4 : Aku Khawatir

126 12 0
                                    

LOVE SENIOR
KARNRADA









Apa yang kulakukan?

“Nao, jangan berkedip terlalu sering.  Jika matamu kacau, akan sulit untuk memperbaikinya” Senior cantik itu mengeluh lagi. P’Lada sedang merias wajahnya.

“Yah, itu membuat Nao kesal. Sudah cukup, Phi. Wajah Nao lelah”

Bagaimana orang lain bisa bertahan lama merias wajah? Sudah hampir tiga puluh menit sejak dia harus duduk diam seperti ini. Lada tampak sangat bahagia, merias wajahnya dan menyenandungkan sebuah lagu. 

“Aku hampir selesai dengan maskaranya. Bulu matamu panjang sekali, Nao. Tidak perlu bulu mata palsu” kata Lada yang sudah mengatakan hal itu berkali-kali sebelumnya.

Oh, orang-orang cantik sungguh menipu.

“Yap, sudah selesai” Lada memegang cermin untuk juniornya. Dia percaya diri dengan keterampilan tata riasnya. Nao tampil cantik, manis, dan menggemaskan dengan riasan tone warna peachy-pink ini.

“P’Lada, Nao tidak suka. Ini sama sekali tidak mirip dengan Nao. Boleh nggak kita skip make upnya? Nao gak percaya diri”

Kalau dia harus keluar seperti ini dan bertemu dengan siapa pun, kemungkinan besar dia tidak akan bisa menahan malu. Rasanya tidak nyaman, ini tidak seperti dirinya sendiri. Pantulan di cermin bukanlah dirinya sedikit pun. Jika kakaknya, Phi Faung melihatnya seperti ini, dia akan menggodanya lagi. Kakaknya itu akan tertawa.

“Nao, dengarkan aku. Kamu terlihat cantik. Jadi, percaya dirilah dan percaya padaku”

Dimana seseorang bisa begitu percaya diri? Dari mana dia mendapatkan kepercayaan diri itu?

Selain itu, dimana gadis pendek itu? Sampai saat ini, dia belum menunjukkan wajahnya. Meskipun dialah yang mengatur pertemuan, dia sendiri terlambat.

Sejak mereka kembali dari Pattaya, itu sudah hampir seminggu, dan Nao belum melihat si kecil. Menjadi Ketua senior mungkin sangat sibuk, kan?

 
‘Mari kita bertemu di ruangan 0222 besok jam 1 siang. Aku sudah memeriksa bahwa kamu tidak ada kelas’

‘Mengapa?’

‘Untuk mengambil foto Freshy dan memostingnya di halaman universitas’

‘Oke’

 

Kemarin mereka sempat ngobrol lewat Line. Saat itu diam-diam Nao sangat senang akan bertemu dengan Gyoza, tapi dia tidak menyangka Gyoza akan mengkhianatinya. Dia malah harus bertemu Phi Lada.  Ditambah lagi, dia harus merias wajahnya seperti boneka. Balas dendam ini harus dibayar lunas,  jangan beri dia kesempatan.

“Hai… kalian sudah selesai? Aku mengajak Ali untuk potong rambut baru. Bagaimana kelihatannya? Apakah dia baik-baik saja?”

Kedua orang di ruangan itu menoleh ke arah suara pintu kaca didorong untuk dibuka. Itu adalah Suay yang membawa Ali ke dalam ruangan. Ali mengenakan kemeja pelajar laki-laki dan celana jeans putih, dan gaya rambut rapi yang dipotong terbuka di bagian samping. Dia terlihat cukup baik dengan tampilan baru ini.

“Luar biasa. Kamu terlihat sangat tampan. Ali, jadilah pacarku” ucap Lada.

“Aku akan memberitahu pacarmu bahwa kamu menggoda juniormu, Lada” Warang yang datang tepat pada waktunya untuk mendengar itu, mengancam temannya.

“Oh, aku hanya bercanda. Jangan serius”

“Ini, kuserahkan pada kalian, aku pergi dulu. Aku ada janji, bye” kata Suay kepada teman-temannya sebelum dia pergi.

Love Senior 1 (VERSI INDONESIA)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang