sorry

2.3K 229 83
                                    

Pagi baru saja di mulai, matahari saja baru merangkak naik untuk menyinari bumi yang membutuhkan cahaya nya untuk para manusia di dalamnya melakukan kegiatan.

Suasana hangat sangat terasa di ruang keluarga kediaman Baek family yang kini di isi oleh keluarga itu dan pengisinya yang lain, juga Lee Minho sebagai tamu yang hari ini sengaja datang lebih awal dari kesepakatan karena mendapatkan undangan sarapan bersama dari tuan rumah saat ia datang malam lalu.

Kini mereka sedang berbincang ringan sambil menunggu orang yang mereka tunggu datang dan ikut berkumpul bersama di ruangan itu, hingga akhirnya percakapan mereka terhenti sejenak saat melihat wanita paruh baya yang tadi pergi untuk memanggil Hyunwoo dan Haein kini tengah berjalan menuruni tangga. Ada yang berbeda dari wanita itu, dia terlihat tak sesenang saat pergi beberapa saat lalu, kini ia terlihat gelisah juga menoleh beberapa kali ke belakang ke arah ruangan yang di tinggalkan olehnya beberapa saat lalu.

"Mereka sudah siap?" Tanya nenek Seul hee, membuat wanita itu menoleh dan merubah raut wajah gelisah nya menjadi terlihat gugup, bingung harus menjawab apa.

"Yee?" Ucapnya untuk menutupi rasa gugup dan bingung nya yang bahkan belum memiliki jawaban apapun untuk pertanyaan itu, sejak tadi dia sibuk menerka-nerka tentang apa yang terjadi pada pasutri itu sehingga membuatnya lupa jika orang-orang ini akan bertanya padanya tentang pasutri itu.

"Hyunwoo dan Hein? Mereka sudah siap? Atau mereka masih tidur?" Ucap nenek Seul hee mengulang pertanyaan nya yang di tambah dengan sebuah dugaan setelah melihat ekspresi wajah putrinya itu, berpikir wanita itu malu untuk jujur jikalau dugaannya benar bahwa kedua orang itu masih tidur, karena di sana ada Lee Minho.

"Mereka sudah bangun, tapi...," ucapnya terlihat bingung harus melanjutkan perkataannya, haruskah dia berkata jujur jika pasutri itu sedang bertengkar dan mungkin tak akan ikut bergabung untuk sarapan pagi ini?.

"Tapi?" Ucap mama Seon Hwa menanggapi perkataan yang menggantung itu.

***

Di dalam kamar yang sampai saat ini masih di huni oleh pemiliknya, di saat yang lain sudah berkumpul di bawah, disana suasana tegang dan mencekam sangat terasa.

Baek Hyun Woo, laki-laki itu kini berdiri bersedekap dada di depan sang istri yang kini duduk di atas ranjang sembari menundukkan kepalanya, Hyunwoo masih diam dan mencoba untuk mengumpulkan kata-kata yang tepat untuk bertanya kepada sang istri, dan berharap kali ini wanita buncit itu mau terbuka sehingga dia bisa tau apa permasalahannya dan mereka bisa menyelesaikan itu.

Melewati beberapa menit hanya diam dan beberapa kali menghembuskan nafas untuk menghilangkan emosi dalam dirinya, Hyunwoo kini mulai berjongkok kembali di hadapan sang istri dan menatapnya dengan tatapan teduh untuk membuat wanita itu merasa tenang dan nyaman.

"Yeobo" panggilnya untuk memulai percakapan itu, Haein yang sedari tadi menunduk kini menatap mata sang suami yang sejak tadi ia hindari.

"Bisakah kita selesai semuanya sekarang? Aku janji akan membiarkan mu pergi bersama kakak mu setelah ini" bujuknya seraya menggenggam tangan wanita buncit itu, berkata jika dia sebenarnya tak ingin menahan sang istri pergi, hanya saja masalah mereka memang perlu untuk di selesaikan agar tidak ada kesalahpahaman apapun lagi, juga omong kosong perceraian yang Haein katakan di pagi buta.

"Tolong katakan apa kesalahan ku sehingga kau menghindari ku pagi ini?" Ucapnya dengan nada lembut tanpa emosi ataupun tatapan tajam seperti beberapa saat lalu.

"Apa karena semalam aku merajuk dan meninggalkan mu tidur, kau jadi seperti ini?" Tanyanya lagi yang masih enggan di jawab oleh wanita itu.

"Jika memang karena itu aku minta maaf, aku salah karena tidur lebih dulu bahkan tidak melanjutkan memijat kaki mu, semalam aku...," ucapnya terhenti karena Haein memotong perkataannya.

Queen Of Tears (Another Story)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang