Setelah Damian dan Chiel memasuki istana, sekarang mereka berdua sedang menghadap terlebih dahulu kepada raja dan disaksikan oleh banyak petinggi istana lainnya dengan jajaran prajurit disisi kanan dan kiri.
"Aku ucapkan selamat datang pangeran Damian dari Azeroth, dikerajaan Arcadia,"
"Aku raja Falkor, ayah dari pangeran Chiel mengucapkan terima kasih karena kamu sudah menyelamatkan anakku,"
Damian tidak langsung merespon, matanya sangat fokus memperhatikan setiap gerak gerik Falkor dengan tatapan yang sulit diartikan. Tak ayal sikap Damian itu langsung menarik perhatian semua orang yang ada disana.
"Maaf raja, tapi sepertinya anda keliru. Aku tidak menyelamatkan pangeran Chiel dari penculik atau pertarungan, aku hanya menemaninya pulang,"
"Aku mewakili kerajaan Azeroth, juga mengucapkan terima kasih atas sambutan yang baik ini,"
Setelah mengatakan itu barulah Damian memberikan salamnya dengan sedikit membungkukkan kepala, tak lama setelah itu Aidan datang memasuki ruangan dah langsung menghampiri adiknya.
Tap!
Tap!
Tap!Sret!
Aidan berjongkok dan langsung memeluk Chiel, begitupun sebalikya anak itu langsung membalas pelukan kakanya dengan erat.
"Kamu baik-baik saja?"
"Tentu, kak Damian menjagaku dengan baik, sebelum sampai disini kami juga sempat makan daging terlebih dahulu," ujar Chiel.
"Aku tidak pernah berpikir jika beristirahat ditengah hamparan padang rumput sambil menikmati makanan yang kita masak sendiri akan seenak itu, ayah ibu dan semuanya aku tidak berbohong sama sekali. Kak Damian menjagaku dengan baik, dia bahkan mengajari aku bagaimana cara menggunakan sihir," imbuhnya.
Setiap kata yang Chiel ucapkan selalu mampu mengagetkan semua orang, apalagi dia menceritakannya dengan sangat antusias dan serius.
"Benarkah apa yang dikatakan putraku, pangeran?" tanya raja Falkor.
"Benar yang mulia, maaf jika aku lancing sudah mengajari pangeran Chiel ilmu sihir. Jujur saja aku menyukainya karena dia sangat pintar, aku ingin dimasa depan pangeran Chiel bisa melindungi dirinya sendiri dan juga orang lain,"
"Sekarang aku bisa menggunakan elemen api dan air ayah," ujar Chiel.
Melihat putra bungsunya yang begitu semangat dan antusias, ratu Shasta langsung membentangkan kedua tangannya agar Chiel memeluk dia. Pangeran kecil itu pun langsung berlari menghampiri dan memeluk ibunya.
"Untung kamu selamat, maafkan ibunda tidak bisa menjagamu dengan baik,"
"Awalnya aku sangat ketakutan, tapi setelah aku bersama kak Damian semuanya jadi tenang. Ada banyak hal yang aku pelajari selama diperjalanan, kami bisa sampai dengan cepat karena menaiki kuda undead. Dan aku diijinkan belajar menunggangi kuda itu bersama kak Damian, sekarang aku yakin kemampuan berkudaku sudah jauh lebih baik,"
Mendengar pengakuan Chiel yang menaiki kuda undead, Aidan tidak bisa menyembunyikan ketertarikannya. Dia memperhatikan penampilan Damian dari atas sampai bawah, Aidan akui jika pria berambut panjang itu memang mempunyai aura yang kuat.
"Ayah, ibu. Tolong ijinkan kak Damian bermalam disini, aku ingin mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada dia dengan memperlihatkan keindahan Arcadia," ujar Chiel.
Raja tampak berpikir sejenak, namun pada akhirnya dia mengangguk setuju dan memberikan ijin itu. Chiel menjadi sangat senang sekali, menarik perhatian Aidan yang tiba-tiba jadi mempunyai perasaan cemburu kepada Damian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DINASTI BLACK SUN
FantasySebuah sekolah ternama melakukan pelayanan seksual untuk para anggota bangsawan dengan menawarkan siswa-siswa nya, bak sebuah permen mereka yang cantik dan wangi akan dihisap dan jilat sampai puas oleh para penguasa itu. Sedangkan dipusat kota ada s...