Haein dan juga Hyunwoo masih dalam perjalanan menuju rumah sakit, sepanjang jalan Haein memfokuskan pandangan ke arah luar, memandangi gedung-gedung pencakar langit yang terlewati oleh mobil yang ia tumpangi.
"Awas salah masuk" tegur Hyunwoo seraya terkekeh, melihat istrinya yang sedang fokus menikmati pemandangan tapi tangannya tak berhenti menyendok kan es krim ke dalam mulutnya, Hyunwoo mengulurkan tangannya untuk menghapus noda es krim di sudut bibir istrinya membuat wanita itu tersenyum.
"Enak?" Tanyanya yang langsung di balas anggukan cepat oleh sang istri.
"Aku kayak anak kecil ya" ucap Haein menyadari jika tingkahnya belakangan ini memang seperti anak kecil, kadang ia pun merasa tak enak pada Hyunwoo yang harus meladeni dia yang kadang menjadi sangat manja, tapi entahlah semuanya terjadi begitu saja.
"Gak papa" jawabnya singkat, Hyunwoo sengaja tidak mau terlalu menanggapi karena takut salah berbicara yang berakhir membuat mood istrinya berantakan.
Belasan menit berlalu, mereka kini sudah sampai di rumah sakit bahkan sudah berada di dalam ruangan dimana Haein akan di periksa, suasana pemeriksaan kali ini sedikit tegang rasanya, berbeda dengan pemeriksaan-pemeriksaan sebelum nya, penyebab utamanya adalah karena hari ini mereka akan mengetahui jenis kelamin bayi kembar mereka.
Memang mereka tak mempersalahkan jenis kelamin bayi kembar mereka, perempuan ataupun laki-laki, mereka akan menerimanya dengan senang hati, tapi entah kenapa rasa gugup itu tetap ada, apakah karena ini pertama kalinya mereka memiliki anak?.
Dokter itu mulai mengoleskan gel di atas perut buncit Haein, membuat wanita itu sedikit menegang, rasa gugupnya semakin menjadi-jadi saat dokter itu mulai menggerakkan alat di atas perutnya.
Keduanya menatap fokus ke arah monitor dan mendengarkan dengan seksama setiap kata yang terucap dari dokter itu, tangan mereka yang saling bertaut itu kini semakin menggenggam erat, senyuman yang di temani dengan air mata haru itu menghiasi wajah keduanya, tak kala dokter itu mengatakan jika bayi nya laki-laki dan juga perempuan.
Sungguh kebahagiaan yang tiada tara, mereka tak bisa lagi menyembunyikan ekspresi bahagia dari wajah mereka, entah berapa ratus kali mereka mengucapkan syukur dalam hati mereka atas anugerah terindah yang Tuhan berikan untuk mereka saat ini.
"Terimakasih" lirih Hyunwoo mengecup puncak kepala istrinya, Hyunwoo benar-benar merasa jika semua kesedihan dan penderitaan yang dialaminya lenyap begitu saja, ketakutannya akan diagnosis dokter kala itu seolah menjadi angin lalu bagi nya, ia sudah tak peduli lagi jikalau pun ia tak bisa memiliki keturunan lagi setelah ini, menurut nya ini sudah lebih dari cukup, bahkan sekarang Hyunwoo sudah tak mengingat lagi akan perdebatan panas antara dia dan mantan tunangannya tadi pagi.
"Oppa senang?" Tanya haein mendongkak untuk menatap suaminya, kini mereka sudah berada dalam mobil kembali. Hyunwoo sedikit menunduk lalu menganggukkan kepalanya.
"Lebih dari senang..., aku bahagia" ucap Hyunwoo masih dengan senyuman yang sama, keduanya kini menatap Poto putih abu-abu yang tak lain adalah hasil USG Haein barusan.
"Oppa" ucap Haein masih menatap ke arah Poto kecil itu.
"Hemh?" Dehem Hyunwoo, Haein terdiam sejenak, ia seperti ingin mengatakan sesuatu tapi ragu-ragu, terlihat bagaimana ia memainkan jari-jarinya.
"Ada apa? Katakan saja" ucap Hyunwoo.
"Apa kau mau menemani ku suatu tempat?" Ucap Haein setelah beberapa kali meyakinkan dirinya untuk berbicara.
"Suatu tempat? Dimana itu?" Tanya Hyunwoo menatap sang istri yang kini juga menatapnya, Haein tidak menjawab pertanyaan Hyunwoo, ia hanya mengatakan sebuah alamat agar supirnya mengantar mereka ke sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Queen Of Tears (Another Story)✅
FanficApakah kalian berpikir jika cerita ini akan sama dengan drama queen of tears di Netflix?. Kisah yang menceritakan tentang kisruh rumah tangga Hong hae-in si kepala batu dan Baek Hyun woo si tukang lari dari masalah?, atau menceritakan tentang queen...