Bab 4

242 42 42
                                    

"Dan jangan lupa dengan acara pernikahan Zavier minggu depan, kita harus membunuh Jack, salah satu petinggi negara. Kau jangan sampai mempermalukan nama baik Balvc."

Balvc merupakan perusahaan yang berjalan dengan keadaan yang tertutup, dimana disana terjadi seperti transaksi senjata api, target pembunuhan dan banyak lagi hal terlarang disana. Dibandingkan dengan perusahaan yang Marco jalani saat ini, penghasilan Balvc dua kali lipat lebih banyak. Balv sendiri berada di pusat kota, dari luar memang terlihat seperti rumah mewah tetapi di dalamnya banyak suara yang membuat orang awam akan langsung trauma.

"Aku tau, bahkan kemampuanku lebih dari pada kau, sekarang kau ke luar!"

Givano keluar setelah memberikan jari tengahnya kepada Marco. Setelah Givano keluar dari ruangan kerjanya. Marco terdiam beberapa saat. Ia harus melakukan hal yang menakjubkan minggu depan, ia harus membuat strategi yang mencengangkan. Dan Marco juga tidak sabar melihat kehancuran pernikahan Zavier, pria yang ia duga ikut  dalam kasus kehilangan seseorang yang berharga dalam hidupnya

Tidak lama sebuah pesan masuk ke ponselnya dan yang mengirim pesan itu adalah Kia. Dan pesan yang ia dapat membuat Marco sedikit melotot untuk memastikan apa yang ia baca saat ini bukanlah halusinasi, bukannya Kia biasa memberinya pesan seperti bertanya apa sudah makan. Intinya pembahasan tidak penting, tapi ini sungguh berbeda.

'Ayo bercerai, aku keguguran dan aku sepertinya tidak bisa hamil lagi untuk anak kedua mu."

Marco masih mencoba sadar dari keterkejutannya dan ditambah ada lagi sebuah pesan yang membuat keterkejutan Marco bertambah.

'Jangan hubungi aku lagi.'

Ia sekarang harus segera kembali, ada apa dengan wanita itu. Ia menghubungi salah satu anak buahnya untuk menyiapkan pesawat pribadi. Tidak lupa Marco juga menghubungi Kia dan tidak diangkat sepertinya ia juga diblokir. Ada apa dengan wanita ini, Marco bahkan keluar dari ruangan tanpa memandang Givano yang berada di luar ruangnya.

"Ada meeting sebentar lagi," ucap Givano dengan suara lantang dan Marco tidak peduli dengan Givano yang sedang berbicara. "Sial, sampai kapan aku harus menjadi babunya." Givano benar-benar kesal, ia sebenarnya tidak ingin menjadi sekretaris jika bukan orang tuanya yang menyuruhnya. Dan Givano memang disuruh untuk memata-matai Marco, padahal Givano yakin kedua orangtuanya juga tidak akan bisa menjatuhkan Marco.

Tidak lama seorang pria datang menghampiri Givano. "Pak, tamu sudah datang."

Givano mengambil ponsel dalam kantong celananya untuk menghubungi Marco, belum sempat ia berbicara, Marco sudah lebih dahulu berbicara.

'Aku akan pulang, jangan menghubungi aku bajingan.'

Dan Marco mematikan sambungan telepon mereka secara sepihak. Setelahnya sambungan telepon mereka mati, dan saat itulah membuat Givano semakin kesal. Marco benar-benar menjijikan, jika saja tidak ada tujuan ia pasti akan membuat perhitungan.

"Gimana Pak?"

"Batalkan."

"Tapi mereka tamu yang sudah lama ditunggu." Pegawai itu bertanya sekali lagi, karena untuk bekerja sama dengan perusahan di negara ini tidak mudah.

"Saya akan menggantikan posisi Marco." Givano berdiri dan berjalan langkah kesal, pekerjaannya semakin bertambah.

***

Setelah sampai ke negara asalnya, Marco tidak membuang waktunya lagi dan berjalan cepat memasuki rumah, setiba di dalam ruangan khusus cctv di situlah ia melihat rekaman beberapa waktu yang lalu. Di sana terlihat Kia yang terlihat gelisah dan agak melamun lalu setelahnya Kia mengambil Vina dan membawanya keluar dan pergi dari rumah menggunakan mobil. Ada apa sebenarnya? Memang Kia sangat aneh beberapa hari ini. Bahkan selama ia keluar negeri, Kia tidak pernah mengirimkannya pesan.

"Benar-benar merepotkan." Marco mengeluarkan ponselnya dan menghubungi para anak bawahannya yang memang mempunyai kemampuan yang lebih untuk melihat keberadaan seseorang.

Marco memilih duduk di sofa dan membuka kemejanya yang menyesakkan, apa maksud wanita itu dengan keguguran? tidak bisa punya anak lagi?

"Sial." Marco lelah menerka-nerka apa yang terjadi kerena sebelumnya Kia tidak pernah seperti ini, apa hanya kejadian ia tinggal kerja malah sampai panjang seperti ini masalahnya? Marco yang tidak sabar langsung menghubungi bawahannya padahal masih sepuluh menit waktu pencarian mereka.

"Sudah kau temukan?" Marco mengela napas kasar saat belum ditemukan. "Cepat atau kesempatan hidupmu akan berkurang." Marco mematikan sambungan telepon mereka, tidak lama ponselnya kembali berbunyi dan mereka juga mengirimkan video apa yang dilakukan Kia.

"Jangan sampai ketahuan, pasang kamera tersembunyi di dalam rumahnya."

Marco melempar ponselnya sembarang ara dengan kasar dan ia tinggal menunggu hingga aktifitas Kia dapat terekam. "Kau lihat nanti." Marco tersenyum miring, akan ia beri pelajaran pada wanita pembangkang. Marco sampai sekarang belum bisa menemukan alasan keanehan Kia, tapi melihat perilaku wanita itu sepertinya ia akan membuat sebuah hukuman.

Setelah menunggu sepuluh menit, akhirnya apa yang ia tunggu terkirim juga. Sebenarnya saat ini Marco curiga jika Kia ada pria lain, jika memang ada ia akan membunuh keduanya. Dan ternyata  wanita itu juga pulang ke kampung halamannya.

Apa selama ini Kia memang sudah bermain belakang dengan orang lain? Hanya saja setelah menonton cctv itu, perasaannya tiba-tiba tidak karuan saat melihat Kia menangis terisak-isak di ruang tamu sendirian dengan tangan tidak berhenti menarik rambutnya sendiri. Apa dia frustasi karena keguguran.

Dengan wajahnya yang datar, Marco memutar otak setidaknya berusaha untuk memikirkan apa yang terjadi pada Kia sebenarnya. Marco yang rencana ingin menghukum wanita itu jadi berpikir dua kali apalagi saat Kia mengores tangannya sendiri. "Apa yang wanita itu lakukan." Marco langsung mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang, saat Kia seperti mengambil sebuah tali membuat Marco langsung beranjak bangun dan langsung menuju jet pribadinya. Sambil menyuruh orang yang dekat dengan rumah Kia untuk segera datang ke rumah Kia.

Disisi lain Kia mengambil tali untuk mengikat kelambu yang akan ia pakai dengan Vina malam ini, pasti akan banyak nyamuk malam ini. Ia mengusap air mata yang tidak berhenti menetes, sebenarnya ia bisa menangis seperti ini karena mimpi mengerikan itu kembali. Mimpi ia berada di dalam ruangan gelap penuh dengan teriakan kesakitan, Kia bersumpah yang paling ditakuti adalah disiksa oleh Marco dan Givano, ia jadi menerka-nerka siksaan apa itu. Bukankan lebih baik ditembak mati saja, lalu mau bunuh diri juga Kia takut, saat ini posisi paling sulit yang pernah ada di hidupnya.

"Anak Mama udah tidur belum?" tanya Kia lembut sambil mengusap tangan Vina yang bergerak tidak nyaman. "Maafin Mama ya sayang." Sedari kecil Vina sudah hidup mewah berkat Marco, jadi melihat Vina yang tidak nyaman jadi perasaan Kia jadi tidak enak.

***

Target 30 Vote + 20 Komen = Up

Kalau kalian suka cerita ini jangan lupa dimasuin dalam perpustakaan kalian ya, di share juga keteman-teman kalian.

Makasih semuanya 😊😊😊

Rabu, 13 November 2024

Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang