PTM [ ON GOING ]🕊️

Chapter 5.

PTM🦋

happy reading guys ...

                                  
.
.
.
•••

   Data sudah dalam proses pengerjaan kinerja kepala unit 1 sambil menunggu pemagang yang berhalangan hadir kemarin.

"Dae hee, apa yang harus ku pertahankan jika ada istriku menuntut cerai namun aku masih mencintainya."

   Hayeon memalingkan wajahnya karena tidak ingin ambil pusing dengan ocehan pegawai lain.

"Bagiku jika istrimu sudah tidak mencintaimu maka lepaskan saja dia," kataku to the point.

"Oh tidak, bayiku kembar dae hee. ini sulit bagiku untuk memilih hanya karna alasan aku terlalu gemuk, jadi dia tidak menyukaiku lagi aku sangat menyesal jika meninggalkan bayi kembar itu,"

   Hayeon menghela napas berat lalu melirikku singkat.

    Hayeon tidak mengucapkan sepatah katapun untuk membantu, menurutnya Masalah keluarga mereka biarlah itu urusannya.

"Kalo gitu kau harus mengurangi pola makan dan jangan rakus menghabiskan bahan masakan di rumah."

  Aku harus mengerjakan hal lain jika terus meladeni pegawai ini, pekerjaan yang lain menumpuk.

"Oh, gitu jadinya ..." responnya paham.

tak di sengaja aku membaca namanya, "Lee Jae Woo."
pegawai yang hampir merepotkan pikiranku.

"Aku pergi dulu, Hayeon --naa jangan lupa kabarin aku kalo udah sampe rumah ya," aku tersenyum melambaikan tanganku.

Hayeon mengangguk.

lalu pergi melangkahkan kaki dan menghindari orang yang menjadi penghalang kinerjaku.

...

Lantai 2.

Ternyata sudah begitu ramai dan banyak yang datang ber lalu lalang membuatku harus memantau satu satu dari mereka sepenuhnya.

"Siapkan bola lampu yang terang !"

"Bawakan aku kertas salinan baru, yang itu sudah penuh ..."
  celoteh pegawai pria dengan teman wanitanya yang sedang mencatat di buku kecil.

 "Jangan lupa produk yang di siapkan mentor, bawakan padaku,"
   ujar Hwang hoseok berjalan dari arah samping, membawa 2 pemagang barunya.

.
.

"Permisi - permisi bagian minuman untuk klien, sedang buru buru !"

  Rombongan staff ruang 9 bagian mentor sangat Aktif sore ini dan melewatiku dengan meja roda yang menimbulkan suara yang berderit, membawa beberapa minuman di sana.

...

"Dae hee ? tolong atur bagian pencahayaan, micro sound dan bantu juga fotografer memilih gambar, bisa ?" 

Sebelum aku menjawab aku menoleh kearah suara itu, "Siap."
mataku tiba tiba terfokuskan sesuatu 
pria itu, yang sudah sangat aku rindukan, dia adalah sahabatnya Kim taehyung.