7. Rony menyerah?

2.3K 149 9
                                    

Walaupun keduanya sudah sepakat untuk menjadi suami istri beneran, sama sekali tidak menghilangkan kecanggungan yang terjadi diantara mereka. malah rony menjadi lebih gugup saat bersama salma, begitupun salma

begitu sampai apart, mereka bergegas untuk menuju kamarnya masing masing. tapi lagi lagi tangan salma ditahan oleh rony

"bentar tunggu sini" rony lantas masuk kekamarnya untuk mengambil sebuah kertas yang merupakan surat kontrak mereka berdua, yang sudah ditanda tangan diatas materai 

"ini mau dirobek aja?" tanya rony sambil menunjukkan surat itu pada salma

"boleh"

"punya kamu mau dirobek juga?"

"nanti aku robek"

ronypun menangguk dan kini suasana canggung pun terjadi lagi. mereka berdiri diruang tamu tanpa melakukan percakapan apapun 

"lucu yaa" ucap rony

"siapa?"

"kita... jadi canggung gini"

"belum terbiasa"

"ini... masih mau pisah ranjang?" tanya salma, persetan dengan gengsi lah yang penting statusnya jelas

"mau dikamar aku tau kamar kamu aja"

"kamar kamu aja"

rony menggaruk tengkuk lehernya untuk menghilangkan gugup yang membuat pacu jantungnya berdetak lebih cepat, memikirkan bagaimana nanti satu kamar dengan istrinya.

"mau pindahan sekarang?" tanya rony untuk memastikan

"nanti aja, lagi juga kita baru pulang kan. kasian kamu cape"

rony pun mengangguk " yaudah ayo kekamar"

"hah?" 

"maksudnya tidur, mau tidur kan?"

"eh iya, tapi ini aku ganti baju dulu" salma pun bergegas menuju kamarnya tanpa menunggu jawaban rony

sembari menunggu , rony membereskan kamarnya terlebih dahulu , mengganti sprei, menyempotkan pewangi. ia buat senyaman , serapi dan sewangi mungkin supaya istrinya betah tidur dikamarnya. 

selama 30 menit lebih rony menunggu salma, tidak lama pintu kamar ada yang mengetuk, membuat degup jantung rony mendadak kembali berdetak cepat, ia pun menarik nafasnya panjang sebelum membukakan pintu kamar untuk salma

"ca" ucap rony dengan senyum yang selebar mungkin 

salma masuk kedalam kamar 

"tumben wangi kamarnya" ucap salma sembari melihat sekeliling. padahal sebenarnya kamar rony memang selalu wangi, cuma ngga tau kenapa ini terlalu wangi 

"ah... iya biar kamu nyaman"

salma mendudukkan dirinya dipinggiran kasur suaminya itu, menatap rony yang kini masih berdiri dipintu 

"sini" ucap salma menapuk kasurnya 

"eh iya" rony lagi lagi mengeruk tengkuk lehernya yang tidak gatal " mau tidur sekarang?"

"boleh"

"lampunya mau dimatiin apa gini aja"

"aku lebih nyaman dimatiin sih, tapi kalo kau ngga nyaman gapapa"

"nyaman kok" rony menghampiri saklar untuk mematikan lampu karnya 

terhitung sudah 45 menit sejak rony dan salma memutuskan untuk sama sama membaringkan tubuhnya diranjang yang sama.

keduanya masih terjaga menatap langit langit kamar rony tanpa ada yang memulai percakapan satupun 

karena tak ingin keheningan ini berlangsung lebih lama lagi, salma pun mengalah dan berdehem singkat sebelum ia memulai percakapannya 

NIKAH KONTRAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang