung lehernya di sana. Sedangkan di samping kanan Marco ada pria yang terkapar dengan penuh darah dan di depannya ada seorang pria bertubuh besar yang menunduk sambil menyiramkan air ke atas tubuh yang tidak berdaya itu.
"Langsung kuburkan dia atau buang saja ke laut," ucap Marco dengan nada santai sambil tertawa pelan seperti ada hal yang lucu jangan lupakan kakinya yang menginjak kaki pria yang sudah meninggal itu. "Dia kira bisa menantang pria sepertiku." Tangan Marco juga masih dipenuhi darah, senapan juga masih ada di tangan pria itu.
Kia tidak pernah membayangkan bahwa pria yang sudah menjadi suaminya selama lima tahun ini sangat mengerikan. Tubuh Kia bergetar saat ini, ia takut dan hendak melarikan diri hanya saja kakinya seperti membeku tidak bisa bergerak. Pandangan di depannya membuat Kia merasa ini seperti mimpi karena tidak pernah terlintas di otaknya bahwa Marco melakukan hal mengerikan seperti ini.
"Dia sangat mengerikan," lirih Kia pelan bahkan tidak terdengar di telinganya sendiri.
Awal ia memasuki ruangan ini juga karena penasaran mengapa Marco melarangnya masuk dan Kia juga tidak sengaja melihat Marco yang memasuki ruangan ini, jadi Kia ingin menghampiri suaminya. Dan Kia nekat turun ke bawah saat penjaga di depan masuk ke kamar mandi. Seharusnya Kia tidak ke sini, memang lebih benar tidak mengetahui apapun daripada mengetahui hal mengerikan seperti ini.
Marco memang sering pulang dalam keadaan mengerikan dengan darah dibaju kemejanya dan pria itu saat ditanya menjawab bahwa itu darah hewan buruannya.
Tidak lama tiga pria yang lain datang dari sebuah ruangan dengan seorang pria yang kepalanya tertutup kain hitam dan dipegang dengan erat oleh dua orang lainnya. "Sebelum itu, Kia di mana bukankah sebentar lagi dia tujuan kita?" tanya Givano dengan antusias ia tidak sabar dengan target yang selama ini ia tunggu.
Kia yang masih menguping semakin lemas, kenapa namanya disebut. Dan Givano sendiri setau Kia merupakan rekan bisnis Marco, ia tidak menyangka bahwa pria itu juga berhubungan dengan tindakan mengerikan seperti ini. Wajah Givano tidak setegas wajah Marco dan cara bicara Givano selama ini terkesan lembut.
"Apakah harus Kia dahulu?" tanya Marco sambil menatap Givano seperti sedang berpikir.
"Apa kamu berubah pikiran karena istri cantikmu itu?" Givano terlihat lebih berani berbicara dengan Marco karena sebenarnya mereka adalah kakak adik, sama ayah tapi berbeda ibu.
"Apa kamu kira aku serendah itu? Berubah pikiran karena dia cantik? Setelah dia melahirkan anak laki-laki, tentu saja taruhan ku denganmu harus tetap berjalan."
Sebelumnya Givano mau menyerahkan bisnis gelap kakek mereka untuk Marco dengan syarat Marco menikah dengan Kia. Givano sejak awal sudah tahu jika Kia menyukai Marco yang saat itu merupakan kakak tingkat mereka. Givano tau setelah melihat sendiri bagaimana Kia berusaha mencari perhatian Marco. Dan pada saat itu Marco perlu untuk menikah karena suruhan papanya agar ada penerus selanjutnya dan dengan senang hati Marco menerima apa yang dimintai oleh Givano yaitu membunuh Kia.
Givano sudah sejak lama memendam dendam pada Kia karena menolaknya cintanya dan malah menyukai Marco, pria yang juga ia benci hanya saja saat ini Givano kalah telak pada pria itu. Givano ingin membalas Kia dengan Marco pria yang dicintai membunuh dirinya sendiri.
Mungkin Kia lupa siapa dirinya sekarang karena Givano sudah beberapa kali melakukan operasi plastik untuk menunjang penampilan karena dulu Givano juga banyak dibully karena rupanya. Dan bagaimana nasib pembully itu? Tentu saja mereka semua sudah menyatu dengan tanah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dark Love
Roman d'amourSebuah pernikahan yang menyiksa bagi Kia, yang harus menikahi pria paling mengerikan yang pernah ia jumpai. Tapi bukannya melepaskannya, pria itu malah menjadi terobsesi dengannya. Marco benar-benar pria yang tidak ada belas kasihan, dia bisa membun...