13 : Merindukanmu (Yang Belum Tercapai)

125 15 0
                                    

LOVE SENIOR
KARNRADA












03.15 AM

Jam tangannya menunjukkan angka demikian.

Langit masih gelap gulita, hanya diterangi oleh cahaya jingga dari lampu jalan. Kakinya yang panjang terus berjalan menyusuri gang kecil yang anehnya sepi, meski hari semakin dekat dengan hari ujian tengah semester. Jalanan di sekitar universitas yang tidak pernah tidur karena para mahasiswa melebarkan mata mereka untuk membaca buku sampai larut malam dan sering keluar. Mereka selalu mencari sesuatu untuk dimasukkan ke dalam perut dan mengisi ulang energi mereka saat larut malam. Aneh rasanya malam ini sepi. Berbeda dengan hatinya yang berteriak-teriak dan kalut, sangat merindukannya hingga tak bisa diam. Setiap malam yang telah berlalu, mengapa dia tidak bisa menenangkan hatinya? Membawa seseorang untuk mengisi posisi itu tidak akan membuat segalanya lebih baik. Itu hanya akan membuatnyq semakin menginginkan Gyoza daripada sebelumnya. Bisa tidur bersama sambil berpegangan tangan seperti malam itu saja sudah cukup.

Kelopak mata tajam itu tertutup, dia menghirup udara sejuk hingga penuh di paru-parunya sebelum menghela nafas panjang. Tiba-tiba dia teringat pada tubuh telanjang yang tertidur di tempat tidurnya sekarang. Itu adalah sesuatu yang tidak seharusnya terjadi, Manaow tahu itu. Dia selalu melihat Luktan sebagai teman sejak dua bulan mereka saling mengenal. Dia berpikir bahwa mereka akan menjadi teman baik. Tapi apa yang terjadi tadi, gadis itu ternyata berpura-pura mabuk. Sekalipun Luktan yang merayunya, betapapun jelasnya dia mengatakan bahwa itu hanyalah teman seks, mustahil untuk menyalahkan Luktan sendirian. Jika dia ingin menyalahkan sesuatu, dia harus menyalahkan cinta. Cinta bertepuk sebelah tangan menyebabkan seseorang bersikap egois, memanfaatkan orang lain untuk menghapus rasa sakit di pikirannya, sementara orang lain menggunakan tubuhnya untuk ditukar dengan cinta yang diidam-idamkannya.

Dia tahu itu salah tetapi dia tetap melakukannya... Sekarang dia memikirkannya, tidak ada yang bisa dia lakukan untuk memperbaikinya.

Manaow berhenti di depan sebuah gedung berlantai lima. Asrama seseorang yang membuat dirinya begitu putus asa sehingga dia harus datang jauh-jauh ke sini untuk memandangi balkon orang itu, sungguh gila.

Dia hanya bisa mengutuk dirinya sendiri dalam hati atas omong kosong yang dia lakukan.

Angin sejuk bertiup kencang dan dia harus melipat tangannya lebih erat di depan dada. Dia merasa sedikit marah pada dirinya sendiri karena tidak membawa jaket. Tubuhnya yang tinggi melingkari bahunya karena kedinginan. Melihat ke balkon kamar di lantai lima, orang itu pasti sedang tidur sekarang. Jika dihitung-hitung, dia baru mengetahui tentang Gyoza selama kurang lebih dua bulan. Namun melalui aktivitas yang mereka lakukan bersama, perasaan terhadap Gyoza terus meningkat. Rasa sesak di dada membuncah, lalu meledak, menjelma menjadi gambaran nyata cinta di hari yang dingin ini.

Apakah itu cinta?

Mungkin tidak... Itu terlalu cepat!!? Maka itu adalah perjalanan yang gila. Dari asramanya sendiri, dia kesini untuk melihat balkon kamar Gyoza. Apa itu cinta, suka, atau obsesi? Manaow tak ingin mencari jawabannya saat ini, yang dia tahu itu membuatnya sangat gelisah hingga membuatnya gila.

Manaow menghela nafas dengan perasaan berat, dia menginginkan jawaban yang jelas. Mata bulatnya bergetar saat dia membayangkan bagaimana perasaan Gyoza. Apakah sama yang dia rasakan atau bagaimana? Ataukah diam yang dia miliki adalah jawabannya? Diam dan hilang, seolah pengakuan cinta tak pernah terdengar dari mulutnya. Atau mungkin ketidakpastian adalah jawabannya? Yang paling jelas sekarang, Gyoza sudah bersama senior itu. Mereka berdua berciuman dalam bayang-bayang dan akan terasa canggung jika dia menyatakan cintanya padahal dia sudah punya pacar. Bibir tipisnya menyunggingkan senyuman. Bercampur dengan rasa mengasihani diri sendiri. Kenapa dia baru memikirkannya? Tindakan orang lain dengan jelas menunjukkannya bahwa dia sudah mengatakan itu.

Love Senior 1 (VERSI INDONESIA)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang