"Berhenti ngikutin gue!"
Sean menyentakkan tangannya yang sejak tadi digandeng. Dia benar-benar merasa risih setelah kepindahan gadis aneh ini ke rumah dan sekarang ke sekolahnya juga. Sean bingung sendiri kenapa Umma mau-mau saja dititipkan anak orang yang sepertinya memiliki kelainan begini. Bagaimana tidak, gadis ini sangat sulit diajak berbicara, takut pada segala hal, dan tak mampu bergaul padahal ada banyak sekali orang yang ingin berteman dengannya.
"Lo kenapa ngga sekolah di tempat anak berkebutuhan khusus aja sih?" Sean melontarkan pertanyaan tersebut dengan kesal.
Sedangkan yang ditanyai begitu semakin merapatkan dirinya tanpa peduli kalau barusan Sean secara tidak langsung menganggapnya anak berkebutuhan khusus.
"Oi, jawab!"
Gadis yang bernama lengkap Faradilla Rageisha itu masih tak mau bersuara walaupun sudah ditekan. Mereka berdua berjalan dengan posisi seperti itu sepanjang jalan menuju kantin. Tiba disana, semua mata menatap ke arah mereka. Ah, lebih tepatnya ke arah Geisha. Para fans garis keras Sean melotot tajam, bahkan ada yang terang-terangan berbisik menghina Geisha yang berpenampilan culun dengan kacamata dan gaya rambut dikepang dua.
Sean menghentikan langkahnya di salah satu meja yang sudah diisi beberapa temannya. Dia duduk dan menarik serta Geisha agar ikut duduk di sebelahnya.
"Bawa siapa nih?" Seno, temannya yang merupakan anak pengusaha kaya yang royal abis ini jadi yang pertama kali bersuara. "Pacar ya?"
"Ngaco lu."
Gerald meringis kasihan setelah melihat wajah nelangsa temannya. Tadi malam cowok tersebut sudah menceritakan semuanya dengan lengkap, termasuk fakta mengenai Geisha yang merupakan sepupu Sean atau anak dari Adik Ibu Sean yang mulai sekarang akan tinggal bersama mereka dikarenakan kedua orang tua gadis itu sedang sibuk mengurus perceraian, sehingga tidak ada yang bisa mengurus Geisha.
"Dia sepupunya Sean," Gerald bantu menjawab.
"Oh, wow," Yang ini namanya Chandra, si social butterfly dan gitaris band sekolah mereka. "Cantik banget. Siapa namanya?"
Geisha tidak bersuara, dia malah menunduk sambil memainkan kuku. Kepala Sean rasanya sudah mau meledak, dia malu untuk disebut sebagai sepupu Geisha karena tingkah gadis ini yang abnormal.
"What's wrong, pretty?" Chandra kebingungan. "Kenapa ngga jawab? Lo takut sama gue?"
"Sstt, udah deh, Chan, gatel amat ente," Seno menyahut. "Dia beneran takut itu."
Mendengar hal itu Chandra sontak meraih ponselnya dari atas meja, membuka aplikasi kamera dan memandang pantulan wajahnya sendiri disana. Aman, masih tampan seperti biasanya. Lalu kenapa sepupu Sean setakut itu?
"Mau makan apa?" Sean bertanya sambil menggoyangkan lengannya yang masih setia digandeng Geisha. "Oi, makan apa?"
"Jangan dikasarin gitu," kata Gerald membela. Dia yakin Geisha sedang mengalami sebuah trauma mengingat alasan pindahnya ia kemari adalah karena masalah perceraian kedua orang tuanya. Ini baru tebakan Gerald saja. Sean itu cerdas, jadi cepat atau lambat dia akan mengerti tanpa perlu Gerald jelaskan. "Tambah takut dia ntar."
Sean menghela nafas, ia berusaha berbicara selembut mungkin sesuai saran Gerald. "Mau makan apa? Nanti gue pesenin."
Tak disangka, cara ini berhasil. Meskipun tidak menjawab, tapi Geisha akhirnya menunjuk ke arah penjual bakso dengan jari telunjuknya.
"Ya udah, lo tunggu sini." Sean berdiri, namun bukannya tetap duduk, Geisha malah ikut berdiri. "Ck! Kenapa lo ngikut?"
"Ajak aja udah," ujar Chandra.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me | Sehun X Seulgi
FanficPangestu Sean Jayadana kembali datang ke kehidupan mantan pacarnya untuk menebus kesalahannya di masa lalu. Ia menikahi Lembayung Regina dan berusaha menjadi sosok suami yang baik meski Gina selalu menolaknya dengan keras. Sampai pada akhirnya... Gi...