late to wake up

1.4K 159 32
                                    

Pagi hari akan segera tiba, di luar langit masih terlihat gelap karena belum cukup waktu untuk matahari naik kepermukaan dan menunjukan sinarnya.

Masih jam lima pagi, seperti biasa sejak hamil Haein selalu terbangun lebih dulu, perutnya yang terasa mual memaksa tubuhnya yang masih lelah itu harus segera bangun dan membuka mata. Haein mulai mengerjapkan matanya dan pemandangan pertama yang ia lihat adalah wajah tampan seorang laki-laki yang masih terlelap dalam tidurnya.

Jarak mereka yang sangat dekat, bahkan  hampir tak ada celah sedikitpun membuat Haein mendapatkan kesadaran penuh dalam sekejap, dan menyadari jika sekarang yang ia jadikan penopang kepalanya bukanlah bantal melainkan lengan kanan laki-laki yang tertidur di sampingnya, bahkan ia bisa merasakan hembusan nafas laki-laki itu mengenai wajahnya. Sejak kapan mereka tidur dengan posisi seperti ini? Apa ia tidur terlalu lelap semalam hingga tak sadar mendekat ke arah laki-laki itu?.

Haein terdiam beberapa saat, mendongak untuk menatap laki-laki yang masih terlelap dalam tidurnya itu. Well tak bisa ia pungkiri jika laki-laki itu memiliki paras yang tampan bahkan lebih dari sempurna dan tentunya idaman para wanita, ia pun heran mengapa ia bisa terjebak dengan laki-laki itu hingga membuat mereka harus menikah pada akhirnya. Apakah itu kesialan? Atau justru anugrah?.

Entahlah! Apapun itu sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengagumi wajah tampan calon suami mu Hong hae-in!, ingat apa yang membuatmu terbangun sepagi itu!.

Well, Haein merasa sesuatu bergejolak dalam perut nya dan meronta untuk segera di keluarkan, membuat rasa mual tak tertahankan yang memaksa ia untuk segera bangkit dari sana atau kasur itu akan menjadi korban muntahannya. Haein menutup mulutnya dengan sebelah tangan, menyibak selimut dengan kasar dengan tangannya yang lain dan langsung berlari menuju kamar mandi, ia tak peduli lagi jika gerakannya yang terburu-buru itu membangunkan laki-laki itu dari tidurnya, yang jelas ia perlu ke kamar mandi sekarang!.

Baek Hyun Woo, laki-laki itu mulai terusik dari tidurnya saat ia merasakan wanita yang semula tidur di sampingnya kini sudah tak ada di sana, perlahan ia mengambil posisi duduk dan mencoba mengumpulkan kesadarannya. Melihat pintu kamar mandi yang sedikit terbuka serta mendengar suara cukup keras dari dalam sana membuat laki-laki itu dengan sekejap mendapatkan kesadarannya, ia tau suara apa itu dan siapa pemiliknya, dengan gerakan cepat ia menyibak selimut yang menutupi sebagian tubuhnya dan sedikit berlari menuju kamar mandi.

Tak peduli jika mungkin yang di dalam kamar mandi itu sedang tidak menggunakan baju atau sedang melakukan aktivitas lain, Hyunwoo langsung mendorong pintu itu hingga terbuka lebar, membuat seseorang yang di dalam sana menoleh sesaat kemudian arahnya, lalu kemudian kembali pada aktivitasnya semula.

Baek Hyun Woo, laki-laki itu langsung terbelalak melihat wanita yang kini sedang berdiri di depan wastafel kamar mandinya, ia tengah kesusahan sendiri memuntahkan isi perutnya, rambutnya yang tak di ikat itu tergerai kemana-mana dan tentunya semakin menyulitkan wanita itu.

Tanpa di minta, Hyunwoo langsung berjalan mendekat dan mengangkat rambut wanita itu dengan sebelah tangan, lalu sebelah tangan yang lain ia gunakan untuk membantu memijat tengkuk wanita yang kini sedang bersusah-payah memuntahkan isi perutnya. Tak ada rasa jijik sedikitpun, justru Hyunwoo merasa tak tega melihatnya, ia baru tau jika fase morning sickness yang sempat wanita itu keluhkan pada dokter kemarin ternyata separah ini.

Sudah lewat beberapa menit, Haein sudah berhasil memuntahkan semua isi perutnya bahkan hingga tenggorokan nya kini terasa sangat pahit, ia berpegangan kuat pada wastafel di depannya saat merasa tubuhnya mulai lemas, kaki dan tangannya bergetar hebat, ia pun mulai berkeringat dingin.

"Kau sudah selesai?" Tanya Hyunwoo melihat kini wanita itu hanya diam dan menundukkan kepalanya. Haein mengangguk pelan, ia bahkan tak memiliki cukup tenaga untuk mendongkak menatap wajah laki-laki yang kini mencemaskan keadaan nya, jujur kini kepalanya juga mulai terasa berat.

Queen Of Tears (Another Story)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang